호텔 위사타 벤텡 반 데르 위크

호텔은 무섭고 사진도 최신이 아니에요. 여전히 오래된 사진이고, 사실 호텔이라고 할 수 없어요.

추천하지 않습니다. 모기가 너무 많습니다.

친절하고 유쾌한 직원 넓고 깨끗한 객실

손님이 체크인을 원하면, 앉아서 수다떨지 말고, 그들을 준비시켜주세요. 하하하하.

나는 11시에 그를 무시한 후 2시간 만에 집에 돌아갔다. 30박.. 분위기와 공기가 좋지 않았어요,,, 조용하고,,, 오래된 건물이에요,,, 아이가 까다롭고 계속 울었어요,,, 기본적으로 어깨가 떨렸어요,, 남편과 저는 같은 기분이었습니다.. 이미 밤이 되었고 다른 호텔을 구할 수 없어서 주유소에서 자기로 했습니다. 거기서부터

요새 주변 환경은 아직도 옛 모습을 그대로 유지하고 있어 깔끔하지 못해 보이지만... 그것도 타우 건축 예술의 일부입니다. 아마 조명에 약간의 문제가 있을 거예요. 우리는 그 지역이 매우 넓기 때문에 어떤 지점에서는 추가 조명이 필요하고 입구에는 정보/방향이 필요하다는 것을 알고 있습니다. 왜냐하면 지도가 요새 관광 지역 입구를 안내하고 있기 때문입니다.

넓은 주차장, 넓은 방, 그리고 가능하다면 정원 조명이나 대문 앞 조명을 밝게 하시는 것이 좋겠습니다. 그리고 TV가 켜져 있지 않은 것이 아쉽습니다.

Terlihat kurang terawat, dalam kamar banyak sarang laba laba dilangit langit, pintu toilet/WC tidak presisi dan susah untuk dikunci di kamar 306, perabotan kayu banyak yang keropos, AC tidak bisa swing. Plus nya air jernih dingin menyegarkan (tidak ada warer heater), ada teras dengan kursi dan meja buat ngobrol di depan kamar, sarapannya sederhana dalam kotak sterofoam tapi lumayan enak. Recommended untuk yang darurat dalam perjalanan butuh istirahat.

Mantul. Pelayanan memuaskan. 👍.

Kamar kotor, berbau dan tidak layak untuk dihuni. Mohon untuk segera direvitalisasi.

Hotelnya sepi yang berada di dalam kawasan sejarah benteng Van Der Wijck yang didirikan 1880, dimana benteng ini info dari orang sekitar ada bekas penjara, selebihnya bisa search di google. Untuk daya tarik foto di aplikasi seperti mobil kereta, taman bermain dan kolam renang dengan perosotan itu buka hanya saat hari raya idul fitri (info dari warga sekitar). Kemarin pesen 2 kamar deluxe yang berhadapan dengan bentengnya, pas saat datang sebelah kamar saya ada penghuni juga baru datang dan masih duduk-duduk di teras luar. Setelah kami berberes ngeluarin barang dari mobil. Ternyata tamu sebelah sudah tidak ada (mungkin kabur). Waktu sudah menjelang maghrib suasana juga sudah mulai uka-uka. Ga pakai lama tas-tas pakaian akhirnya kami masukan ke mobil lagi dan kabur juga. Siapa yang mau uji nyali bermalam di hotel ini. Maaf ya pengelola Hotel: mungkin sarannya untuk memperbanyak penerangan dan kamar deluxe pindah ke tengah atau buka kamar jngn sampai ke area benteng. Lalu di buat pos jaga yang standby 2-3 orang kongkow di situ jadi customer merasa tenang.

Check in jam 22.00 langsung check out jam 22.10. Air closet dan air kran hitam, hotel uji nyali. Tidak recommended. Jangan tergiur foto-foto di iklan. Semoga tidak lagi yang ketipu.

Tempatnya lumayan bersih dan nyaman, namun ada fasilitas yang perlu di perhatikan seperti wifi, kran water heater yang sedikit nyetrum.

Sungguh amat di sayangkan ini hotel gak ke urus padahal luas banget. Kamarnya nyaman meski closet nya rusak, TV nya gak bisa dinyalain, pelayanan nya amat sangat kurang, pengamanan nya pun sangat kurang, reception gak ada yang stay satu pun, sampe mau check in dan check out harus keliling dulu karena bener-bener gak ada yang stay, sampe kunci kamar pas check out aku simpen di ruang resepsionis karena udah keliling tapi gak ada orang. Plus nya harga 250 ribu udah dapet 2 kasur gede dan luas, untuk halamannya untuk area smoking sambil menikmati suasana nya oke, berasa banget suasana era 90'annya. Mudah-mudahan ke depannya semakin maju ya, sayang, bekas peninggalan sejarah ini kalo gak di kembangin.

Menginap di Hotel Wisata Van Der Wijck ini, termasuk hotel yang tenang. Jauh dari keramaian jalan utama jalur selatan gombong. Karena masuk ke dalam sekitar 1 km. Masyarakat daerah sekitar juga sudah terbiasa dengan orang kota. Karena masyarakat sekitar termasuk kota juga. Pun ada gedung secata yang mungkin akan ramai bila ada pendidikan tamtama. View pintu gerbang hotel ada hamparan sawah yang enak dipandang. Masih asri. Minusnya, kebersihan perlu diperhatikan. Masih ada sawang laba laba dan ngeres di lantai. Furnitur yang lawas dimaklumi. TV tabung ada, STB tidak ada. Sehingga tidak cocok untuk seharian di kamar. Kasur lawas bebas tungau. AC dingin. Kamar mandi agak lawas, maklum gedung bersejarah. Sarapan oke. Masuk ke hotel ini ikuti rambu yang tersedia di jalanan. Kalau ngikuti google tidak pas jalan masuk hotelnya.

Saat check in, tak ada tamu lain, hanya rombongan kami (6 orang). Tengah malam masuk ke area ini bener-bener menguji nyali. Tapi cukup membuat penasaran dan pengen dateng lagi. Sayangnya nggak ada water heater.

Cocok buat uji nyali, bangunan penuh misteri, jangan harapkan hotel bagus, rasakan sendiri aja apalagi ketika mati lampu 😆.

Tempat nya kurang terawat. Kloset kamar mandi rusak fan kotor.

Lebih cocok dibilang penginapan, bukan hotel, menurut saya untuk harga 290 per kamar terlalu mahal jika dibandingkan dengan fasilitas yang diberikan. TV rusak di kedua kamar, resepsionis tidak ada. Jika malam sangat gelap, dan keluarga kami hanya satu-satu nya yang menginap. Free sarapan pagi bubur ayam. Dispenser kotor. Semoga bisa menjadi perbaikan.

Awalnya sempat horor karena datang larut malam dan masuk lokasi wisata benteng. Van der wick. Sangat sepi. Hanya saya sekeluarga yang menginap di jejeran kamar family yang bentuknya seperti barak tentara, kondisi kamar cukup lumayan. AC dingin. Ada dispenser mini. dan kamar mandi ada 2 buah. tapi tidak ada air panasnya. Tapi merasa istimewa karena menjelang malam tahun baru benteng ditutup untuk umum. Hanya kita sekeluarga yang bebas menikmati fasilitas kolam renang dan bisa berfoto sepuas hati, pengalaman tak terlupakan.