Saat pertama kali datang, pengelola tampak tidak siap menyambut kami sehingga kami beberapa kali disuruh pindah kamar dengan berbagai alasan. Fasilitas yang disediakan sebenarnya cukup memuaskan. Kamar kami menghadap langsung ke pantai. Di dalam kamar terdapat satu buah kasur besar, satu buah lemari,satu buah kipas angin, kelambu, satu televisi yang tidak bisa menyala, dan di belakang terdapat kamar mandi yang tak beratap dan dindingnya tak terlalu tinggi sehingga membuat agak tidak nyaman. Pada malam hari, listrik padam tapi segera diatasi pengelola dengan genset, sayangnya saat subuh hingga pagi genset dimatikan sehingga listrik dan keran air mati. Sebenarnya selepas sunset kami berencana untuk duduk-duduk/berjalan santai di pinggir pantai di depan kamar kami tapi ternyata pengelola tidak menyiapkan penerangan ke arah pantai sehingga pantai benar-benar tidak terlihat ketika malam hari. Pada pagi hari, kami menunggu sarapan yang dijanjikan tapi ketika ditanya ke pihak pengelola tentang sarapan, pengelola menjawab dengan ketus dan berita menjadi simpang siur apakah kami mendapat sarapan/tidak, tapi akhirnya pukul 9 pagi kami mendapatkan 5 pancake untuk 6 orang dengan alasan bahan untuk membuat pancake telah habis jadi tidak cukup untuk 6 orang. Selain itu di lokasi terdapat 3 ekor anjing yang pengelola klaim bukan milik mereka, keberadaan anjing tersebut sangat mengganggu karena kerap mengejar, mengobrak abrik kotak sampah di depan kamar dan duduk di depan pintu kamar seperti ingin masuk ke kamar. Kami juga menyayangkan sikap pengelola yang tidak ramah dan tidak memperlakukan kami sebaik memperlakukan tamu asing. Semoga ke depannya hospitality di Krui Mutun Walur Surf Camp dapat dibenahi lagi.