0

Review Film Doraemon: Nobita's Chronicle Of The Moon Exploration

Oleh Kocan

Diciptakan oleh Fujiko F. Fujio, Doraemon adalah sebuah warisan budaya yang legendaris. Tidak ada orang yang tidak tahu siapa Doraemon, Kecuali kamu tinggal di gua. Dia muncul dalam bentuk komik, anime, film, kaos, sprei, bonekadan lain sebagainya. Robot kucing dari masa depan yang mempunyai kantong ajaib dengan berbagai macam benda fantastis ini rupanya memang disukai oleh semua kalangan. Ceritanya sederhana dan pesan moralnya sangat kuat.

Selain serial animenya, Doraemon juga muncul di layar lebar sejak tahun 1980 dengan judul Doraemon: Nobita’s Dinosaur. Sampai saat ini ada 40 film layar lebar Doraemon dengan judul Doraemon: Nobita’s New Dinosaur yang katanya akan rilis tahun ini. 40 film tersebut tidak termasuk Stand by Me Doraemon yang dirilis tahun 2014 dan sekuelnya yang katanya akan rilis 7 Agustus 2020.

Kali ini, film terbarunya Doraemon yang bertajuk Doraemon: Nobita's Chronicle Of The Moon Exploration tayang di bioskop. Kisahnya sendiri terinspirasi dengan legenda Jepang lama yang dikenal dengan nama “Tsuki no Usagi” yang artinya adalah kelinci yang ada di bulan. Legenda ini sebenarnya tidak hanya muncul di Jepang tapi juga di Cina, native American, sampai legenda Aztec.

Dalam film ini sendiri legenda soal moon rabbit dimulai ketika Nobita menyaksikan bulan berubah warna menjadi kuning. Lalu, Nobita menceritakan kejadian aneh ini kepada teman-temannya. Bukannya penasaran, dia malah ditertawakan oleh teman-teman sekelasnya. Dan seperti biasanya, Nobita curhat ke Doraemon yang dibantu dengan sebuah alat bernama “History Explorers Club Badge”. Bersama alat ini, Doraemon dan Nobita menemukan ada seorang gadis yang tinggal di sisi terjauh bulan.

Hingga suatu hari muncul siswa baru di sekolahnya bernama Luka. Luka cukup menyenangkan meskipun dia selalu memakai topi setiap saat. Ketika hubungan antara Nobita dan Luka semakin dekat, Nobita mengetahui bahwa ternyata Luka adalah manusia dari koloni kelinci yang tinggal di bulan. Berkat Luka pula, Nobita dan Doraemon mengetahui bahwa bulan dalam keadaan bahaya. Kelompok jahat yang dipimpin oleh Diabolo ingin menguasai kekuatan si gadis yang ditemui Nobita tempo hari. Tentu saja Nobita, Doraemon dan teman-temannya pun tidak ada pilihan lain selain menyelamatkan para koloni kelinci ini dari bahaya Diabolo dan anak buahnya.

Disutradarai oleh Shinnosuke Yakuwa dan ditulis oleh Mizuki Tsujimura, Doraemon: Nobita's Chronicle Of The Moon Exploration cukup menyenangkan para pecinta Doraemon. Cara mereka bercerita sangat familiar kalau mau menghindari kata “template”. Dimulai dengan pembuktian Nobita dan akhirnya diteruskan dengan sebuah petualangan.

Tapi yang membuat Doraemon: Nobita's Chronicle Of The Moon Exploration tetap enak dinikmati adalah salah satunya desain karakter kelinci bulan yang menggemaskan. Tidak hanya itu, ekosistem mereka dan budaya mereka juga sangat lucu sehingga kamu sebagai penonton akan terlibat dengan petualangan yang sedang dialami Nobita.

Chemistry antara Nobita dan Luka juga sangat baik sehingga ancaman yang ada terasa cukup nyata.Meskipun Doraemon: Nobita's Chronicle Of The Moon Exploration tidak sekuat film-film Doraemon yang lain (misalnya saja Doraemon: Nobita and the Legend of the Sun King), tapi film ini akan tetap menghibur kamu. Petualangannya sangat seru, humor-humornya tetap kuat. Klimaksnya lumayan memuaskan dan cukup action-packed. Oh dan tentu saja, geng Doraemon dan Nobita tetap menggemaskan seperti biasa.

Doraemon: Nobita's Chronicle Of The Moon Exploration

Tags:
review-film-doraemon
review-film
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan