Perjalanan dari Jakarta (CKG) ke Nay Pyi Taw (NYT) menawarkan pengalaman yang menarik meskipun memakan waktu yang cukup lama. Dengan durasi total perjalanan selama 16 jam 5 menit, rute ini memungkinkan para penumpang untuk mengeksplorasi lebih dari satu destinasi selama perjalanan mereka. Tiket termurah untuk penerbangan ini dapat ditemukan sekitar Rp. 8.601.900, memberikan akses terjangkau ke destinasi yang menarik di Myanmar.
Rute penerbangan ini melibatkan transit singkat di Singapura dan Yangon, menambahkan dimensi baru dalam perjalanan. Para penumpang memiliki kesempatan untuk melihat dua kota yang berbeda dalam satu perjalanan, memperkaya pengalaman mereka dengan variasi budaya dan pemandangan yang berbeda. Maskapai yang tersedia untuk rute ini termasuk Garuda Indonesia, Myanmar Airlines, Indonesia AirAsia, dan Malaysia Airlines, memberikan pilihan yang luas bagi para pelancong. Setiap maskapai menawarkan layanan dan kenyamanan yang berbeda, memungkinkan penumpang untuk memilih sesuai dengan preferensi dan anggaran mereka.
Meskipun perjalanan ini memakan waktu yang cukup lama, tetapi para penumpang dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan dengan menikmati fasilitas di pesawat dan mengagumi pemandangan dari ketinggian. Sampai mereka tiba di Nay Pyi Taw, penumpang akan siap untuk menjelajahi kota baru dan menikmati segala keunikan dan pesonanya. Dengan perpaduan antara perjalanan yang menarik dan destinasi yang menawan, rute penerbangan dari Jakarta ke Nay Pyi Taw menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi para petualang yang ingin menjelajahi Myanmar.
Penerbangan akan dimulai dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta yang dikenal sebagai Soetta atau SHIA, adalah salah satu pintu gerbang utama bagi para pelancong yang datang ke Indonesia. Sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Cengkareng Jakarta, bandara ini terletak strategis di antara Kecamatan Benda dan Kosambi, Tangerang, Banten, sekitar 20 km barat laut Jakarta Pusat. Dengan tiga bangunan terminal utama - Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 - serta terminal kargo khusus, Soekarno–Hatta mampu menangani jutaan penumpang dan ton kargo setiap tahunnya. Selain sebagai salah satu bandara tersibuk di Asia, Soekarno–Hatta juga memiliki beberapa fakta menarik lainnya. Salah satunya adalah Terminal 3, yang merupakan terminal terbaru dan terbesar di bandara ini, dibuka pada tahun 2016 menjelang Konferensi Asia–Afrika. Terminal 3 dirancang dengan konsep modern yang memadukan kebudayaan Indonesia, menciptakan ruang yang indah dan fungsional untuk para penumpang.
Selanjutnya penerbangan akan mendarat di Bandara Internasional Naypyidaw, atau Nay Pyi Taw (NYT) dalam ejaan resmi, merupakan salah satu pintu gerbang udara utama yang melayani ibu kota Myanmar. Terletak sekitar 16 kilometer tenggara Nay Pyi Taw, bandara ini sebelumnya dikenal sebagai Bandara Ela dan sebelum pembangunan Naypyidaw, disebut sebagai bandara di kota terdekat Lewe. Dibuka secara resmi pada 19 Desember 2011, bandara ini telah menjadi pusat penting untuk penerbangan domestik di Myanmar. Pada tahun 2024, sebagian besar maskapai penerbangan nasional melayani bandara ini, menawarkan sekitar 20 penerbangan sebulan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan udara di negara ini. Salah satu daya tarik utama dari Bandara Naypyidaw adalah fasilitasnya yang modern dan luas. Gedung bandaranya mampu menampung hingga 3,5 juta penumpang setiap tahunnya, menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien bagi para pelancong. Selain itu, fasilitas taxiway-nya memiliki panjang 3700 meter dan lebar 30,5 meter, sedangkan apron-nya memiliki panjang 403 meter dan lebar 336 meter, dengan luas total mencapai 135.408 meter persegi. Dengan fasilitas ini, bandara dapat menampung hingga 10 pesawat secara bersamaan, menjadikannya sebagai salah satu bandara terpenting di Myanmar.
