Siapa yang tidak kenal dengan kuliner bernama otak-otak? Makanan yang terbuat dari olahan ikan yang dibungkus daun dan dibakar ini memang sudah tersebar di seluruh nusantara. Namun, jika kamu ingin mencicipi rasa yang paling otentik, kamu harus datang langsung ke tempat asalnya. Ya, kita bicara tentang Otak-Otak Tanjung Pinang, sebuah hidangan legendaris yang menjadi ikon kuliner di Kepulauan Riau (Kepri). Bukan sekadar camilan, otak-otak ini adalah cerita rasa, tradisi, dan kehangatan masyarakat pesisir yang terbungkus rapi dalam daun kelapa.
Otak-otak adalah kuliner yang memiliki banyak variasi, namun otak-otak Tanjung Pinang punya kekhasan yang membuatnya berbeda dari yang lain. Bahan utamanya tentu saja ikan, biasanya menggunakan ikan tenggiri, belida, atau gabus. Daging ikan yang sudah dihaluskan dicampur dengan sagu, santan, dan bumbu rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan kunyit. Adonan inilah yang kemudian dibungkus rapi dengan daun kelapa yang sudah dibentuk memanjang. Setelah itu, barulah dibakar di atas bara api hingga matang dan mengeluarkan aroma harum yang menggugah selera.
Yang paling membedakan otak-otak Tanjung Pinang adalah cara pengolahannya yang masih sangat tradisional dan penggunaan daun kelapa sebagai pembungkus. Daun kelapa ini tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi juga memberikan aroma khas yang tidak bisa didapatkan dari pembungkus lain. Proses pembakarannya pun sangat diperhatikan. Pembakaran di atas bara api membuat tekstur otak-otak menjadi kenyal di dalam, dengan sedikit sensasi gosong yang renyah di bagian luar, menciptakan kombinasi tekstur yang sempurna.
Rasa otak-otak ini pun sangat khas. Perpaduan gurih dari santan, manis dari ikan, dan pedas dari bumbu rempah menciptakan rasa yang kaya di lidah. Kamu bisa menemukan dua jenis utama otak-otak di Tanjung Pinang: otak-otak ikan dan otak-otak sotong (cumi). Otak-otak sotong memiliki tekstur yang sedikit lebih kenyal dan rasa gurih yang lebih kuat. Keduanya sama-sama lezat dan sering dijual berdampingan, membuat pembeli bisa memilih sesuai selera.
Mon, 20 Oct 2025
Batik Air
Jakarta (CGK) ke Bintan / Tanjung Pinang (TNJ)
Mulai dari Rp 1.107.300
Thu, 9 Oct 2025
Garuda Indonesia
Jakarta (CGK) ke Bintan / Tanjung Pinang (TNJ)
Mulai dari Rp 1.267.100
Tue, 21 Oct 2025
Citilink
Jakarta (CGK) ke Bintan / Tanjung Pinang (TNJ)
Mulai dari Rp 1.350.300
Bukan hanya soal rasa, otak-otak Tanjung Pinang juga memiliki daya tarik yang membuatnya menjadi lebih dari sekadar makanan. Berikut adalah beberapa hal yang membuat kuliner ini begitu istimewa.
Penjual otak-otak di Tanjung Pinang masih mempertahankan cara tradisional dalam pembuatannya, mulai dari mengolah adonan, membungkus dengan tangan, hingga membakarnya di atas bara arang. Cara ini menjaga keaslian rasa dan kualitas, sekaligus melestarikan warisan budaya lokal.
Rempah-rempah yang meresap sempurna ke dalam adonan ikan berpadu dengan aroma daun kelapa bakar, menciptakan cita rasa gurih dan pedas yang khas. Otak-otak ini paling nikmat disantap saat masih hangat, sehingga banyak pengunjung sulit berhenti hanya setelah satu atau dua buah.
