Banyuwangi memiliki banyak destinasi wisata alam yang memukau, salah satunya adalah De Djawatan Banyuwangi. Hutan ini menawarkan panorama yang unik dan atmosfer yang menenangkan, berkat deretan pohon trembesi raksasa yang menjulang tinggi. Keindahannya sering dibandingkan dengan Fangorn Forest dalam film The Lord of the Rings, membuatnya mendapat julukan "Hutan Magis Banyuwangi".

Selain sebagai tempat wisata, kawasan ini juga memiliki nilai sejarah karena dulunya digunakan oleh Perhutani sebagai tempat penimbunan kayu. Kini, De Djawatan menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati alam dan berfoto di bawah rimbunnya kanopi pepohonan.

Dengan keindahan dan daya tariknya yang khas, De Djawatan Banyuwangi menjadi destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara yang ingin merasakan suasana hutan yang tenang dan asri. Artikel ini akan membahas lebih lanjut mengenai lokasi, akses, daya tarik, aktivitas, serta fasilitas yang tersedia di De Djawatan.

De Djawatan adalah kawasan hutan yang terletak di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Hutan ini dipenuhi dengan pohon trembesi yang telah berusia ratusan tahun, menciptakan suasana yang sejuk dan magis. Luas hutan ini sekitar 3,8 hektar dan dikelola oleh Perhutani.

Pohon trembesi yang ada di De Djawatan memiliki bentuk cabang yang unik dan menciptakan kanopi alami yang indah. Keunikan ini menjadikan De Djawatan sebagai tempat favorit untuk sesi fotografi, termasuk prewedding dan konten media sosial.

De Djawatan Forest berada di Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Jika ditempuh dari Kota Banyuwangi, jarak menuju De Djawatan adalah sekitar 31 kilometer ke arah selatan. Perjalanan ini dapat ditempuh selama kurang lebih satu jam dengan kendaraan pribadi.

Bagi yang belum pernah ke De Djawatan, sebaiknya memperhatikan plang penunjuk jalan karena ukurannya tidak terlalu besar.

Agar tidak bingung mencari lokasinya, kamu bisa ikut full day tour Djawatan yang tersedia di Traveloka. Kamu bisa dapat teman baru dalam open trip ini, sekaligus mengunjungi beberapa destinasi lainnya di sekitar De Djawatan seperti Pantai Teluk Hijau dan Pulau Merah.

Pohon trembesi yang tumbuh di kawasan ini telah berusia lebih dari 100 tahun dan memiliki cabang-cabang yang menjulang tinggi. Kanopi alami yang terbentuk menciptakan suasana yang meneduhkan serta memberikan perlindungan bagi berbagai spesies burung dan serangga yang hidup di dalamnya. Dengan diameter batang mencapai lebih dari 2 meter dan akar yang mencengkeram tanah dengan kuat, pohon-pohon ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin menikmati keasrian alam Banyuwangi.

Keindahan dan atmosfer hutan ini membuat banyak orang menyebutnya sebagai "Hutan Lord of the Rings" versi Indonesia. Cabang pohon yang menjulur ke segala arah dengan lumut yang tumbuh di batangnya menciptakan suasana mistis yang memikat. Saat sinar matahari menembus celah-celah dedaunan, cahaya keemasan yang jatuh di tanah menambah kesan magis dan membuat tempat ini sangat cocok untuk fotografi alam maupun sesi foto prewedding.

Selain menjadi tempat wisata, De Djawatan memiliki peran penting dalam pelestarian lingkungan, terutama dalam menjaga ekosistem dan kelangsungan hidup flora serta fauna di dalamnya. Hutan ini awalnya dikelola oleh Perhutani sebagai tempat penimbunan kayu sebelum akhirnya dibuka untuk umum sebagai destinasi wisata.

Kawasan ini tetap dijaga kelestariannya, dengan upaya konservasi untuk mempertahankan pohon trembesi yang menjadi ikon hutan ini. Beberapa jenis burung dan serangga endemik juga menjadikan kawasan ini sebagai habitat, menjadikannya ekosistem penting di wilayah Banyuwangi.

