Xperience > Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika

Tentang Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika
Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika, salah satu museum paling terkenal di Kota Bandung. Tempat wisata ini merupakan memorabilia dari Konferensi Asia Afrika dan berhubungan erat dengan Gedung Merdeka. Museum KAA berdiri di atas lahan seluas 7.500 m2 dan didirikan pada tanggal 24 April 1980.

Museum ini dibangun atas keinginan para pemimpin bangsa di Benua Asia dan Afrika yang ingin mengunjungi Gedung Merdeka dan Bandung, tempat berlangsungnya Konferensi Asia Afrika. Kemudian, Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja yang menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesia pada saat itu menyampaikan ide tentang pembuatan museum.

Dirinya mengutarakan gagasan dalam forum rapat Panitia Peringatan 25 Tahun Konferensi Asia Afrika pada tahun 1980. Gagasan tersebut mendapatkan sambutan baik dari peserta forum rapat, termasuk dari Presiden Soeharto.

Kemudian, Joop Ave sebagai ketua harian forum rapat bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Penerangan, UNPAD, dan pemerintah Jawa Barat untuk mewujudkan gagasan. Sementara itu, PT. Decenta mendapat bagian untuk melakukan perencanaan dan pelaksanaan. Peresmian museum yang bertepatan pada peringatan 25 tahun KAA dilakukan oleh Presiden Soeharto.

Hal Menarik di Museum Konferensi Asia Afrika

Perpustakaan

Pada tahun 1985, Abdullah Kamil yang menjabat sebagai Kepala Perwakilan Kedutaan Besar RI di London di masa itu memprakarsai pembangunan perpustakaan. Perpustakaan ini berisi koleksi buku seputar politik, sejarah, budaya, dan sosial negara-negara Asia dan Afrika. Selain itu, terdapat dokumen-dokumen penting mengenai KAA, surat kabar, dan majalah.

Anda dapat membaca buku-buku yang tersebar di rak dan etalase perpustakaan. Ruangannya lumayan besar dan dilengkapi karpet, bangku, serta meja untuk membaca dan menulis. Penyandang disabilitas juga bisa membaca koleksi di perpustakaan dengan pergi ke pojok Braille.

Ruang audiovisual

Abdullah Kamil juga membangun ruang audiovisual bersamaan dengan pembuatan perpustakaan pada tahun 1985. Ruangan ini berfungsi sebagai sarana penayangan berbagai film dokumenter. Mulai dari seputar situasi dunia hingga tahun 1950-an, kebudayaan negara-negara di Benua Asia dan Afrika, serta Konferensi Asia Afrika dan beberapa konferensi lanjutan.

Anda bisa temukan ruangan ini di depan perpustakaan. Saksikan video berdurasi 10 menit yang disajikan di ruang audiovisual. Selain itu, terdapat kursi-kursi merah untuk pengunjung dan foto-foto para pemimpin bangsa Asia dan Afrika yang terlibat KAA dalam ruangan ini.

Tur keliling museum

Pengunjung dapat berkeliling dan memperoleh penjelasan dari pemandu museum. Tur ini tidak hanya ditujukan untuk pengunjung umum, tetapi juga kunjungan resmi tamu pemerintah.

Pameran

Museum KAA kerap kali mengadakan pameran temporer sebagai bentuk edukasi publik. Pengunjung akan mendapatkan penjelasan tentang sejarah diplomasi Indonesia dan pelaksanaan politik luar negeri. Pameran ini dilakukan di dalam maupun di luar Museum Konferensi Asia Afrika.

Perkumpulan komunitas

Ada banyak komunitas yang dibentuk oleh masyarakat dan didukung oleh Museum Konferensi Asia Afrika. Tujuannya adalah meningkatkan pengetahuan dan wawasan terkait politik internasional, kebangsaan, sejarah, diplomasi publik, maupun diplomasi antarwarga. Beberapa kegiatan dibantu oleh dukungan komunitas-komunitas seperti Diskusi Film, Diskusi, Buku, Festival, Klub Budaya, dan Pameran.

Gedung Merdeka

Tidak hanya berkeliling museum, Anda pun dapat pergi ke Gedung Merdeka yang terletak di sampingnya. Gedung ini merupakan tempat konferensi para delegasi dari 29 negara Asia dan Afrika untuk mewujudkan perdamaian dunia. Bagian dalam gedung dipenuhi kursi-kursi merah yang pernah diduduki oleh para pemimpin bangsa.

Alamat Museum Konferensi Asia Afrika

Kunjungi Museum Konferensi Asia Afrika di Jalan Asia Afrika No. 65, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat. Anda hanya perlu menempuh perjalanan selama 7 menit atau sejauh 3,6 km dari pusat kota untuk menuju museum ini.

Cara Menuju ke Lokasi Museum Konferensi Asia Afrika

Anda bisa berangkat dari Terminal Bus Cicaheum dengan menaiki bus jurusan Cicaheum―Leuwi Panjang. Sesampainya di Halte Bus Asia-Afrika, berjalanlah sejauh 100 meter ke barat untuk mencapai Alun-Alun Kota Bandung. Jika berangkat dari Stasiun Kereta Api Kebon Kawung, gunakan angkot jurusan Stasiun Hall―Gedebage. Kemudian, turunlah di perempatan Jalan Braga―Naripan dan lanjutkan dengan berjalan kaki sejauh 100 meter ke arah selatan.

Tiket Masuk Museum Konferensi Asia Afrika

Museum Konferensi Asia Afrika tidak mengenakan biaya masuk apa pun pada pengunjung. Biaya hanya diberlakukan untuk keperluan tertentu, seperti sesi foto pranikah atau syuting film.

Tips Berkunjung ke Museum Konferensi Asia Afrika

Tentunya ada tata tertib yang harus dipatuhi ketika berkunjung ke museum. Jangan mengganggu pengunjung lain dengan berlari-lari di dalam museum atau berbicara dengan suara keras. Selain itu, jangan makan dan minum, apalagi merokok. Anda bisa berfoto-foto sepuasnya, tetapi tidak boleh menggunakan tripod atau memotret dengan kilat cahaya. Hindari menyentuh barang-barang di museum agar tidak rusak.