Kalau kamu sering bepergian antara Sumatera Barat (Sumbar) dan Jambi, kamu pasti tahu bahwa perjalanan antar dua provinsi ini punya tantangan tersendiri. Jalur utama yang menghubungkan Padang, Solok, dan Sungai Penuh menuju Muara Bungo atau Kota Jambi merupakan salah satu rute paling padat di Sumatera bagian tengah. Selain kendaraan pribadi, banyak juga bus antar provinsi, truk logistik, hingga mobil pengangkut hasil perkebunan yang lewat setiap hari.
Dengan kondisi jalan yang berkelok dan kadang macet di titik tertentu, penting buat kamu tahu jalur alternatif Sumbar–Jambi supaya perjalanan bisa lebih cepat, aman, dan nyaman. Artikel ini akan membahas kondisi jalur utama, daftar jalur alternatif, tips berkendara jarak jauh, dan juga opsi sewa mobil di Traveloka kalau kamu ingin bepergian tanpa repot menyetir sendiri.
Rute utama yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dan Jambi dikenal dengan Jalan Lintas Sumatera bagian tengah, yang membentang dari Padang – Solok – Sungai Penuh – Muara Bungo – Jambi.
Secara umum, jarak tempuh dari Padang ke Jambi adalah sekitar 400–450 kilometer, dengan waktu perjalanan antara 10–12 jam, tergantung kondisi jalan dan cuaca. Meskipun jaraknya relatif tidak terlalu jauh, medan yang dilalui cukup menantang karena melintasi pegunungan Bukit Barisan, tikungan tajam, dan tanjakan curam.
Berikut beberapa kondisi yang perlu kamu ketahui sebelum melewati jalur utama Sumbar–Jambi:
Bagian jalan dari Padang menuju Solok hingga ke Kayu Aro (Kerinci) merupakan area pegunungan dengan banyak tanjakan. Kamu akan melewati kawasan seperti Sitinjau Lauik, yang terkenal dengan kelokan tajam dan pemandangan spektakuler. Tapi di sisi lain, jalannya cukup menantang, terutama jika kamu tidak terbiasa berkendara di daerah dataran tinggi.
Kemacetan biasanya terjadi di area Pasar Lubuk Selasih, Solok, dan juga di sekitar Muara Labuh karena aktivitas kendaraan besar. Selain itu, perlintasan truk sawit dan tambang di beberapa titik sering membuat laju kendaraan melambat.
Curah hujan di wilayah Sumatera Barat cukup tinggi, terutama di daerah pegunungan. Saat hujan deras, jalan bisa licin dan beberapa titik rawan longsor, seperti di kawasan Kayu Aro – Lempur – Sungai Penuh.
Meski menantang, jalur utama Sumbar–Jambi menyajikan pemandangan yang luar biasa indah — mulai dari perbukitan hijau, perkebunan teh di Kayu Aro, hingga Danau Kerinci yang memesona. Tapi, kalau kamu ingin waktu tempuh yang lebih singkat, ada beberapa jalur alternatif yang bisa jadi pilihan.
Untuk menghindari kepadatan lalu lintas di jalur utama, kamu bisa memilih beberapa rute alternatif yang umumnya digunakan oleh warga lokal maupun pengemudi profesional. Jalur ini tidak hanya lebih sepi, tapi juga menawarkan pemandangan baru di sepanjang perjalanan.
Berikut beberapa jalur alternatif terbaik dari Sumbar ke Jambi yang bisa kamu pertimbangkan:
Ini adalah jalur alternatif paling populer yang menghubungkan Sumbar dan Jambi bagian tengah. Dari Padang, kamu bisa menuju Solok Selatan (Muara Labuh), lalu lanjut ke Sungai Rumbai (Kabupaten Dharmasraya) dan Muara Bungo (Jambi). Dari Muara Bungo, kamu bisa melanjutkan perjalanan ke Kota Jambi lewat jalan lintas tengah Sumatera.
Kelebihan rute ini:
Kekurangan:
Waktu tempuh rata-rata lewat rute ini sekitar 9–10 jam dari Padang ke Jambi.
Kalau kamu datang dari wilayah pantai barat Sumbar seperti Painan atau Muko-Muko, jalur ini bisa jadi alternatif yang lebih efisien. Dari Tapan (Pesisir Selatan), kamu bisa naik ke arah Sungai Penuh (Kerinci), lalu lanjut ke Bangko (Merangin) dan akhirnya menuju Jambi.
Kelebihan:
Kekurangan:
Kalau kamu ingin rute yang lebih cepat dari arah timur Sumbar, kamu bisa ambil jalur lewat Dharmasraya – Pulau Punjung – Muaro Bungo. Jalur ini tergolong datar dan tidak terlalu banyak tikungan.
Kelebihan:
Kekurangan:
Rute ini mulai banyak digunakan oleh masyarakat lokal karena kondisi jalan yang terus diperbaiki. Jalur ini menghubungkan daerah Solok Selatan langsung ke Sungai Rumbai tanpa harus memutar ke Muara Labuh.
Kelebihan:
Kekurangan:
Perjalanan darat antar provinsi seperti dari Sumbar ke Jambi memerlukan persiapan matang. Agar perjalanan kamu tetap nyaman dan aman, berikut beberapa tips yang bisa kamu terapkan:
Pastikan kendaraan dalam kondisi prima — mulai dari oli, rem, ban, hingga lampu. Karena sebagian jalur melewati daerah sepi, penting untuk membawa ban cadangan dan alat darurat seperti dongkrak dan senter.
Meskipun ada banyak warung di sepanjang jalan, beberapa segmen di pegunungan cukup jauh dari pemukiman. Siapkan air minum dan makanan ringan agar kamu tetap bertenaga selama perjalanan.
Usahakan berangkat pagi hari (sekitar pukul 06.00–07.00). Selain bisa menikmati udara segar, kamu juga punya cukup waktu untuk istirahat di tengah jalan.
Gunakan Google Maps atau Waze untuk memantau kondisi lalu lintas dan menemukan jalur alternatif terbaru. Kadang ada rute kecil yang bisa mempersingkat waktu tempuh hingga 30 menit.
Jangan memaksakan diri untuk menyetir terlalu lama. Idealnya, istirahat setiap 2–3 jam di SPBU atau warung kopi lokal untuk sekadar meregangkan kaki dan menjaga fokus.
Perjalanan dari Sumbar ke Jambi memang menantang, tapi dengan perencanaan yang matang dan pemilihan jalur yang tepat, kamu bisa menikmati perjalanan yang lancar dan penuh pengalaman menarik.
Kamu bisa memilih antara jalur utama via Sungai Penuh dan Muara Bungo, atau alternatif seperti Solok Selatan – Dharmasraya – Muara Bungo yang lebih cepat dan sepi. Jangan lupa siapkan kendaraan dengan baik, manfaatkan aplikasi navigasi, dan pertimbangkan sewa mobil di Traveloka kalau kamu ingin kenyamanan maksimal tanpa harus menyetir sendiri.
Kalau kamu tidak ingin repot menyetir sendiri dalam perjalanan panjang seperti Sumbar–Jambi, kamu bisa memanfaatkan layanan Sewa Mobil di Traveloka.
Traveloka Rent Car kini tersedia di berbagai kota di Sumatera Barat seperti Padang, Solok, dan Dharmasraya, serta di Kota Jambi. Kamu bisa memilih berbagai jenis mobil, mulai dari city car hingga SUV besar, dengan opsi dengan sopir (with driver) atau tanpa sopir (self-drive).
Dengan menyewa mobil di Traveloka, kamu bisa menikmati perjalanan lebih santai dan aman, terutama jika ingin menjelajah tempat wisata di sepanjang jalur seperti Danau Kerinci, Air Terjun Timbulun, atau Kawasan Agro Wisata Sungai Penuh.