7 Peninggalan Kerajaan Siak, Fungsi, serta Sejarahnya

Xperience Team
15 Dec 2025 - Waktu baca 4 menit

Jauh sebelum Indonesia lahir, Nusantara adalah gugusan pulau yang dihiasi kerajaan-kerajaan besar yang saling berinteraksi. Di Pulau Sumatra, salah satu kerajaan Melayu yang pernah berdiri megah dan berkuasa adalah Kerajaan Siak Sri Indrapura. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1723 M dan menjadi salah satu kekuatan maritim yang signifikan di Selat Malaka.

Nama Siak konon berasal dari sejenis tumbuh-tumbuhan bernama siak-siak yang banyak terdapat di sana. Namun, kebesaran namanya kini dikenang berkat warisan fisik dan spiritual yang ditinggalkannya, terutama sosok sultan terakhirnya yang patriotik.

Jika kamu berkunjung ke Riau, Kabupaten Siak Sri Indrapura adalah destinasi wajib bagi pecinta sejarah. Kamu tidak hanya akan melihat bangunan tua, tetapi juga merasakan perpaduan arsitektur Melayu, Arab, dan Eropa yang membuktikan kejayaan masa lampau.

Sejarah Kerajaan Siak

Kisah Kerajaan Siak Sri Indrapura dimulai dari konflik internal di Kesultanan Johor.

Pendiri Kerajaan Siak adalah Raja Kecik, yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmat Syah. Raja Kecik adalah putra Sultan Mahmud Syah II dari Johor. Setelah perebutan takhta Johor dengan Tengku Sulaiman yang dibantu bangsawan Bugis, Raja Kecik mengundurkan diri dan mendirikan negeri baru di pinggir Sungai Buantan (anak Sungai Siak) pada tahun 1723 M. Inilah cikal bakal berdirinya Kerajaan Siak.

Pusat Kerajaan Siak awalnya tidak menetap, berpindah-pindah dari Buantan ke Mempura, lalu ke Senapelan (Pekanbaru), dan kembali lagi ke Mempura. Barulah pada masa pemerintahan Sultan Ismail (1827-1864), pusat Kerajaan Siak dipindahkan dan akhirnya menetap di Siak Sri Indrapura.

Masa Keemasan dan Patriotisme: Masa pemerintahan Sultan ke-11, yaitu Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin (1889-1908), Siak mengalami kemajuan pesat di bidang ekonomi. Beliau melawat hingga ke Eropa (Jerman dan Belanda), dan pada masa ini pula dibangun istana yang megah.

Sultan yang paling dikenang adalah Sultan Syarif Kasim II (Sultan Syarif Kasim Tsani), Sultan Siak ke-12 dan yang terakhir. Bersamaan dengan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 1945, beliau mengibarkan bendera Merah Putih di Istana Siak. 

Tak lama kemudian, Sultan menemui Bung Karno, menyatakan bergabung dengan Republik Indonesia, dan menyerahkan Mahkota Kerajaan serta uang sebesar Sepuluh Ribu Gulden (dana yang sangat besar saat itu) untuk membantu perjuangan kemerdekaan. Atas jasa-jasanya, beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 1997.

Terbang Bersama Traveloka

Fri, 9 Jan 2026

Lion Air

Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)

Mulai dari Rp 1.057.700

Fri, 9 Jan 2026

Pelita Air

Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)

Mulai dari Rp 1.176.000

Wed, 31 Dec 2025

Batik Air

Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)

Mulai dari Rp 1.253.300

Daftar Peninggalan Kerajaan Siak dan Fungsinya

Peninggalan Kerajaan Siak menunjukkan kemakmuran dan pengaruh arsitektur global yang diadopsi oleh para sultan Melayu.

1. Istana Siak Sri Indrapura dan Isinya

Istana megah ini memiliki nama lain "Istana Matahari Timur" atau Asserayah Hasyimiah. Dibangun pada tahun 1889 oleh Sultan Syarif Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin dan dirancang oleh arsitek berkebangsaan Jerman.

Arsitektur: Menggabungkan gaya Melayu, Arab, dan Eropa.
Struktur: Terdiri dari dua lantai dengan denah segi empat silang. Sudut-sudut bangunan dihiasi pilar bulat dengan hiasan burung Garuda di puncaknya, serta pintu dan jendela berbentuk kubah.
Fungsi Lantai 1 (Enam Ruangan): Digunakan untuk sidang kerajaan, ruang tunggu tamu, dan ruang tamu kehormatan (pria dan wanita).
Fungsi Lantai 2 (Sembilan Ruangan): Berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sultan serta para tamu Istana.

Saat ini, Istana Siak Sri Indrapura berfungsi sebagai museum yang menyimpan benda-benda peninggalan Kerajaan Siak dan telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya.

2. Jembatan Dekat Istana Kerajaan Siak

Sebuah jembatan tua berada sekitar 50 meter di sebelah Tenggara kompleks Istana. Jembatan ini berangka tahun 1899. Jembatan tersebut diduga dibangun untuk melintasi parit (sungai kecil) yang dahulu sekaligus berfungsi sebagai parit pertahanan kompleks istana.

3. Sumur Larangan dan Istana Peraduan

Di kompleks istana terdapat Sumur Larangan tua yang masih menghasilkan air, bahkan penjaga istana biasa menggunakannya untuk berwudu.

Sementara itu, Istana Peraduan yang dulu merupakan tempat peristirahatan kini kondisinya sudah tidak terawat. Bangunan ini dialihfungsikan menjadi lokasi tempat jualan suvenir Siak dan digunakan untuk tempat tinggal keluarga kerajaan, menunjukkan tantangan dalam menjaga semua aset bersejarah.

4. Komplek Makam Koto Tinggi

Berjarak sekitar 50 meter ke arah Timur dari Istana, terletak komplek pemakaman Koto Tinggi.

Komplek ini adalah tempat pemakaman keluarga kerajaan, di mana sebagian besar makam para sultan, termasuk makam Sultan Syarif Hasyim dan keluarga, dapat dilihat. Komplek makam sultan ini terdiri dari satu bangunan seluas 15 x 15 meter yang berisi sekitar 20 makam.

5. Masjid Syahabuddin

Merupakan masjid Kerajaan Siak, yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Kasim I (ayah dari sultan terakhir, Sultan Syarif Kasim II).

Masjid ini didirikan pada tahun 1926 dan selesai pada tahun 1935. Dananya berasal dari kas kerajaan dan sumbangan masyarakat. Posisinya persis berada di bantaran Sungai Siak, menambah keindahan pemandangan arsitekturnya.

Adapun, luas masjid sekitar 21,6 x 18,5 meter. Meskipun telah berkali-kali mengalami perbaikan, masjid ini masih mempertahankan bentuk aslinya.

6. Makam Sultan Syarif Kasim II

Makam Sultan terakhir yang patriotik, Sultan Syarif Kasim II, terletak tepat di belakang Masjid Syahabuddin. Sultan kemudian dimakamkan pada 23 April 1968. Jirat makam sultan berbentuk empat undakan dari tegel dan marmer, dengan nisan dari kayu berukir motif suluran-suluran dan hiasan kelopak bunga teratai.

7. Tangsi Belanda

Bangunan Tangsi Belanda (barak militer) ini lokasinya di Desa Benteng Hulu, Kecamatan Mempura. Dahulu merupakan kompleks perumahan dan perkantoran peninggalan pemerintah kolonial Belanda.

Selain itu, bangunan ini masih cukup kokoh, tetapi kondisinya menunjukkan perlunya perawatan karena sebagian sudah ada yang rubuh. Keberadaannya mengingatkan kita pada interaksi militer dan politik antara Kerajaan Siak dan pemerintah kolonial.

Daftar Atraksi Menarik di Siak dan Pekanbaru Provinsi Riau

Berikut ini adalah sejumlah daftar atraksi menarik di Siak dan Pekanbaru yang bisa kamu kunjungi: 

1. Taman Tengku Mahratu: Taman yang indah yang juga mengambil nama dari permaisuri Sultan Syarif Kasim II, tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati suasana kota Siak.

2. Masjid Raya Annur Pekanbaru: Sering dijuluki Taj Mahal Riau, masjid ini memiliki arsitektur yang megah dengan sentuhan Melayu, Arab, dan Turki. Wajib dikunjungi karena kemegahannya.

3. Perpustakaan Soeman HS: Bangunan perpustakaan modern dengan desain arsitektur yang sangat unik menyerupai rehal (alas untuk membaca Al-Quran). Tempat yang ideal untuk foto dan berburu buku.

4. Pasar Bawah Pekanbaru: Surga bagi pemburu oleh-oleh, terutama makanan ringan khas Melayu dan barang-barang unik dari luar negeri, mengingat Pekanbaru adalah pusat perdagangan yang ramai.

5. Museum Sang Nila Utama: Museum ini menampilkan koleksi sejarah, budaya, dan adat istiadat suku-suku di Riau, memberikan pemahaman mendalam tentang akar budaya Melayu di Sumatra.

Kamu bisa melihat daftar lengkap atraksi wisata yang populer di Riau melalui Travelok. Cari tahu lebih lengkap melalui link berikut ini!

Dengan demikian, mengunjungi Siak memerlukan perjalanan ke Provinsi Riau. Traveloka siap membantu kamu merencanakan semua logistik perjalanan agar fokusmu hanya pada sejarah.

Langkah pertama, pesan Tiket Pesawat menuju Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II (PKU) di Pekanbaru, yang merupakan akses utama ke Riau.

Setelah tiba, kamu membutuhkan Hotel yang nyaman. Kamu bisa memilih menginap di Pekanbaru atau mencari akomodasi di kota Siak Sri Indrapura. Traveloka menyediakan pilihan hotel di kedua lokasi.

Untuk perjalanan dari Pekanbaru ke Siak yang memakan waktu sekitar 2-3 jam, layanan Rental Mobil dari Traveloka sangat direkomendasikan untuk kenyamanan dan keleluasaan menjelajahi situs-situs bersejarah.

Dalam Artikel Ini

• Sejarah Kerajaan Siak
• Daftar Peninggalan Kerajaan Siak dan Fungsinya
• 1. Istana Siak Sri Indrapura dan Isinya
• 2. Jembatan Dekat Istana Kerajaan Siak
• 3. Sumur Larangan dan Istana Peraduan
• 4. Komplek Makam Koto Tinggi
• 5. Masjid Syahabuddin
• 6. Makam Sultan Syarif Kasim II
• 7. Tangsi Belanda
• Daftar Atraksi Menarik di Siak dan Pekanbaru Provinsi Riau

Penerbangan yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Fri, 9 Jan 2026
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)
Mulai dari Rp 1.057.700
Pesan Sekarang
Fri, 9 Jan 2026
Pelita Air
Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)
Mulai dari Rp 1.176.000
Pesan Sekarang
Wed, 31 Dec 2025
Batik Air
Jakarta (CGK) ke Pekanbaru (PKU)
Mulai dari Rp 1.253.300
Pesan Sekarang
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
NewsletterForm.titleMessage
NewsletterForm.subtitleMessage
NewsletterForm.subscribeButton