Resepsionis kurang bisa bahasa Inggris dan tidak bisa menjelaskan sisi depan Hotel menghadap ke arah mana saat saya sedang berusaha memahami peta kota. Saat resepsionis salah menjelaskan tentang peta, Ia mengatakan bahwa petanya yang salah, Jadi saya tidak minat bertanya lebih lanjut: hotel dan kamarnya kuno, kaca-kaca jendela buram karena kotor. Di hari pertama, sprei tampak ada rambut, Karena sudah malam, saya pilih tidur di atas bed cover. Hari ke 2, sekitar pukul 3 sore, Kamar saya belum dibersihkan karena housekerper membersihkan kamar-kamar tamu yang baru check-out. Padahal tak nampak tamu baru yang tampak menunggu check-in. Saya diminta menunggu hingga housekeeper selesai membersihkan kamar lain. Saya tunggu di kamar, housekeeper tetap tidak juga datang. Saya telepon ke resepsionis, telponnya rusak, jadi saya ke lobi menanyakan hal ini. Saya bersikeras meminta kamar saya dibersihkan dulu. Setelah saya minta sprei diganti, Resepsionis kemudian menyuruh housekeeper untuk juga mengganti sprei. Saya lihat handuk wajah tampak memiliki bercak oranye yang sama dengan handuk wajah di hari 1, tapi saya sudah malas untuk minta ganti. Kamar non smoking berada di lantai bertanda non smoking tapi disediakan tempat puntung rokok di depa elevator sehingga para tamu merokok di koridor.