Kota kedatangan Nay Pyi Taw menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi Myanmar. Meskipun relatif baru sebagai ibu kota negara, Nay Pyi Taw telah menarik perhatian dengan pesona dan daya tariknya yang khas. Salah satu destinasi terbaik di kota ini adalah Uppatasanti Pagoda, sebuah replika dari Shwedagon Pagoda yang terkenal di Yangon. Dengan arsitektur megah dan pemandangan yang memukau, pagoda ini menjadi pusat spiritual dan keagamaan bagi penduduk setempat dan pengunjung.
Aktivitas lain yang populer di Nay Pyi Taw adalah mengunjungi Museum Nasional Myanmar, yang menampilkan koleksi artefak budaya dan sejarah yang kaya dari seluruh negeri. Selain itu, perjalanan ke pasar lokal dan restoran tradisional dapat memberikan pengalaman budaya yang otentik, memperkenalkan wisatawan pada keanekaragaman kuliner dan kerajinan lokal. Alasan utama yang membuat Nay Pyi Taw menarik adalah suasana yang tenang dan terpencil, kontras dengan hiruk pikuk kota-kota besar lainnya di Myanmar. Kota ini menawarkan ketenangan dan kedamaian bagi para pengunjung yang mencari istirahat dari kehidupan perkotaan yang sibuk. Dengan kombinasi antara keindahan alam, warisan budaya yang kaya, dan atmosfer yang tenang, Nay Pyi Taw menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi sisi yang lebih tenang dan autentik dari Myanmar.
Perjalanan dari Jakarta (CKG) ke Nay Pyi Taw (NYT) menawarkan pengalaman yang menarik meskipun memakan waktu yang cukup lama. Dengan durasi total perjalanan selama 16 jam 5 menit, rute ini memungkinkan para penumpang untuk mengeksplorasi lebih dari satu destinasi selama perjalanan mereka. Tiket termurah untuk penerbangan ini dapat ditemukan sekitar Rp. 8.601.900, memberikan akses terjangkau ke destinasi yang menarik di Myanmar.
Rute penerbangan ini melibatkan transit singkat di Singapura dan Yangon, menambahkan dimensi baru dalam perjalanan. Para penumpang memiliki kesempatan untuk melihat dua kota yang berbeda dalam satu perjalanan, memperkaya pengalaman mereka dengan variasi budaya dan pemandangan yang berbeda. Maskapai yang tersedia untuk rute ini termasuk Garuda Indonesia, Myanmar Airlines, Indonesia AirAsia, dan Malaysia Airlines, memberikan pilihan yang luas bagi para pelancong. Setiap maskapai menawarkan layanan dan kenyamanan yang berbeda, memungkinkan penumpang untuk memilih sesuai dengan preferensi dan anggaran mereka.
Meskipun perjalanan ini memakan waktu yang cukup lama, tetapi para penumpang dapat menikmati perjalanan yang menyenangkan dengan menikmati fasilitas di pesawat dan mengagumi pemandangan dari ketinggian. Sampai mereka tiba di Nay Pyi Taw, penumpang akan siap untuk menjelajahi kota baru dan menikmati segala keunikan dan pesonanya. Dengan perpaduan antara perjalanan yang menarik dan destinasi yang menawan, rute penerbangan dari Jakarta ke Nay Pyi Taw menjadi salah satu pilihan yang menarik bagi para petualang yang ingin menjelajahi Myanmar.
