Pernahkah kamu membayangkan sebuah pulau kecil di Karibia yang secara resmi dibagi dua oleh dua negara besar Eropa? Itulah keunikan dari Sint Maarten (bagian Belanda) dan Saint Martin (bagian Prancis). Pulau ini bukan hanya menawarkan pantai berpasir putih, air laut biru kehijauan, dan suasana tropis yang sempurna, tetapi juga lapisan sejarah kolonial yang kompleks dan menarik.
Memahami Sint Maarten berarti menyelami kisah panjang penemuan, persaingan kolonial, dan akhirnya, co-eksistensi yang damai. Artikel feature ini akan mengajak kamu menelusuri sejarah, letak geografis, hingga fakta-fakta unik tentang salah satu permata paling menarik di Laut Karibia ini.
Baca Juga: Tempat Menarik di London untuk Percutian
Sint Maarten, secara geografis, adalah bagian selatan dari pulau Karibia yang dikenal sebagai St. Martin. Secara politik, Sint Maarten adalah negara konstituen dari Kerajaan Belanda (Kingdom of the Netherlands), bukan bagian langsung dari Uni Eropa.
Daerah ini memiliki ibukota di Philipsburg dan dikenal karena pelabuhannya yang ramai, kasino-kasino, kehidupan malam yang semarak, serta menjadi surga bagi para pemburu barang bebas pajak (duty-free shopping).
Berbeda dengan sebagian besar wilayah Karibia lain yang memiliki satu pemerintahan, pulau St. Martin/Sint Maarten adalah pulau berpenghuni terkecil di dunia yang dibagi oleh dua negara berdaulat. Pembagian ini menciptakan perpaduan budaya dan regulasi yang unik, menjadikannya destinasi yang menawarkan dua pengalaman liburan berbeda dalam satu kunjungan.
Mon, 29 Dec 2025

Turkish Airlines
Jakarta (CGK) ke Amsterdam (AMS)
Mulai dari Rp 5.470.900
Sat, 20 Dec 2025

Air India
Jakarta (CGK) ke Amsterdam (AMS)
Mulai dari Rp 6.015.236
Wed, 14 Jan 2026

Etihad
Jakarta (CGK) ke Amsterdam (AMS)
Mulai dari Rp 6.507.200
Kisah Sint Maarten adalah kisah persaingan kolonial Eropa yang diakhiri dengan kesepakatan damai yang langka.
Sejarah pulau ini dimulai pada tahun 1493, ketika penjelajah Spanyol, Kristoforus Kolumbus, diduga pertama kali melihat pulau ini. Kolumbus menamai pulau tersebut Isla de San Martín (Pulau Santo Martinus) karena ia menemukannya pada Hari St. Martinus (11 November). Meskipun ditemukan Spanyol, pulau ini tidak langsung dikolonisasi.
Pada abad ke-17, pulau ini mulai menarik perhatian Belanda dan Prancis karena sumber daya alamnya, terutama deposit garam alami. Garam merupakan komoditas yang sangat berharga pada masa itu.
1. Pendudukan Belanda (1631): Belanda tiba lebih dulu dan mendirikan permukiman serta pos pertahanan untuk mengontrol perdagangan garam.
2. Pendudukan Spanyol (1633): Spanyol, menyadari nilai strategis pulau, menyerang dan merebut pulau dari Belanda. Spanyol kemudian menguasai pulau ini selama beberapa tahun.
3. Kembalinya Belanda dan Prancis: Setelah Spanyol mundur karena merasa pulau ini tidak lagi strategis dibandingkan koloni mereka yang lebih besar, Belanda dan Prancis kembali berebut kekuasaan. Kedua belah pihak sama-sama mengklaim pulau tersebut.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Wisata Eropa Paling Populer
Titik balik sejarah pulau ini adalah Perjanjian Concordia yang ditandatangani pada tahun 1648. Legenda mengatakan bahwa perbatasan diputuskan dengan cara yang sangat tidak biasa: seorang perwakilan Prancis dan seorang perwakilan Belanda berdiri di satu titik di pantai dan berjalan mengelilingi pantai ke arah yang berlawanan. Di mana mereka bertemu, di situlah perbatasan ditarik.
Secara resmi, perjanjian ini membagi pulau menjadi dua entitas:
Menariknya, meskipun berjalan kaki, bagian Prancis akhirnya mendapatkan wilayah tanah yang sedikit lebih besar (60%), sementara bagian Belanda (Sint Maarten) mendapatkan wilayah yang lebih kecil (40%) namun lebih berharga karena memiliki Great Salt Pond dan pelabuhan yang lebih strategis untuk perdagangan. Sejak saat itu, pembagian ini menjadi salah satu perbatasan paling damai di dunia.
Sint Maarten terletak di Karibia timur laut, termasuk dalam gugusan pulau-pulau Leeward di Antillen Kecil.
Dalam percakapan umum, seringkali terjadi kebingungan antara St. Maarten dan Sint Maarten.
Secara teknis, Sint Maarten adalah nama dalam bahasa Belanda dan merujuk pada negara konstituen Belanda yang berada di bagian selatan pulau.
Sedangkan Saint-Martin adalah nama dalam bahasa Prancis dan merujuk pada komunitas seberang laut Prancis yang berada di bagian utara pulau.
Meskipun keduanya berada di satu pulau yang sama, ada perbedaan mencolok antara sisi Belanda (Sint Maarten) dan sisi Prancis (Saint-Martin) yang wajib kamu ketahui sebelum berkunjung. Perbedaan ini mencakup aspek politik, ekonomi, dan vibe liburan yang ditawarkan.
1. Perbedaan Administrasi dan Mata Uang
Secara politik, Sint Maarten (sisi selatan) adalah negara konstituen otonom dalam Kerajaan Belanda, dengan ibu kota di Philipsburg. Sementara itu, Saint-Martin (sisi utara) adalah komunitas seberang laut Prancis (collectivité d'outre-mer), dengan ibu kota di Marigot.
Perbedaan ini tercermin pada mata uang yang digunakan. Di Sint Maarten, mata uang resminya adalah Antillean Guilder (ANG), meskipun Dolar AS (USD) diterima secara luas, bahkan lebih dominan. Sebaliknya, di Saint-Martin, mata uang resminya adalah Euro (€), meskipun Dolar AS juga diterima.
2. Perbedaan Nuansa dan Atraksi
Setiap sisi pulau menawarkan pengalaman liburan yang berbeda. Sint Maarten cenderung lebih komersial, ramai, dan bersemangat. Wilayah ini adalah surga bagi para pemburu barang bebas pajak (duty-free shopping), kasino, dan kehidupan malam yang semarak. Selain itu, sisi Belanda adalah lokasi dari Bandara Internasional Princess Juliana (SXM) yang terkenal karena landasan pacunya yang sangat dekat dengan Maho Beach.
Sebaliknya, Saint-Martin memiliki nuansa yang lebih tenang, elegan, dan chic, mencerminkan gaya hidup Prancis. Sisi ini dikenal sebagai pusat kuliner gourmet Karibia dan memiliki banyak pantai tersembunyi yang lebih eksklusif.
3. Aturan Perbatasan
Meskipun secara resmi terbagi dan memiliki perbedaan administrasi yang jelas, perbatasan darat antara Sint Maarten dan Saint-Martin adalah salah satu yang paling damai dan bebas di dunia. Kamu dapat melintasi perbatasan tanpa perlu melalui pos pemeriksaan imigrasi atau bea cukai formal, memungkinkan kamu menikmati dua budaya dalam satu hari.
Jelajahi berbagai wahana menarik di seluruh dunia yang tersedia di Traveloka. Dapatkan diskon eksklusif dengan segera klik link di bawah untuk booking sekarang!
Mengunjungi Sint Maarten adalah pengalaman Karibia yang unik, memadukan pesona Belanda dan Prancis. Untuk merencanakan petualangan ini dari Indonesia, kamu akan membutuhkan layanan penerbangan internasional dan akomodasi di Karibia.
Gunakan Traveloka untuk mencari Tiket Pesawat menuju Bandara Internasional Princess Juliana (SXM) di Sint Maarten. Penerbangan biasanya memerlukan setidaknya dua kali transit melalui kota-kota hub di Eropa (Amsterdam atau Paris) atau Amerika Utara.
Pilih dan pesan Hotel yang sesuai dengan budget dan vibe liburanmu, baik di sisi Belanda (lebih ramai dan dekat kasino) atau sisi Prancis (lebih tenang dan mewah). Traveloka menyediakan beragam akomodasi di pulau tersebut.
Selain itu, manfaatkan fitur Aktivitas & Atraksi dari Traveloka untuk memesan tur snorkeling, pelayaran katamaran, atau bahkan sightseeing ke Maho Beach.
Jangan tunda lagi impianmu untuk menyaksikan pesawat mendarat rendah di Maho Beach atau menjelajahi dua budaya berbeda dalam satu hari.










