Normal baru. Itulah frasa yang kian sering terdengar setelah merebaknya pandemi global COVID-19. Secara ringkas, new normal atau normal baru menandakan kehidupan atau aktivitas seperti biasa, namun dengan cara yang baru.

Contoh sederhana, berjabat tangan dulunya dipandang sebagai sikap keramahan seorang terhadap yang lain. Kini, kontak fisik seperti itu mesti dihindari sementara waktu untuk mencegah penularan COVID-19.

Ya, virus COVID-19 sangat mudah untuk ditularkan melalui interaksi antarmanusia. Karena itulah, kita diharapkan selalu menjaga kesehatan diri dan melindungi sesama dari potensi penularan.

Banyak yang merasa resah tidak hanya takut tertular, tapi juga takut menularkan virusnya kepada orang lain. Lantas, apa sajakah yang mesti dilakukan agar kita senantiasa sehat dan tak saling menularkan virus Covid-19 di era normal baru? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

Pemakaian masker telah menjadi salah satu indikator utama kehidupan normal baru di dunia. Setiap bepergian ke mana pun, kita diharapkan untuk memakai masker.

Bukan tanpa alasan masker menjadi barang penting pada masa pandemi ini. Virus COVID-19 amat mudah menyebar melalui droplet atau percikan yang dikeluarkan saat kita bersin, batuk, maupun bicara.

Apabila percikan kecil itu mengenai mata, mulut, atau hidung orang yang sehat, maka besar kemungkinan orang tersebut dapat ikut tertular penyakit.

Dengan menggunakan masker, tentu saja risiko penularan melalui droplet tersebut dapat dikurangi hingga seminimal mungkin.

Untuk saat ini, jenis masker yang direkomendasikan untuk dipakai non-medis adalah masker kain. Jenis masker ini dinilai sudah cukup ampuh untuk mengurangi paparan kuman dalam aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, masker bedah diprioritaskan penggunaannya bagi tenaga medis dalam menjalankan tugasnya sehari-hari.

Usahakan untuk senantiasa menjaga jarak fisik dengan orang lain (physical distancing) minimal sejauh satu setengah meter.

Menjaga jarak fisik menjadi krusial karena percikan dari mulut atau droplet memiliki jangkauan hingga satu meter.

Selain menjaga jarak fisik, ada baiknya pula kita menghindari kontak langsung seperti berjabat tangan atau berangkulan.

Bisa jadi awalnya kita merasa tidak biasa dengan adanya jarak fisik tersebut, namun yakinlah bahwa itu demi kebaikan bersama. Lindungi diri sendiri sekaligus menghindarkan orang lain dari risiko penularan virus Covid-19.

Pandemi COVID-19 telah menyadarkan kita betapa berharganya kesehatan diri. Pada kondisi normal baru, tak ada lagi alasan untuk mengabaikan protokol kesehatan dalam mencegah penularan COVID-19.

Mencuci tangan merupakan salah satu upaya jitu dalam menjaga kesehatan sekaligus memutus penyebaran COVID-19. Betapa tidak, virus COVID-19 diketahui amat rapuh dan mudah mati bila terkena cairan seperti sabun atau deterjen.

Cucilah tangan dengan sabun dan air mengalir secara rutin, terutama setelah Anda memegang benda-benda publik, seperti tombol lift maupun pegangan eskalator.

Agar lebih praktis, ada baiknya Anda turut membawa hand sanitizer di saku maupun tas saat bepergian. Ini penting khususnya bagi Anda yang selalu bepergian dengan transportasi umum, seperti kereta atau bus.

Penelitian terbaru Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), Universitas California, Los Angeles dan Princeton yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine (NEJM) menyebutkan, virus COVID-19 dapat bertahan pada permukaan benda dalam waktu lama.

Jika menempel pada plastik, virus COVID-19 diyakini dapat bertahan hingga tiga hari. Sementara itu, virus COVID-19 disebut bisa menempel hingga 24 jam pada kardus dan 4 jam pada tembaga.

Berkaca dari hal itulah, sebaiknya hindari penggunaan barang secara bersama-sama dengan orang lain.

Contohnya sebagai langkah pencegahan di rumah, ada baiknya Anda memisahkan barang pribadi dari anggota keluarga lainnya. Sebut misalnya, piring, gelas, sikat gigi, dan handuk.

Tips terakhir ini adalah kunci penting agar Anda tidak tertular maupun menularkan COVID-19. Ya, jagalah selalu kondisi tubuh Anda agar tidak mudah terserang oleh penyakit.

Untuk menjaga sekaligus meningkatkan daya tahan tubuh, Anda bisa memulainya dengan memiliki waktu tidur yang cukup setiap harinya, dan secara rutin mengonsumsi makanan sehat seperti sayur-sayuran maupun buah.

Bisa pula dengan menambahkan konsumsi vitamin atau suplemen agar daya tahan tubuh Anda lebih baik lagi. Vitamin yang disarankan adalah vitamin C yang banyak terkandung pada jeruk, mangga, pepaya, jambu, dan lain sebagainya.

Tidak hanya itu, luangkan waktu Anda untuk rutin berolahraga. Aktivitas satu ini krusial agar tubuh Anda senantiasa bugar dan bisa memiliki imunitas yang baik terhadap penyakit, termasuk virus COVID-19.

Lindungi dari sekarang

Nah, itulah setidaknya 5 tips yang bisa melindungi Anda dari tertular maupun menularkan virus COVID-19.

Bila ingin lebih yakin dengan kondisi kesehatan saat ini, Anda sejatinya bisa melakukan rapid test COVID-19 yang disediakan sejumlah instansi, seperti Traveloka. Melalui platform terpercaya ini, Anda kini dapat memesan tes COVID-19 dengan praktis dan mudah.

Dengan begitu, Anda bisa memastikan apakah Anda dalam kondisi sehat dan terbebas dari COVID-19. Aktivitas sehari-hari pun jadi lebih tenang dan nyaman!

Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itulah, yuk selalu disiplinkan diri sesuai protokol kesehatan yang bisa mengurangi potensi penularan COVID-19.

Tentu saja kita semua berharap agar pandemi ini cepat berakhir sehingga kita bisa menjalankan hidup normal yang baru. Termasuk, dalam hal bepergian ke tempat-tempat menarik di Tanah Air maupun dunia.

Tidak usah khawatir, Traveloka senantiasa menjadi sahabat perjalanan Anda lho, kapan pun itu. Transportasi yang tersedia di Traveloka, dari mulai kereta api, bus shuttle & travel dan rental mobil semuanya sudah mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan aturan yang berlaku.

Jaga kesehatan dulu, nantinya kita bisa jalan-jalan lagi. #WalauNantiTetapBerarti kok!