0

Mas Bellboy

02 Mar 2024 - 5 min read

Mengenal 10 Alat Musik Tradisional Bali dan Keunikannya

Tak hanya keindahan pulaunya yang memukau, Bali juga memiliki alat musik tradisional yang diakui di dunia. Yuk, cek daftarnya berikut ini.

Keindahan alam Pulau Bali memang tak perlu diragukan lagi. Namun, selain keindahan pantainya yang memukau, kekayaan seni dan budaya Pulau Dewata juga tak kalah memesona. Bahkan, tarian dan alat musik tradisional Bali sudah diakui di mata dunia.

Sebagai salah satu keragaman seni budaya Pulau Dewata, alat musiknya menjadi bagian tak terpisahkan dari pertunjukan seni tradisional. Kali ini kami sudah merangkum 10 alat musik tradisional Bali beserta keunikannya berikut ini!

Alat Musik Tradisional Bali

1. Gamelan Bali

Shutterstock.com

Gamelan menjadi salah satu kekhasan seni Pulau Bali. Jika dibandingkan gamelan dari daerah lainnya di Indonesia, gamelan Bali memiliki berbagai jenis, salah satunya yang terkenal adalah "Gamelan Gong Kebyar".

Musik gamelan ini terdiri dari instrumen-instrumen seperti metallophone (gangsa), gong, kendang, dan suling. Setiap instrumen memberikan kontribusi uniknya, menciptakan harmoni dan melodi yang memukau.

Di Bali, alat musik gamelan umumnya digunakan sebagai pengiring pertunjukan kesenian maupun acara yang bersifat sakral seperti upacara keagamaan.

2. Suling Bali

Shutterstock.com

Selain ditemukan sebagai alat musik tradisional khas Jawa Barat, ternyata suling juga sering digunakan dalam kesenian masyarakat Bali. Biasanya, suling Bali, atau dikenal dengan nama suling gambuh, menjadi musik pengiring tarian tradisional.

Ciri khas suling Bali adalah nada yang dihasilkannya sangatlah khas. Bentuknya juga berbeda dengan suling lainnya yakni berukuran lebih besar dan panjang. Pada suling bambu terdapat 6 buah lubang nada pada bagian badan bambu serta sebuah rongga tiup di bagian ujungnya.

Keindahan melodi yang dihasilkan oleh suling Bali mampu membawa pendengarnya terhanyut dalam nuansa keindahan alam Bali. Selain sebagai pengiring tari tradisional, suling bambu juga seringkali menjadi alat musik pelengkap gamelan.

3. Gender Wayang

Shutterstock.com

Alat musik tradisional Bali berikutnya yaitu Gender Wayang. Di Bali, Gender Wayang termasuk golongan tua yang muncul pada tahun 835 saka atau 913 masehi.

Instrumen ini memiliki bilah-bilah logam yang dipukul dengan pemukul karet atau kayu. Alat musik ini dimainkan dengan cara memukul menggunakan dua alat pukul menyerupai palu yang bagian ujung atasnya mengecil.

Kamu akan menemukan alat musik ini dalam seni pertunjukan wayang kulit di Bali. Gender Wayang memberikan latar musikal yang khas dalam pertunjukan wayang kulit, yang seringkali sarat dengan unsur magis dan mistis.

4. Gangsa

Shutterstock.com

Gangsa adalah salah satu jenis alat musik tradisional dalam keluarga gamelan. Alat musik yang terbuat dari logam atau perunggu satu ini memiliki bentuk seperti kotak atau wadah datar dengan bagian bawah yang terbuka. Di dalamnya terdapat satu atau dua bilah logam yang disusun sejajar.

Cara memainkan gangsa melibatkan pemukulan pada bilah logam menggunakan pemukul khusus yang terbuat dari kayu atau bahan lainnya. Gangsa memiliki berbagai ukuran, setiap ukuran menghasilkan nada yang berbeda yang dapat menciptakan keseluruhan skala nada dalam gamelan.

5. Genggong

Shutterstock.com

Inilah salah satu alat musik tradisional Bali yang unik. Genggong adalah alat musik yang memiliki bentuk yang unik dan menghasilkan suara melodi khas yang mirip dengan suara burung.

Alat musik vokal satu ini terbuat pelepah pohon enau (pugoug). Rongga utama pada Genggong memiliki bentuk seperti pipa kecil dan bertindak sebagai resonator.

Cara memainkannya dengan menempatkan alat di mulut dan memanfaatkan rongga mulut serta gerakan kepala untuk menciptakan suara "ngenggong" yang khas. Pemain Genggong menempatkan ujung penggenggong di dalam mulut dan menahan ujungnya dengan gigi. Kemudian pemain menggunakan mulut dan bibirnya untuk menekan dan melepaskan ujung penggenggong, menciptakan suara getaran yang khas.

