Candi Bubrah merupakan sebuah candi yang terletak di dalam kompleks Candi Prambanan. Candi ini menjadi salah satu situs yang patut dijadikan destinasi wisata ketika mengunjungi Prambanan. Candi Bubrah merupakan bukti nyata dari keahlian arsitektur masa lalu, sekaligus sebuah situs sejarah yang sampai saat ini masih dikaji. Keunikannya terletak bukan hanya pada keindahannya yang terpancar meskipun pembangunannya tak pernah selesai, tetapi juga pada kisah yang tersimpan di balik batu-batu andesitnya yang kokoh.

Candi Bubrah mewakili sebuah babak penting dalam perjalanan panjang peradaban Indonesia. Candi ini menjadi saksi atas perkembangan seni bangunan, kepercayaan spiritual, dan dinamika sosial politik pada masa kejayaannya. Meskipun pembangunannya terhenti, Candi Bubrah tetap menyimpan informasi berharga tentang teknik konstruksi, gaya arsitektur, dan bahkan mungkin kepercayaan spiritual masyarakat pada masa itu. Dengan menjelajahi Candi Bubrah, kita tidak hanya mengagumi keindahannya yang unik, tetapi juga turut serta dalam upaya memahami dan menghargai warisan budaya leluhur kita. Siapkan dirimu untuk sebuah petualangan yang menggabungkan keindahan arsitektur, misteri sejarah, dan pesona budaya Jawa yang kaya.

Candi Bubrah terletak di kawasan Prambanan, tepatnya di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis membuat candi ini mudah diakses dari Candi Prambanan yang terkenal. Jika kamu berangkat dari pusat kota Yogyakarta, perjalanan menuju Candi Bubrah dapat ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit dengan menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum.

Dari Candi Prambanan, kamu hanya perlu menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer untuk sampai ke Candi Bubrah. Terdapat petunjuk arah yang jelas, sehingga kamu tidak akan kesulitan menemukan lokasi candi ini. Selain itu, suasana sekitar yang asri dan sejuk membuat perjalananmu semakin menyenangkan.

Salah satu hal yang membuat Candi Bubrah menarik adalah struktur bangunannya yang tampak berbeda dari candi-candi lainnya di kompleks Prambanan. Candi ini memiliki bentuk yang belum sepenuhnya selesai, dengan beberapa bagian yang tampak belum terbangun. Meskipun demikian, keindahan arsitektur candi ini tetap dapat terlihat.

Candi Bubrah memiliki tiga bagian utama, yaitu bagian kaki, tubuh, dan atap. Bagian kaki candi ini terbuat dari batu andesit yang disusun dengan rapi, sementara bagian tubuhnya memiliki ornamen yang khas. Meskipun belum selesai, kamu bisa melihat detail-detail yang indah pada batuan yang digunakan, serta ukiran-ukiran yang menggambarkan berbagai motif.

Keunikan lain dari Candi Bubrah adalah adanya beberapa arca yang ditemukan di sekitarnya. Arca-arca ini diyakini merupakan bagian dari proses pembangunan candi yang belum selesai. Hal ini memberikan kesan misterius dan menambah daya tarik bagi para pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan tujuan pembangunan candi ini.

Candi Bubrah dibangun pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, raja dari Kerajaan Mataram Kuno, yang memerintah sekitar tahun 746 hingga 784 Masehi. Pembangunan candi ini terjadi pada periode yang sama dengan Candi Sewu, yang juga merupakan bagian dari kompleks percandian yang bercorak Buddha. Candi ini memiliki ukuran denah 12 x 12 meter dan terbuat dari batu andesit, dengan atap stupa yang melambangkan Gunung Meru, simbol penting dalam kosmologi Buddha.

Meskipun banyak spekulasi mengenai fungsi Candi Bubrah, beberapa arkeolog berpendapat bahwa candi ini mungkin berfungsi sebagai tempat meditasi atau tempat penyimpanan arca-arca suci. Candi ini juga dianggap sebagai candi peralihan antara Candi Prambanan dan Candi Sewu, yang menunjukkan adanya hubungan antara dua tradisi keagamaan yang berbeda. Candi Bubrah memiliki motif hiasan yang unik, termasuk taman teratai di bagian bawah Padmasana pada Dhyani Buddha, yang tidak ditemukan di candi Buddha lainnya di Indonesia.

Candi Bubrah memiliki bentuk yang tinggi dan ramping, dengan dinding yang dihiasi relung-relung yang berisi arca Dhyani Buddha. Salah satu keunikan dari candi ini adalah adanya motif ceplok bunga yang menghiasi bagian pagar langkan sisi luar. Para sejarawan berpendapat bahwa Candi Bubrah melambangkan penyatuan dua komponen semesta, yaitu Vajradhatu Mandala dan Garbhadhatu Mandala, yang masing-masing mewakili maskulinitas dan femininitas.

Candi ini ditemukan dalam keadaan yang sangat rusak, dengan banyak bagian yang hilang akibat bencana alam, termasuk gempa bumi yang terjadi pada abad ke-10 dan ke-16. Pemugaran candi dilakukan pada tahun 2016, yang bertujuan untuk mengembalikan keindahan dan fungsi candi sebagai situs sejarah. Meskipun dalam kondisi yang tidak utuh, Candi Bubrah tetap menarik perhatian para peneliti dan pengunjung yang ingin menggali lebih dalam tentang sejarah dan makna di balik bangunan ini.

Baca juga: Menelusuri Jejak Arca Roro Jonggrang di Kompleks Candi Prambanan

Setelah mengunjungi Candi Bubrah, kamu bisa melanjutkan petualanganmu dengan menjelajahi berbagai aktivitas menarik di sekitar lokasi candi. Berikut adalah beberapa rekomendasi aktivitas yang bisa kamu lakukan:

Candi Bubrah adalah salah satu situs bersejarah yang menawarkan keindahan dan misteri tersendiri. Meskipun belum selesai dibangun, candi ini tetap menarik untuk dikunjungi, terutama bagi kamu yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah dan budaya Indonesia. Dengan lokasi yang strategis, struktur bangunan yang unik, serta berbagai aktivitas menarik di sekitarnya, Candi Bubrah menjadi destinasi yang sayang untuk dilewatkan saat berkunjung ke kawasan Prambanan. Jadi, siapkan rencanamu dan nikmati keindahan Candi Bubrah serta pesona Yogyakarta menggunakan Traveloka!