Penerbangan akan dimulai dari Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta yang dikenal sebagai Soetta atau SHIA, adalah salah satu pintu gerbang utama bagi para pelancong yang datang ke Indonesia. Sebelumnya dikenal sebagai Bandar Udara Cengkareng Jakarta, bandara ini terletak strategis di antara Kecamatan Benda dan Kosambi, Tangerang, Banten, sekitar 20 km barat laut Jakarta Pusat. Dengan tiga bangunan terminal utama - Terminal 1, Terminal 2, dan Terminal 3 - serta terminal kargo khusus, Soekarno–Hatta mampu menangani jutaan penumpang dan ton kargo setiap tahunnya. Selain sebagai salah satu bandara tersibuk di Asia, Soekarno–Hatta juga memiliki beberapa fakta menarik lainnya. Salah satunya adalah Terminal 3, yang merupakan terminal terbaru dan terbesar di bandara ini, dibuka pada tahun 2016 menjelang Konferensi Asia–Afrika. Terminal 3 dirancang dengan konsep modern yang memadukan kebudayaan Indonesia, menciptakan ruang yang indah dan fungsional untuk para penumpang.
Selanjutnya penerbangan akan mendarat di Bandara Internasional Naypyidaw, atau Nay Pyi Taw (NYT) dalam ejaan resmi, merupakan salah satu pintu gerbang udara utama yang melayani ibu kota Myanmar. Terletak sekitar 16 kilometer tenggara Nay Pyi Taw, bandara ini sebelumnya dikenal sebagai Bandara Ela dan sebelum pembangunan Naypyidaw, disebut sebagai bandara di kota terdekat Lewe. Dibuka secara resmi pada 19 Desember 2011, bandara ini telah menjadi pusat penting untuk penerbangan domestik di Myanmar. Pada tahun 2024, sebagian besar maskapai penerbangan nasional melayani bandara ini, menawarkan sekitar 20 penerbangan sebulan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan udara di negara ini. Salah satu daya tarik utama dari Bandara Naypyidaw adalah fasilitasnya yang modern dan luas. Gedung bandaranya mampu menampung hingga 3,5 juta penumpang setiap tahunnya, menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien bagi para pelancong. Selain itu, fasilitas taxiway-nya memiliki panjang 3700 meter dan lebar 30,5 meter, sedangkan apron-nya memiliki panjang 403 meter dan lebar 336 meter, dengan luas total mencapai 135.408 meter persegi. Dengan fasilitas ini, bandara dapat menampung hingga 10 pesawat secara bersamaan, menjadikannya sebagai salah satu bandara terpenting di Myanmar.
Kota kedatangan Nay Pyi Taw menawarkan pengalaman yang unik dan menarik bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi Myanmar. Meskipun relatif baru sebagai ibu kota negara, Nay Pyi Taw telah menarik perhatian dengan pesona dan daya tariknya yang khas. Salah satu destinasi terbaik di kota ini adalah Uppatasanti Pagoda, sebuah replika dari Shwedagon Pagoda yang terkenal di Yangon. Dengan arsitektur megah dan pemandangan yang memukau, pagoda ini menjadi pusat spiritual dan keagamaan bagi penduduk setempat dan pengunjung.
Aktivitas lain yang populer di Nay Pyi Taw adalah mengunjungi Museum Nasional Myanmar, yang menampilkan koleksi artefak budaya dan sejarah yang kaya dari seluruh negeri. Selain itu, perjalanan ke pasar lokal dan restoran tradisional dapat memberikan pengalaman budaya yang otentik, memperkenalkan wisatawan pada keanekaragaman kuliner dan kerajinan lokal. Alasan utama yang membuat Nay Pyi Taw menarik adalah suasana yang tenang dan terpencil, kontras dengan hiruk pikuk kota-kota besar lainnya di Myanmar. Kota ini menawarkan ketenangan dan kedamaian bagi para pengunjung yang mencari istirahat dari kehidupan perkotaan yang sibuk. Dengan kombinasi antara keindahan alam, warisan budaya yang kaya, dan atmosfer yang tenang, Nay Pyi Taw menjadi tempat yang menarik bagi mereka yang ingin menjelajahi sisi yang lebih tenang dan autentik dari Myanmar.