Kamu bisa menemukan penjual otak-otak Tanjung Pinang dengan sangat mudah, terutama di pusat kota atau di pinggir-pinggir jalan. Hampir setiap sudut kota memiliki penjual yang menawarkan camilan ini. Harganya pun sangat terjangkau, biasanya dijual per satuan dengan harga yang ramah di kantong, membuat otak-otak ini menjadi pilihan camilan favorit bagi semua kalangan. Kamu bisa membelinya untuk dinikmati di tempat atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh.
Bagi masyarakat setempat, otak-otak lebih dari sekadar makanan. Ia mencerminkan kekayaan laut dan kreativitas warga pesisir dalam mengolah hasil laut. Otak-otak dinikmati kapan saja, sebagai sarapan, camilan, atau teman makan nasi, menjadi bagian dari budaya dan kehidupan sehari-hari.
Ilustrasi gambar otak-otak Tanjung Pinang
Jika kamu berkunjung ke Tanjung Pinang, ada beberapa tempat yang wajib kamu datangi untuk mencicipi otak-otak yang paling terkenal.
Jalan Teuku Umar adalah salah satu pusat kuliner di Tanjung Pinang, dan di sini kamu bisa menemukan banyak sekali penjual otak-otak yang berjejer rapi. Tempat ini sering disebut sebagai sentra otak-otak karena banyaknya pilihan dan ramainya pengunjung. Salah satu penjual yang paling terkenal di sini adalah Otak-Otak Ajo, yang sudah sangat melegenda di kalangan penduduk lokal maupun wisatawan.
Sama halnya dengan Jalan Teuku Umar, Jalan Raja Ali Haji juga menjadi salah satu tempat favorit para pemburu kuliner. Di sini, kamu bisa menemukan penjual otak-otak yang menjual dagangannya dengan gerobak sederhana, namun rasanya tidak kalah lezat. Penjual di sini biasanya juga menawarkan otak-otak dari ikan dan sotong, jadi kamu bisa mencicipi keduanya.
Kalau kamu suka suasana yang ramai, coba datang ke pasar malam di Bintan Centre. Di sini, kamu bisa menemukan berbagai macam makanan khas Kepri, termasuk otak-otak Tanjung Pinang. Menikmati otak-otak sambil berkeliling di pasar malam akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan.
Supaya pengalamanmu mencicipi otak-otak Tanjung Pinang jadi maksimal, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti.
Perjalanan ke Tanjung Pinang akan semakin mudah jika kamu merencanakannya dengan baik. Kamu bisa memesan tiket pesawat langsung ke Bandara Raja Haji Fisabilillah, atau menggunakan tiket kereta api atau tiket bus dan shuttle jika datang dari kota terdekat. Sesampainya di Tanjung Pinang, kamu bisa mencari hotel atau penginapan yang nyaman melalui aplikasi. Jangan lupa, untuk tiket atraksi dan wisata lainnya di Kepri juga bisa dicek, misalnya ke Pulau Penyengat atau menjelajahi pusat kota. Dengan merencanakan semuanya, kamu bisa fokus menikmati keindahan dan kelezatan yang ditawarkan oleh Kepulauan Riau.
Seperti yang sudah disebutkan, otak-otak Tanjung Pinang sangat cocok dijadikan oleh-oleh. Namun, ada cara khusus agar oleh-olehmu tetap segar dan tidak basi di perjalanan.
Tanjung Pinang bukan hanya sekadar gerbang menuju berbagai pulau indah di Kepri, tapi juga surga bagi para penikmat kuliner, dan otak-otak Tanjung Pinang adalah primadonanya. Kelezatan yang otentik, tradisi yang kuat, dan keramahan penduduk setempat menjadikan pengalaman mencicipi kuliner ini terasa sangat istimewa. Jadi, saat kamu punya kesempatan untuk mengunjungi Kepri, jangan lewatkan kesempatan emas ini. Cicipi langsung kelezatan otak-otak yang dibakar dengan cinta, dan biarkan setiap gigitannya menceritakan kisah tentang kekayaan rasa dan budaya tanah Melayu.