Berikut beberapa aktivitas yang bisa dilakukan di De Djawatan:

Baca Juga: 8 Rekomendasi Restoran Legendaris di Banyuwangi yang Tetap Eksis!

De Djawatan Banyuwangi memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang kenyamanan wisatawan, antara lain:

Setelah menikmati keindahan De Djawatan, kamu bisa mengunjungi beberapa tempat wisata menarik lainnya di sekitar Banyuwangi, seperti:

Destinasi terkenal dengan fenomena api birunya. Kawah Ijen terletak sekitar 38 km dari pusat kota Banyuwangi dan dapat dicapai dalam waktu 1,5 hingga 2 jam perjalanan dengan kendaraan. Tiket masuk bagi wisatawan domestik berkisar Rp 100.000 - Rp 150.000 tergantung hari kunjungan.

Pelabuhan ikan terbesar di Banyuwangi yang menawarkan pengalaman melihat aktivitas nelayan setempat. Berlokasi sekitar 35 km dari Banyuwangi, pelabuhan ini buka sepanjang hari dan tidak dikenakan tiket masuk.

Teluk Hijau adalah hidden gem di selatan Banyuwangi yang memukau dengan air laut berwarna hijau toska alami. Warna unik ini berasal dari pantulan tebing karang tinggi yang mengelilingi teluk, ditambah tumbuhan laut di dasarnya. Kamu bisa snorkeling melihat ikan-ikan kecil atau sekadar berfoto di atas perahu nelayan warna-warni yang tertambat di tepi pantai.

Jangan lewatkan Gua Lawa yang terletak di ujung teluk. Meski gelap, gua ini menyimpan panorama tejal karst dan suara jangkrik yang unik. Tips: Bawa alas kaki anti-slip karena medan menuju teluk agak berbatu!

Ingin merasakan sensasi glamping ala Eropa tanpa jauh-jauh ke luar negeri? Kebun Teh Kalibendo adalah jawabannya. Perkebunan seluas 1.200 hektar ini menawarkan hamparan teh hijau yang tertata rapi di lereng Gunung Raung. Udara sejuk (18-22°C) dan kabut pagi menjadi daya tarik utamanya.

Kamu bisa ikut tur pemetikan teh sambil belajar proses pengolahan daun teh dari pemandu. Jangan lupa mampir ke Gardu Pandang Kalibendo untuk melihat pemandangan perkebunan dari ketinggian. Spot ini juga Instagramable untuk foto prewedding atau konten TikTok!

Air Terjun Jagir masih jarang terdengar di kalangan turis, padahal pesonanya tak kalah dari Luhur Tempurung! Untuk mencapainya, kamu harus trekking ±15 menit melewati jalur hutan tropis dengan pepohonan rindang. Air terjun setinggi 25 meter ini punya kolam jernih berwarna biru kehijauan yang cocok untuk berenang atau terapi alami.

Uniknya, di sekitar area air terjun terdapat batu-batu besar yang bisa digunakan sebagai tempat duduk alami. Bawa bekal makanan ringan dan nikmati santai sambil mendengar suara gemericik air.

Harga tiket masuk ke De Djawatan Banyuwangi adalah Rp 5.000 per orang, sedangkan untuk biaya parkir sepeda motor dikenakan tarif sebesar Rp 2.000. Destinasi wisata ini buka setiap hari dengan jam operasional mulai pukul 07.00 WIB hingga 17.30 WIB.

Baca juga: Cara Pesan & Harga Tiket Kereta Panoramic Surabaya-Banyuwangi

De Djawatan Banyuwangi adalah destinasi wisata hutan yang menawarkan pengalaman alam yang luar biasa. Dengan keindahan pohon trembesi raksasa, suasana yang menenangkan, dan berbagai aktivitas menarik, tempat ini cocok untuk dijadikan tujuan liburan.

Untuk mempermudah perjalanan, kamu bisa menggunakan Traveloka untuk memesan tiket pesawat, akomodasi, serta berbagai paket wisata lainnya. Temukan lebih banyak destinasi menarik hanya di Traveloka dan rencanakan liburan impian kamu sekarang!