Alat musik ini dapat menjadi bagian dari kelompok musik tradisional atau dimainkan secara solo sebagai hiburan dalam berbagai upacara adat, ritual keagamaan, dan pertunjukan seni tradisional di Bali.

6. Rindik

Shutterstock.com

Kalau kamu pernah menyaksikan upacara pernikahan di Bali, mungkin kamu akan menemukan alat musik pukul yang terbuat dari bilah-bilah bambu yang disusun. Nah, alat musik tradisional ini disebut Rindik. Biasanya, rindik memang sering ditampilkan dalam upacara pernikahan dan penyambutan tamu penting.

Rindik terbuat dari bambu, dengan tabung bambu yang diatur sedemikian rupa untuk menciptakan rongga yang berbeda panjangnya, menghasilkan berbagai nada. Alat musik ini berasal dari Kerajaan Majapahit yang dibawa ke Bali akibat serbuan Kerajaan Demak. Suara Rindik dikenal karena kelembutannya, dan seringkali digunakan untuk menciptakan nuansa yang tenang dan merdu.

7. Ceng-ceng

Shutterstock.com

Memiliki bunyi yang dihasilkan saat beradu, Ceng-ceng menjadi alat musik tradisional Bali yang unik. Alat musik ini berupa sepasang cymbal atau plat logam tipis yang diikat bersama menggunakan tali atau rantai ke pegangan kayu atau bambu.

Ceng-ceng merupakan bagian penting dari seperangkat alat musik gamelan di Bali yang memiliki efek suara dinamis dan memiliki efek ritmis. Selain digunakan dalam ansambel gamelan, Ceng-ceng juga dapat menjadi bagian dari kelompok musik yang lebih kecil atau digunakan sebagai pengiring dalam pertunjukan seni tradisional.

8. Gong Bali

Shutterstock.com

Gong Bali, atau dikenal dengan nama Gong Kebyar, telah sudah ada sejak abad ke-13 sebagai salah satu instrumen Gamelan dalam kesenian Pulau Dewata. Terdapat beberapa ciri khas tertentu yang membedakan Gong Kebyar dari jenis gong lainnya, salah satunya dilihat dari bentuknya.

Bentuk gong Bali yang datar dengan tepi melengkung seringkali terbuat dari campuran logam berukuran antara 15-20 cm. Biasanya, permukaannya dihiasi dengan ukiran atau motif tradisional Bali. Cara memainkannya sama seperti gong Jawa yaitu dengan dipukul pada bagian yang menonjol.

9. Kendang Bali

Shutterstock.com

Alat musik tradisional Bali berikutnya adalah kendang, atau dalam Prasasti Bebetin disebut dengan papadahan. Kendang Bali umumnya memiliki desain dan bentuk yang khas.

Bagian tubuh kendang terbuat dari kayu dan kulit binatang (biasanya kulit kerbau) yang meregang di atasnya. Bentuknya cenderung lebih besar dan bulat dibandingkan dengan kendang dari daerah lain.

Ukuran Kendang Bali yang besar memberikan resonansi dan proyeksi suara yang lebih kuat, sesuai dengan penggunaannya dalam gamelan yang besar. Kendang Bali adalah bagian integral dari ansambel gamelan Bali yang sering dimainkan bersama dengan berbagai instrumen lain seperti gong, suling, rebab, dan gangsa.

10. Pereret

Pereret memiliki bentuk menyerupai terompet yang dikenal dengan nama pengasih asih. Sesuai penamaannya, alat musik Bali sering digunakan untuk menarik lawan jenis. Saat akan dimainkan, pereret konon diisi kekuatan gaib oleh dukun (Jero Balian).

Di Bali, pereret menjadi alat musik yang memiliki pesan budaya unik sebagai musik pengiring kesenian Sewo Gati. Cara memainkan pereret dengan ditiup. Alat musik ini mengeluarkan bunyi suara yang dapat menawan hati para pendengarnya.

Demikian 10 alat musik tradisional Bali beserta keunikannya sebagai pelengkap kesenian Indonesia. Setiap alat musik memiliki peran dan keunikan sendiri dalam menciptakan kekayaan musik Bali.

Ingin berlibur ke Bali dan menyaksikan kesenian khas Pulau Dewata? Yuk, manfaatkan Traveloka untuk merencanakan liburan dengan akomodasi yang nyaman. Pesan hotel dan pesawat secara online di Traveloka sekarang juga!

Penginapan dan Hotel di Bali

Cari Hotel di Bali dengan promo Traveloka

Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan