Pernahkan kamu mendengar julukan “Negara Petro Dollar” yang disematkan pada negara Brunei Darussalam? Julukan ini terdengar menarik sekaligus menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Apa sebenarnya yang membuat negara di Asia Tenggara ini dijuluki demikian? Ternyata, jawabannya tidak hanya berkaitan dengan minyak bumi dan gas alam saja, tetapi juga mencerminkan sistem ekonomi dan sosial yang unik.

Meski luas negaranya tidak terlalu besar, Brunei Darussalam berhasil membuktikan eksistensinya di dunia internasional sebagai negara yang mandiri dengan layanan publik yang berkualitas. Jika kamu tertarik, simak asal-usul julukan Brunei Darussalam, sejarah, hingga destinasi wisata menarik yang ada di negara Petro Dollar lewat ulasan di bawah ini.

Baca juga: Jelajahi 10 Wisata Brunei Darussalam yang Unik, Wajib Masuk Itinerary!

Nama “Brunei” diyakini berasal dari kata “Barunai”, yang merupakan istilah lokal. Sementara itu, “Darussalam” dalam bahasa Arab berarti “Negeri Kedamaian”. Gabungan kedua kata tersebut mencerminkan karakteristik utama negara ini sebagai bangsa Melayu-Islam yang menjunjung tinggi perdamaian dan keharmonisan. Penambahan kata “Darussalam” ini juga menunjukkan kuatnya pengaruh agama Islam dalam budaya, hukum, dan sistem pemerintahan Brunei.

Brunei Darussalam memiliki sejarah panjang sebagai kerajaan Islam yang berdaulat. Kerajaan ini telah berdiri sejak abad ke-14. Kesultanan Brunei didirikan oleh Awang Alak Betatar yang kemudian memeluk Islam dan bergelar Sultan Muhammad Shah. Pada masa kejayaannya, Kesultanan Brunei menguasai wilayah yang luas, termasuk sebagian besar Kalimantan dan wilayah di Filipina selatan. Pengaruh kolonialisme, khususnya dari Inggris, sempat memperlemah kekuasaan Brunei. Namun, Brunei akhirnya merdeka dari protektorat Inggris dan menjadi negara independen sepenuhnya pada 1 Januari 1984. Sejak saat itu, Brunei berkembang pesat dengan mengandalkan kekayaan alamnya.

Julukan “Negara Petro Dollar” merujuk pada negara-negara yang mendapatkan sebagian besar pendapatannya dari ekspor minyak dan gas alam. Brunei merupakan salah satu negara yang lebih dari 90% pendapatan nasionalnya berasal dari sektor energi ini. Ladang minyak di Seria dan gas alam di wilayah lepas pantai menjadi penyokong ekonomi Brunei.

Sektor utama pertambangan minyak bumi di Brunei Darussalam berada di tiga daerah, yaitu Seria, Kuala Belait, dan pertambangan lepas pantai di Ampa. Julukan Brunei Darussalam ini sejalan dengan pendapatan yang didapatkan dari ekspor sumber daya minyak dan gas alam ke berbagai negara-negara Asia, Amerika, hingga Eropa.

Bahkan, sejak tahun 1929, sektor minyak telah menjadi tulang punggung perekonomian negara ini. Pendapatan dari minyak membuat Brunei jadi salah satu negara dengan pendapatan perkapita tertinggi di Asia Tenggara. Pemasukan ini memungkinkan pemerintah Brunei memberikan berbagai fasilitas sosial kepada warganya, salah satunya seperti tidak memungut pajak penghasilan dari warganya. Dengan perolehan pendapatan yang cukup tinggi setiap tahunnya, juga membuat Brunei dapat melakukan investasi dalam pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi pada sektor lainnya.

Baca juga: Letak Astronomis Brunei Darussalam dan Pilihan Wisata Menariknya

Tidak hanya “Negara Petro Dollar”, terdapat beberapa julukan Brunei Darussalam lainnya. Setiap julukan yang disematkan bukan hanya sembarang julukan, namun memiliki makna dan arti tersendiri yang menggambarkan negara kecil ini.

“Negara Seribu Kubah Masjid” adalah julukan lain untuk Brunei Darussalam. Julukan ini muncul karena di Brunei terdapat banyak masjid megah dengan arsitektur khas, terutama pada bagian kubah emas yang menjadi ciri khas bangunan masjid di negara ini.

Masjid memiliki peran yang penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Brunei yang mayoritas beragama Islam. Selain itu, julukan Brunei Darussalam ini juga dikarenakan jumlah masjid yang terus bertambah setiap waktunya. Meski tidak benar-benar berjumlah seribu, istilah ini bersifat kiasan yang menggambarkan betapa masjid cukup banyak dan dapat dengan mudah ditemukan di Brunei Darussalam.

Julukan “Bumi Bertuah” juga merujukan pada Brunei Darussalam, dan memiliki makna kiasan yang menggambarkan keberuntungan atau berkah luar biasa yang dimiliki negara ini, terutama dalam hal kekayaan alam dan kemakmuran rakyatnya.

Brunei Darussalam dikenal sebagai salah satu negara terkaya di Asia Tenggara berkat sumber daya alamnya, terutama minyak bumi dan gas alam. Kekayaan ini menjadi dasar julukan “Petro Dollar” dan juga mendukung julukan “Bumi Bertuah” karena tanahnya yang dianggap subur dan membawa berkah besar.

Julukan Brunei Darussalam yang satu ini berasal dari sistem negaranya yang masih dipimpin oleh seorang Sultan. Sebutan ini merujuk pada karakter pemerintah Brunei yang berbentuk monarki absolut dan berakar kuat pada sistem kesultanan. Tak heran, kesultanan Brunei menjadi silsilah kerajaan yang panjang dan dihormati. Hal ini menjadikannya salah satu kesultanan tertua yang sangat stabil di Asia Tenggara.

Sesuai dengan arti nama Brunei Darussalam, julukan “Abode of Peace” menekankan nilai-nilai perdamaian dan keharmonisan yang dijunjung tinggi oleh pemerintah dan masyarakat Brunei. Negara ini juga dikenal sebagai tempat yang sangat aman, minim konflik sosial dan kriminalitas, dan mendorong keharmonisan kehidupan masyarakat yang sejahtera dan damai.

Meski dikenal sebagai negara kecil, Brunei Darussalam menyimpan kekayaan budaya dan arsitektur yang memesona. Bagi kamu yang berencana mengunjungi negara Brunei, berbagai destinasi wisata unik dan menarik bisa menjadi pilihan untuk dieksplorasi. Dari masjid berkubah emas hingga desa terapung yang autentik, Brunei menawarkan pengalaman berbeda yang tenang, spiritual, dan penuh keindahan. Berikut rekomendasi destinasi wisata paling populer yang wajib kamu kunjungi saat berada di Brunei.

Masjid Sultan Omar Ali Saifuddien adalah salah satu ikon terkenal di Brunei. Letaknya di pusat ibu kota Bandar Seri Begawan. Memiliki kubah emas dengan arsitektur bergaya Mughal, masjid ini jadi tempat ibadah sekaligus objek wisata yang populer. Pengunjung dapat menikmati pemandangan menakjubkan, terutama saat malam hari ketika masjid diterangi dengan lampu-lampu berkilauan yang indah.

Dikenal sebagai “Venesia dari Timur”, Kampong Ayer adalah desa tradisional di atas air yang dihuni oleh lebih dari 30.000 orang. Jika kamu mengunjungi desa ini, kamu bisa berkeliling menggunakan perahu dan melihat rumah-rumah kayu yang masih mempertahankan gaya arsitektur melayu kuno.

Lokasi desa ini terletak di Sungai Brunei, Bandar Seri Begawan. Jika ingin mengunjunginya, kamu tidak perlu membayar tiket masuk, namun kamu perlu membayar tiket untuk naik perahu mulai dari Rp12.000 hingga Rp25.000 saja.

Julukan Brunei Darussalam sebagai negara seribu kubah juga tercermin pada masjid-masjidnya yang besar dan jumlahnya yang banyak. Salah satunya adalah Masjid Jame’ Asr Hassanil Bolkiah. Masjid ini jadi salah satu masjid terbesar di Brunei Darussalam. Masjid ini dibangun untuk memperingati 25 tahun pemerintahan Sultan. Kubah emas dan taman-taman yang luas menjadikan tempat ini menjadi bahan fotografi yang indah. Lokasinya terletak di Kiarong, Bandar Seri Begawan. Kamu bebas memasuki masjid ini, sehingga tidak ada biaya masuk yang diperlukan.

Museum ini menampilkan koleksi benda-benda Islam seperti Al-Qur’an kuno, manuskrip, serta artefak pribadi milik Sultan. Tempat ini cocok untuk kamu yang ingin melakukan wisata sejarah dan ingin mengenal lebih dalam tentang histori dan budaya Islam di Brunei Darussalam.

Lokasi Balai Khazanah Islam Sultan Haji Hassanal Bolkiah ini terletak di Bandar Seri Begawan. Kamu bisa mendatangi balai ini dengan bebas tanpa biaya tiket masuk.

Destinasi menarik lainnya di Brunei Darussalam adalah One Billionth Barrel Monument. Tempat ini dibangun untuk menandai produksi minyak ke -1 miliar di Brunei. Bentuknya yang unik dan letaknya yang dekat dengan pantai, menjadikan monumen ini jadi salah satu spot foto favorit. Kamu bisa mengunjungi One Billionth Barrel Monument di Seria, Brunei kapan saja tanpa biaya tiket masuk.

Baca juga: Mengenal Bahasa Resmi Brunei Darussalam dan Panduannya untuk Traveling

Julukan Brunei Darussalam sebagai “Negara Petro Dollar” bukan hanya nama atau sebutan, tetapi juga mencerminkan realitas ekonomi dan kehidupan sosial negara tersebut. Kaya akan sumber daya alam, Brunei berhasil mengelola kekayaannya untuk memberikan kehidupan yang nyaman dan berkualitas untuk rakyatnya. Selain itu, Brunei Darussalam juga menawarkan pesona budaya dan sejarah yang menarik untuk kamu eksplorasi.

Siap untuk mengunjungi Brunei Darussalam? Yuk rencanakan perjalananmu ke Brunei dengan aman dan tenang bersama Traveloka sekarang!