Saya menyesal tidak menginap di the semeton dari awal saya liburan di Lombok. hari terakhir liburan, Saya memilih menginap di daerah Senggigi di malam terakhir sebelum kembali ke Jakarta. Awalnya bingung, Ketika liat rating the semeton yang sangat tinggi (menyentuh. 9). Ternyata benar ketika saya check-in, langsung disambut oleh ownernya. ramah sekali, seperti berkunjung kerumah paman dan bibi. begitu sampai, Langsung di tawari teh atau kopi oleh bu oka. To be honest dari seluruh hotel dan homestay yang saya pernah menginap, Semuanya memberikan fasilitasnya hanya sesuai dengan kebijakan yang tertera di aplikasi seperti makan dan minuman hanya pada saat breakfast. Tapi berbeda dengan the semeton. Langsung diberikan makanan berupa biskuit dan minuman seperti teh dan kopi oleh ownernya and that is for free. owner-nya ramah, enak diajak ngobrol, Dan memberikan rekomendasi tempat kunjungan di hari terakhir di lombok. Makanan breakfastnya juga enak. Penerbangan saya jam 11. 45 menggunakan batik tujuan, Jadi saya harus cepat-cepat check-out karena perjalanan naik motor dari senggigi ke bandara menempuh 1-2 jam (tergantung lalu lintas). Buntal okay menawarkan breakfast nasi goreng kalau breakfastnya roti, kamu ntar cepat lapar lagi. Kalau nasi goreng kan bisa tahan lama. bisa sampai siang, jadi nanti kamu tidak usah keluar uang lagi buat beli makanan di bandara. Wah, Ownernya perhatian sampai segitunya dan nasi gorengnya enak banget? Ini homestay tapi pelayanannya tidak kalah dari hotel, next time kalau ke Lombok, saya pasti ke the semeton dari hari pertama sampai hari terakhir. Sangat recommended buat yang backpacker, solo traveler, maupun group. mantap lah pokoknya. Pantes ratingnya tinggi. Terima kasih Pak oka dan bu oka, tunggu kunjungan saya selanjutnya ya.