Stasiun Daru merupakan stasiun kereta api yang strategis terletak di Daru, Jambe, Tangerang. Stasiun ini telah mengalami proses elektrifikasi yang diperpanjang dari Stasiun Serpong hingga Stasiun Maja. Selain Stasiun Daru, beberapa stasiun lain di petak Serpong-Parungpanjang juga mengalami proses elektrifikasi serupa. Elektrifikasi ini menjadikan transportasi kereta api lebih efisien dan ramah lingkungan.
Bagi penumpang yang berencana menuju Stasiun Daru, penting untuk mengetahui lokasi stasiun ini dan cara paling nyaman untuk mencapainya dari pusat kota. Stasiun Daru dapat dijangkau dengan berbagai moda transportasi, seperti bus, taksi, atau kendaraan pribadi. Peta lokasi dapat membantu penumpang untuk merencanakan rute terbaik dan menghindari kemacetan.
Setibanya di Stasiun Daru, penumpang akan menemukan stasiun yang bersih dan terorganisir. Stasiun ini menyediakan berbagai fasilitas, mulai dari ruang tunggu yang nyaman hingga layanan informasi perjalanan yang akurat. Bagi mereka yang ingin melanjutkan perjalanan, berbagai pilihan kendaraan umum tersedia di sekitar stasiun.
Bagi penumpang yang ingin menjelajahi Tangerang lebih lanjut, berbagai pilihan kendaraan umum siap membantu. Bus kota, angkutan berbasis aplikasi, dan taksi tersedia di sekitar Stasiun Daru. Konektivitas yang baik memudahkan penumpang untuk mencapai destinasi tujuan mereka dengan nyaman.
Stasiun Daru, meskipun bukan yang terbesar, menyajikan fasilitas memadai untuk penumpang. Ruang tunggu yang bersih dan nyaman memberikan pengalaman menunggu yang menyenangkan. Fasilitas toilet terjaga kebersihannya, sementara layanan informasi siap membantu penumpang. Untuk kebutuhan kuliner, stasiun ini menawarkan beragam pilihan makanan dan minuman, mulai dari warung kopi dengan kopi segar hingga kios makanan cepat saji.
Range Waktu |
Kereta Tujuan |
Jumlah Keberangkatan |
00:00 WIB - 06:00 WIB |
Tanah Abang dan Rangkas Bitung |
15 |
06:00 WIB - 08:00 WIB |
Tanah Abang dan Rangkas Bitung |
18 |
08:00 WIB - 10:00 WIB |
Tanah Abang dan Rangkas Bitung |
18 |
10:00 WIB - 12:00 WIB |
Tanah Abang dan Rangkas Bitung |
13 |
12:00 WIB - 14:00 WIB |
Tanah Abang dan Rangkas Bitung |
13 |
14:00 WIB - 16:00 WIB |
Tiga Raksa, Tanah Abang, Rangkas Bitung |
16 |
16:00 WIB - 18:00 WIB |
Tiga Raksa, Tanah Abang, Rangkas Bitung |
15 |
18:00 WIB - 20:00 WIB |
Serpong, Tanah Abang, Rangkas Bitung |
14 |
20:00 WIB - 22:00 WIB |
Serpong, Tanah Abang, Rangkas Bitung |
16 |
22:00 WIB - 24:00 WIB |
Parung Panjang, Serpong, Tanah Abang, Rangkas Bitung |
10 |
Stasiun Daru (DAR) merupakan stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Daru, Jambe, Tangerang. Berada pada ketinggian +51 meter, stasiun ini masuk dalam Daerah Operasi I Jakarta dan melayani eksklusif rute KRL Commuter Line. Hanya satu layanan KRL Commuter Line yang berhenti di Stasiun Daru, yaitu rute Tanah Abang–Tigaraksa–Rangkasbitung.
Pada awalnya, stasiun ini hanya memiliki satu jalur kereta api dan status sebagai halte. Namun, sejak jalur ganda dan perpanjangan jaringan jalur KRL selesai dibangun pada Mei 2012, Stasiun Daru mengalami transformasi total. Bangunan diganti, ditambahkan dua peron sisi, serta jalur 2 sebagai sepur lurus baru menuju Rangkasbitung dan jalur 3 sebagai sepur badug. Mulai tanggal 17 April 2013, stasiun ini melayani KRL Commuter Line AC menuju Stasiun Tanah Abang.
Berdasarkan ketentuan yang terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 354 tahun 2020, tarif Kereta Rel Listrik (KRL) diatur dengan nilai sebesar Rp 3.000 untuk jarak pertama hingga 25 kilometer, dan Rp 1.000 untuk jarak 10 kilometer berikutnya. Apabila jarak perjalanan dari stasiun awal ke stasiun tujuan kurang dari 25 kilometer, penumpang dapat membayar sejumlah Rp 3.000 tanpa perlu menambah biaya tambahan.
Jika Anda memilih rute perjalanan dari Rangkasbitung ke Tanah Abang, sebelum mencapai Stasiun Daru, Anda akan melewati Stasiun Tenjo, dan setelahnya, terdapat Stasiun Cilejit. Sebaliknya, apabila Anda memilih rute Tanah Abang - Rangkasbitung, sebelum mencapai Stasiun Daru, Anda akan melewati Stasiun Cilejit, dan setelahnya, terdapat Stasiun Tenjo.
Stasiun Daru, yang terletak di tengah Desa Daru, menyimpan makna mendalam dalam namanya. Dalam bahasa Hindi, "Daru" berarti bintang jatuh, sementara dalam bahasa Arab, itu diartikan sebagai rumah. Kombinasi makna ini menciptakan kesan keindahan dan kemudahan, menjadi solusi yang terjangkau bagi para pekerja yang berusaha mencapai ibukota Jakarta dengan penghasilan yang terbatas.
Stasiun Daru menyimpan sejarah panjang pada masa kolonial Belanda. Daerah sekitarnya dulunya adalah perkebunan yang dihuni oleh warga Belanda, ditandai dengan makam Belanda yang masih ada. Desa Daru dulu memiliki perkebunan dengan tanaman kelapa dan sereh untuk minyak sereh. Awalnya dikenal sebagai Pos Daru, stasiun ini menyaksikan evolusi perkeretaapian Indonesia dari lori yang menghubungkan perkebunan hingga menjadi Stasiun Daru seperti yang kita kenal sekarang.
Stasiun Daru saat ini tetap berada di bawah tanggung jawab Kepala Stasiun (KS) Cilejit. Hal ini membuat tantangan terutama dalam hal pelaporan keuangan dan jumlah penumpang. Meskipun melayani kereta api lokal Rangkasbitung - Angke, laporan ke PT KAI tetap atas nama Stasiun Cilejit. Dulu, penumpang mencapai 1200 hingga 1300 orang per hari, namun seiring waktu, beralih ke jalur KCL Maja-Tanah Abang dan penyesuaian tarif pada April 2015 menyebabkan penurunan jumlah penumpang menjadi 600 per hari. Meski demikian, Stasiun Daru tetap menjadi bagian bersejarah dari perkeretaapian Indonesia.