Gunung Jingshan: Gunung Terkecil di Dunia dengan Pesona Unik

Xperience Team
27 May 2025 - Waktu baca 4 menit

Di kota Shouguang, Provinsi Shandong, China, terdapat sebuah keajaiban mini yang memikat perhatian karena keunikannya, yaitu Gunung Jingshan. Meskipun hanya setinggi 0,6 meter, gunung ini dijuluki sebagai gunung terkecil di dunia. Sekilas terlihat seperti batu besar biasa, namun Gunung Jingshan menyimpan nilai sejarah dan makna budaya yang mendalam bagi masyarakat setempat. Terletak di kawasan yang kaya akan warisan budaya, pantai indah, dan festival layang-layang, destinasi ini menawarkan pesona sederhana yang berbeda dari tempat wisata pada umumnya.

Keberadaannya membuktikan bahwa keajaiban tidak selalu hadir dalam skala besar, kadang, justru sesuatu yang mungil dapat menyimpan cerita luar biasa dan menjadi simbol lokal yang membanggakan.

Sejarah Gunung Jingshan

Gunung Jingshan resmi diakui sebagai gunung pada 1958, saat pemerintah Tiongkok di era Mao Zedong menggali situs ini untuk menjawab rasa penasaran: apakah batu kecil ini puncak gunung yang terkubur? Zheng Binhai, kurator pertama Shouguang Bo Museum, mencatat bahwa penggalian gagal menemukan dasar gunung, memperkuat keyakinan lokal bahwa Jingshan adalah ujung formasi geologis besar. Sebelumnya, Jingshan telah lama dihormati oleh warga Shouguang, sebuah kota di jalur perdagangan kuno Shandong yang menghubungkan pelabuhan Qingdao dengan daratan.

Sejak abad ke-19, petani dan pedagang lokal memandang Jingshan sebagai simbol ketahanan alam. Ketika urbanisasi mengancam pada 1980-an, komunitas Shouguang mengadvokasi perlindungan Jingshan, menjadikannya landmark budaya kecil. Kini, Jingshan masuk dalam kampanye pariwisata Shandong, viral di media sosial, dan menarik wisatawan sejak 1960-an yang kagum pada “gunung” yang bisa didaki dalam hitungan detik, mencerminkan rasa ingin tahu dan penghormatan masyarakat terhadap warisan alam.

Letak Geografis Gunung Jingshan

Gunung Jingshan terletak di pusat kota Shouguang, Provinsi Shandong, China, di dataran subur yang disirami sistem irigasi kuno, menjadikannya “Kota Sayuran” yang memasok pasar global. Hanya 30 km dari Weifang, pusat seni layang-layang, 150 km dari Qingdao dengan pantai dan bir Tsingtao, atau 200 km dari Jinan dengan mata air Baotu, Jingshan mudah diakses via jalan raya atau transportasi umum. Dari Beijing (500 km, 4 jam kereta cepat ke Weifang), ambil bus lokal ke Shouguang (30 menit).

Iklim Shandong bervariasi: musim semi (Maret–Mei, 10–25°C) dan musim gugur (September–November) sejuk, musim panas (Juni–Agustus) lembap (25–35°C), dan musim dingin (Desember–Februari) dingin (-5–5°C). Berbeda dengan gunung terpencil, Jingshan berdiri di kawasan urban, dikelilingi kafe, toko, dan pasar sayuran yang ramai. Wisatawan dapat menggabungkan kunjungan dengan eksplorasi Weifang untuk seni rakyat Yangjiabu, Qingdao untuk pegunungan Laoshan, atau Jinan untuk situs Konfusianisme, menjadikan Jingshan titik awal petualangan Shandong yang kaya.

Aktivitas di Gunung Jingshan

Gunung Jingshan, dengan tinggi hanya 0,6 meter, adalah destinasi foto yang mengundang tawa, di mana wisatawan berpose dengan caption “Saya menaklukkan gunung!” di media sosial. Namun, pesonanya melampaui selfie: Jingshan adalah pintu masuk ke budaya Shouguang yang kaya. Kunjungi Shouguang Bo Museum, 2 km dari Jingshan, untuk melihat artefak pertanian dan cerita penggalian 1958, atau jelajahi pasar sayuran Shouguang, yang menggelar Festival Sayuran tahunan (April–Mei) dengan labu raksasa dan kompetisi ukir sayuran. Ikuti lokakarya mengukir sayuran, tradisi lokal yang mengajarkan seni membentuk wortel menjadi bunga, atau nikmati piknik di taman kota terdekat sambil mencicipi jiaozi dan hidangan laut Shandong.

Untuk keluarga, Shouguang menawarkan taman bermain dan tur kuliner malam ke warung lokal. Dari Jingshan, lakukan perjalanan sehari ke Weifang (30 km) untuk membuat layang-layang tradisional di Yangjiabu Folk Art Village, Qingdao (150 km, 2 jam) untuk pantai dan festival bir, atau Gunung Tai (300 km), situs ziarah Konfusianisme. Jingshan adalah destinasi ringan yang memperkaya perjalanan Shandong Kamu dengan budaya dan kesederhanaan.

Legenda dan Mitos Gunung Jingshan

Gunung Jingshan dikelilingi mitos lokal bahwa batu kecil ini adalah puncak gunung besar yang terkubur, sebuah kepercayaan yang diperkuat oleh penggalian 1958 yang tak menemukan dasarnya. Dalam budaya Tionghoa, gunung adalah simbol spiritual, menghubungkan langit dan bumi, seperti Gunung Tai Shan, situs ziarah suci di Shandong. Jingshan, meski mungil, mencerminkan simbolisme ini, dianggap oleh petani Shouguang sebagai “batu keberuntungan” yang melindungi hasil panen. Cerita rakyat menyebut Jingshan sebagai “gunung ajaib,” dengan beberapa warga percaya menyentuhnya membawa kemakmuran.

Mitos ini, meski sederhana dibandingkan legenda Gunung Kunlun, terkait dengan prinsip feng shui, di mana batu dianggap menyimpan energi bumi. Selama festival lokal, Jingshan kadang dihias pita merah sebagai tanda hormat. Meski tak memiliki narasi epik, mitos Jingshan mencerminkan imajinasi dan pragmatisme Shouguang, menjadikannya simbol identitas lokal yang mengundang wisatawan untuk merenungkan kekuatan alam dalam bentuk terkecil sekalipun.

Tips Perjalanan ke Gunung Jingshan

Untuk mengunjungi Gunung Jingshan, terbang dari Jakarta ke Bandara Internasional Qingdao Liuting (150 km dari Shouguang) via Beijing atau Shanghai, lalu lanjutkan dengan kereta ke Weifang dan bus atau taksi ke Shouguang. Dari Beijing, ambil kereta cepat CRH ke Weifang lalu bus. Rencanakan perjalanan 3 hari: Hari 1 di Shouguang (Jingshan, museum, pasar), Hari 2 di Weifang (layang-layang, kuil), dan Hari 3 di Qingdao (pantai, bir). Kunjungi musim semi (Maret–Mei) atau musim gugur (September–November) untuk cuaca 10–25°C, hindari Tahun Baru Imlek (Januari–Februari) yang ramai. Pakai pakaian kasual, sepatu nyaman, jaket tipis, dan topi untuk matahari.

Ketika sampai di Bandara Qingdao Liuting, manjakan dirimu dengan akses Qingdao Jiaodong International Airport Plaza Premium Lounge, pesan tiketnya di Traveloka!

China

Qingdao Jiaodong International Airport Plaza Premium Lounge

Jiaozhou Shi

Rp 543.579

Pelajari frasa Mandarin seperti “Ni hao” (halo) atau “Duoshao qian?” (berapa harganya?) dan bawa power bank untuk perjalanan panjang. Urus visa Tiongkok sebulan sebelumnya. Kombinasikan dengan Weifang Kite Festival (April) atau Qingdao Beer Festival (Agustus) untuk pengalaman maksimal.

Lengkapi perjalananmu dengan mengikuti Private Full Day Qingdao Laoshan Mountain Tour berikut ini!

China

Private Full Day Qingdao Laoshan Mountain Tour

Laoshan Qu

Rp 1.636.721

Gunung Jingshan, dengan tinggi 0,6 meter, adalah keajaiban kecil yang mengajarkan kita menemukan kebesaran dalam hal sederhana. Berbeda dengan Gunung Tai Shan yang megah, Jingshan menawarkan sejarah penggalian yang penuh misteri, mitos “gunung tersembunyi,” dan pesona budaya Shouguang yang autentik. Dari berfoto di puncaknya hingga menjelajahi pasar sayuran atau situs Konfusianisme Shandong, Jingshan adalah pintu masuk ke petualangan yang kaya makna.

Hormati warisannya, nikmati keunikan Shandong—dari pantai Qingdao hingga layang-layang Weifang—dan bawa pulang cerita tentang “gunung” yang menginspirasi dunia. Rencanakan perjalanan kamu ke Gunung Jingshan, dan jadilah bagian dari kisah Jingshan yang abadi dengan Traveloka!

Dalam Artikel Ini

• Sejarah Gunung Jingshan
• Letak Geografis Gunung Jingshan
• Aktivitas di Gunung Jingshan
• Legenda dan Mitos Gunung Jingshan
• Tips Perjalanan ke Gunung Jingshan
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan