Pernahkah kamu membayangkan sebuah tempat di Afrika bagian selatan, yang menyimpan salah satu keajaiban alam terbesar di dunia, menawarkan pengalaman safari paling autentik, namun suasananya masih tenang dan jauh dari keramaian turis? Selamat datang di Zambia, permata tersembunyi yang siap menawarkan petualangan yang mengubah pandanganmu tentang Afrika.
Zambia bukan hanya sekadar negara; ia adalah kanvas hijau luas yang dibelah oleh Sungai Zambezi yang megah, tempat di mana Mosi-oa-Tunya (Asap yang Bergemuruh)—nama lokal untuk Air Terjun Victoria—membuktikan kekuasaan alam. Dikenal sebagai negara yang damai dan stabil, Zambia adalah pilihan sempurna bagi kamu yang mencari kombinasi antara adrenalin murni dan ketenangan alam liar yang belum terjamah. Bersiaplah, karena artikel ini akan menjadi peta jalanmu menuju jantung Afrika yang sesungguhnya.
BACA JUGA: Travel Advisory: Panduan Liburan ke Zambia
Zambia adalah sebuah negara landlocked (tidak memiliki pantai) di Afrika bagian selatan, yang berbatasan dengan negara-negara seperti Zimbabwe, Botswana, Angola, dan Tanzania. Negara ini mendapatkan namanya dari Sungai Zambezi, yang menjadi nadi kehidupan dan sumber daya alam utamanya.
Ibu kotanya adalah Lusaka, sebuah kota yang berkembang pesat namun tetap mempertahankan karakternya yang hangat. Namun, daya tarik utama Zambia bagi wisatawan terletak di kota Livingstone, yang menjadi gerbang utama menuju Air Terjun Victoria.
Zambia memproklamasikan dirinya sebagai "The Real Africa" (Afrika yang Sesungguhnya), dan klaim ini sangat beralasan. Pemerintah dan masyarakatnya sangat berkomitmen untuk menjaga konservasi alam, memastikan bahwa taman nasional mereka tetap murni dan memberikan pengalaman safari yang etis dan mendalam. Di sini, kamu tidak hanya akan melihat satwa liar dari dalam mobil, tetapi benar-benar tenggelam dalam ekosistem mereka.
Mengapa Zambia harus berada di urutan teratas daftar perjalanan impianmu, mengungguli destinasi safari lainnya? Jawabannya terletak pada kombinasi keajaiban alam dan filosofi petualangan mereka yang unik.
Ini adalah showstopper Zambia. Air Terjun Victoria, atau yang dikenal oleh penduduk lokal Lozi sebagai Mosi-oa-Tunya (Asap yang Bergemuruh), adalah air terjun terbesar di dunia berdasarkan luas lembar airnya. Berdiri di sisi Zambia memberikanmu pengalaman yang dramatis, terutama saat musim hujan ketika kekuatan airnya membanjiri jurang.
Pengalaman Unik Sisi Zambia: Hanya dari sisi Zambia kamu dapat mengakses Devil's Pool (Kolam Setan) yang terkenal—kolam alami yang terbentuk tepat di tepi jurang air terjun—sebuah pengalaman ekstrem yang hanya bisa dilakukan saat musim kemarau.
Jika kamu ingin merasakan pengalaman safari yang benar-benar berbeda, Zambia adalah tempat asalnya. Walking Safari yang terkenal di dunia lahir di South Luangwa National Park.
Sensasi Imersif: Bayangkan kamu berjalan kaki bersama pemandu profesional, merasakan tanah di bawah kakimu, mencium aroma semak, dan mendengar setiap suara ranting patah. Pengalaman ini memberikan koneksi yang jauh lebih intim dengan alam dan satwa liar, di mana kamu belajar melacak jejak dan memahami perilaku binatang dari jarak aman namun dekat.
Dibandingkan dengan tetangganya, Zambia menerima kunjungan turis yang relatif lebih sedikit. Ini berarti taman nasional Zambia terasa lebih pribadi dan eksklusif.
Pristine Wilderness: Di Kafue National Park atau Lower Zambezi, kamu bisa menghabiskan waktu berjam-jam tanpa bertemu dengan kendaraan safari lain. Ketenangan dan keaslian alamnya benar-benar dipertahankan, menjadikannya surga bagi fotografer alam dan pencari kedamaian sejati.
Sejarah Zambia adalah narasi yang kaya tentang migrasi suku, eksploitasi kolonial, dan perjuangan menuju identitas nasional yang damai.
Wilayah Zambia modern telah dihuni selama ribuan tahun. Namun, sejarah terbesarnya dibentuk oleh Migrasi Bantu besar-besaran yang terjadi antara abad ke-13 hingga abad ke-19. Suku-suku besar seperti Lozi, Bemba, Tonga, dan Ngoni menetap, membentuk kerajaan dan sistem sosial yang kompleks di sepanjang sungai-sungai utama. Kerajaan Lozi di Barotseland, misalnya, terkenal dengan Kuomboka Ceremony yang megah.
Pada akhir abad ke-19, wilayah ini jatuh ke tangan Inggris setelah dieksplorasi oleh penjelajah Skotlandia, David Livingstone. Wilayah tersebut kemudian diorganisir di bawah kendali British South Africa Company yang dipimpin oleh Cecil Rhodes, dan dinamakan Northern Rhodesia.
Kekayaan Tembaga (Copperbelt): Selama paruh pertama abad ke-20, penemuan deposit tembaga besar-besaran (Copperbelt) mengubah wajah Northern Rhodesia. Industri pertambangan tembaga menjadi tulang punggung ekonomi kolonial, namun pada saat yang sama, memicu ketidakpuasan masyarakat lokal atas eksploitasi dan diskriminasi.
Perjuangan kemerdekaan mencapai puncaknya pada tahun 1950-an dan 1960-an. Pada 24 Oktober 1964, Northern Rhodesia meraih kemerdekaan dan berganti nama menjadi Zambia.
Kenneth Kaunda: Zambia dipimpin oleh presiden pertamanya, Kenneth Kaunda, yang memerintah selama hampir tiga dekade di bawah filosofi African Humanism. Zambia memainkan peran kunci dalam mendukung gerakan kemerdekaan negara-negara tetangga yang masih dijajah, menunjukkan komitmennya terhadap perdamaian dan persatuan Afrika. Hingga hari ini, Zambia dikenal sebagai salah satu negara paling stabil dan ramah di benua tersebut.
Merencanakan perjalanan ke Zambia berarti memprioritaskan alam dan petualangan. Berikut adalah tempat-tempat yang harus kamu masukkan dalam itinerary-mu.
Victoria Falls adalah keajaiban dunia yang tidak perlu diragukan lagi. Saat mengunjungi sisi Zambia, pastikan kamu:
Dikenal sebagai tempat lahirnya walking safari, South Luangwa adalah taman nasional yang paling terkenal di Zambia dan salah satu yang terbaik di Afrika.
Sebagai taman nasional terbesar di Zambia (dan salah satu yang terbesar di dunia), Kafue menawarkan pengalaman safari yang benar-benar wild dan terpencil.
Terletak di sepanjang Sungai Zambezi, taman ini menawarkan pengalaman safari yang berbasis air.
Memahami Zambia tidak lengkap tanpa mengenal masyarakat dan cara hidup mereka yang hangat.
Zambia adalah rumah bagi lebih dari 73 kelompok etnis utama, dengan bahasa daerah seperti Bemba, Lozi, Tonga, dan Nyanja. Namun, bahasa resmi dan bahasa bisnis adalah Inggris, sehingga kamu akan mudah berkomunikasi.
Perekonomian Zambia secara historis sangat bergantung pada pertambangan tembaga (Copperbelt). Namun, dalam beberapa dekade terakhir, sektor pariwisata telah berkembang pesat. Pemerintah fokus pada pariwisata berkelanjutan dan konservasi untuk memastikan kekayaan alam mereka tidak tereksploitasi dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat lokal.
Zambia menawarkan sebuah janji petualangan yang tak tertandingi—dari suara gemuruh Victoria Falls hingga keheningan mendebarkan saat kamu melacak jejak badak dalam walking safari di Luangwa. Ini adalah negara yang akan menguji keberanianmu, menghangatkan jiwamu dengan keramahan penduduknya, dan memberimu penghargaan yang mendalam terhadap keindahan alam liar Afrika. Zambia menantimu untuk menemukan esensi dari petualangan, jauh dari keramaian dan hiruk pikuk.
Jika kamu sudah yakin bahwa Zambia adalah destinasi impianmu berikutnya, sekarang adalah waktu terbaik untuk mulai merencanakan perjalanan yang mulus dan terorganisir. Melalui Traveloka, kamu bisa dengan mudah menemukan dan memesan semua kebutuhan perjalananmu:
Jangan hanya memimpikan safari, wujudkan di Zambia bersama Traveloka!