Awal datang check in (naik angkot, online susah, macet). Tapi sambutan awal hotel, luar biasa gak enak. Bapak mau kemana ya?"Tatapan matanya menyelidik. Pertanyaan bodoh dalam hatiku. Ah mungkin karena saya datang pake angkot. Kami ke lembang memang rencana backpacker. Menikmati kota wisata kuliner. Hotel hanya numpang tidur. Di lobby nunggu lama 30 menit an. Staf perempuan keluar, tanpa negur, muka masam masuk lagi. Yang bapa-bapa nanya tadi datang lagi. Saya samperin dia saya mau check in sudah lama nunggu. Si bapa nanya mau kamar di atas mau di bawah, saya jawab di atas. Nunggu lama lagi. Waktu check in sudah lewat 14.30. Akhirnya saya dikasih kamar 108, di bawah, padahal minta di atas. Intuisi saya gak pernah salah, ini hotel gak beres. Depan kamar sampah berserakan, masuk kamar, keset kotor, basah, sprei nampak kusam seperti gak diganti. Air panas gak keluar. Gak cukup disitu TV gak ada sinyal, Teko pemanas gak ada. Saat tutup pintu, gorden lepas. Ingin buru-buru mandi, handuk belum disediakan. 2 jam gak dikirim juga, isteri terpaksa ambil ke lobby. Gak mengenakan lagi pengurus hotel "emang ibu gak bawa handuk dari rumah?. Kami ber 4 dikasih handuk 2 lembar. Kesal saya samperin lagi minta 2 lagi. Di lobby banyak orang komplain. Lucunya sesama staff hotel berselisih di depan tamu, Permasalahan coba diselesaikan hotel, magrib menjelang isya. TV sampai check out gak pernah bisa dinikmatin. Check out sebenrnya jam 12 siang, mood saya sudah hilang. Subuh jam 05.15 memutuskan check out. Lobby masih gelap, ga ada staff hotel. Security ambil inisiatif menyelesaikan. Saya segera cari kendaraan online, dan pindah hotel. Saran saya, level-level supervisor ke atas harus ditraining, atau rekrut lulusan perhotelan, didik staf-staf di bawahnya. Biar tau anda bisnis apa, dan anda seharusnya gimana. Sebenernya kekurangan hotel anda sudah biasa, tapi kami kecewa, karena kami di mata hotel ini bahkan seperti terlihat"merepotkan-"merepotkan. Seperti orang numpang tidur gratis. Luar biasa. Wassalam.