Kami booking 1 kamar via aplikasi tgl 1 Jan 2021 utk menginap 1 malam di hari yang sama. Tarif 203 ribuan per malam di aplikasi. Biasanya biaya ygang dibayar di aplikasi sudah all-in, tidak ada biaya tambahan lagi. Ternyata, di hotel, kami kena charge 10%, pajak daerah katanya. Bertahun-tahun kami booking hotel/penginapan, baru sekali ini ada tambahan biaya pajak daerah, di luar tarif yg sdh kami bayar via OTA (Online Travel Agent). Ck.. ck.. ck.. Di musim liburan yang sama, di dua kota lain yang besar daripada Lubuklinggau, kami bisa mendapatkan kamar penginapan yang lebih baik dengan harga lebih murah. Kamar no. 1, di lobby. Kamarnya kecil, double bed. TV ok, AC ok. Resepsionisnya merokok di front office, ruangan tertutup. Lobby jadi beraroma asap rokok. Lantai seperti tidak disapu, masih ngeres. Toilet sempit, tidak cocok untuk orang berbadan besar/gemuk dan tidak cocok untuk pengidap claustrophobia. Klosetnya kloset duduk TANPA dudukan toilet. Dingin lho malam-malam buang hajat posisi duduk di keramik. Mau jongkok di kloset duduk, kuatir klosetnya gak kuat. Tutup toiletnya pecah dan lepas dari engselnya. Entah apa yang sudah menimpa tutup toilet malang itu. Tengah malam saya terbangun untuk buang air kecil tapi airnya gak ngalir. Bayangkan, kebelet pipis tapi tidak ada air untuk cebok. Air cuma menetes-netes saja. Ngantuk hilang seketika. Ventilasi toilet ditutup, tapi tak ada exhaust. Handuk dan selimut baru disediakan setelah kami minta. Itu pun cuma dikasih satu handuk, padahal kami berdua. Keset kamar mandi juga baru disediakan setelah kami minta. Puncaknya, banyak nyamuk. Ternyata, jendela kamar tidak bisa ditutup, kecuali diikat ke teralis. Foto terlampir.