Sulawesi Tenggara terkenal bukan hanya karena keindahan alamnya, tetapi juga karena kekayaan budayanya, termasuk dalam hal bahasa. Salah satu bahasa yang unik dan menarik untuk dipelajari adalah Bahasa Buton, yang sering juga disebut sebagai Bahasa Cia-Cia. Bahasa ini bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga menjadi bagian dari identitas masyarakat Buton yang kental dengan nilai-nilai tradisional.
Yuk, bahas tuntas tentang Bahasa Buton, termasuk contoh penggunaannya dalam percakapan sehari-hari, fakta menarik tentang asal-usulnya, serta pentingnya memahami bahasa ini ketika mengunjungi wilayah Buton.
Pulau Buton terletak di Sulawesi Tenggara dan dikenal sebagai salah satu destinasi wisata yang memadukan keindahan alam dan budaya. Pulau ini memiliki pantai-pantai eksotis seperti Pantai Nirwana dan Pantai Lakeba, serta situs sejarah seperti Benteng Keraton Buton, salah satu benteng terluas di dunia.
Selain itu, wisatawan juga bisa menjelajahi Hutan Lambusango yang kaya akan flora dan fauna endemik. Letaknya yang juga dekat dengan Wakatobi membuat Pulau Buton tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga kekayaan budaya lokal yang autentik, termasuk bahasa, tarian, dan tradisi adat yang masih dipertahankan hingga kini.
Selain Bahasa Indonesia, Bahasa Cia-Cia adalah salah satu dari sekian banyak bahasa yang ada di Sulawesi Tenggara, khususnya di Pulau Buton. Bahasa ini digunakan oleh suku Cia-Cia yang tinggal di beberapa wilayah di Kabupaten Buton.
Salah satu fakta menarik tentang bahasa ini adalah penggunaannya yang serupa dengan aksara Korea (Hangul). Maka dari itu, sebagai bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah tersebut, pemerintah daerah bekerja sama dengan ahli bahasa dari Korea Selatan untuk membuat dokumentasi Bahasa Cia-Cia. Hal ini juga membuat Bahasa Cia-Cia menjadi sorotan dunia, karena pengadaptasian aksara Hangeul untuk menulis bahasa ini merupakan inovasi yang jarang terjadi.
Bahasa Buton sendiri terdiri dari beberapa dialek, dan Cia-Cia adalah salah satunya. Selain itu, ada juga bahasa Wolio, yang merupakan bahasa utama di Kesultanan Buton dan masih digunakan di Kota Baubau hingga sekarang. Bahasa Wolio, Cia-Cia, dan beberapa bahasa lainnya membentuk keragaman linguistik di Pulau Buton yang kaya akan sejarah dan budaya.
Sun, 24 Aug 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Kendari (KDI)
Mulai dari Rp 1.622.500
Thu, 21 Aug 2025
Batik Air
Jakarta (CGK) ke Kendari (KDI)
Mulai dari Rp 1.666.200
Sun, 24 Aug 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Kendari (KDI)
Mulai dari Rp 1.677.100
Bahasa Cia-Cia digunakan oleh masyarakat lokal di daerah Buton, terutama oleh suku Cia-Cia yang tinggal di wilayah pedesaan. Penggunaan bahasa ini masih aktif di komunitas-komunitas tersebut, baik dalam percakapan sehari-hari maupun dalam acara-acara adat.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan arus globalisasi, penggunaan bahasa Cia-Cia mulai berkurang, terutama di kalangan generasi muda yang lebih sering berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia atau bahasa asing seperti Inggris.
Baca Juga: 6 Destinasi Cave Diving di Indonesia
Berikut beberapa fakta unik Bahasa Buton atau Bahasa Cia-Cia yang bisa Anda catat!
Pada tahun 2009, pemerintah kota Baubau bekerja sama dengan ahli bahasa dari Korea Selatan untuk menggunakan aksara Hangeul sebagai sistem penulisan resmi bahasa Cia-Cia. Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pelestarian bahasa daerah. Aksara Korea dipilih karena dianggap lebih mudah dipelajari, pelafalan yang mirip, serta bisa diadaptasikan untuk menulis bahasa Cia-Cia dibandingkan dengan aksara lain.
Selain dialek Cia-Cia, Pulau Buton memiliki beberapa bahasa dan dialek lainnya seperti Wolio, Kumbewaha, dan Pancana. Keragaman ini menunjukkan betapa kaya dan beragamnya budaya serta sejarah masyarakat di Pulau Buton.
Walaupun masih digunakan di kalangan masyarakat lokal, bahasa Cia-Cia termasuk dalam bahasa yang terancam punah. Dengan semakin sedikitnya penutur asli yang menggunakan bahasa ini dalam kehidupan sehari-hari, serta minimnya dokumentasi dan literasi yang tersedia, bahasa ini menghadapi risiko hilang jika tidak ada upaya serius untuk melestarikannya.
Untuk memahami bahasa ini, berikut beberapa contoh kalimat yang umum digunakan dalam Bahasa Cia-Cia beserta terjemahannya:
- 따리마 까시 Tarima kasi = Terima kasih
- 인다우 미아노 찌아찌아 Indau miano Cia-Cia = Saya orang Cia-Cia
- 인다우 뻬엘루 이소오 Indau pe'elu iso'o = Saya cinta kamu
- 모아뿌 이사우 Moapu isau = Maafkan saya
- 움베 Umbe = Ya
- 찌아 Cia = Tidak
- 부리 buri = menulis
- 뽀가우 pogau = berbicara
바짜안 baca'an = membaca
- 까아나 ka'ana = rumah
- 시골라 sigola = sekolah
- 사요르 sayor = sayur
- 보꾸 boku = buku
Bahasa Cia-Cia memiliki struktur dan kosa kata yang cukup berbeda dari Bahasa Indonesia, sehingga bagi wisatawan atau pendatang yang baru pertama kali mengunjungi Buton, belajar beberapa kata dan frasa dasar dalam Bahasa Cia-Cia akan sangat membantu, terutama untuk berinteraksi dengan masyarakat lokal.
Berikut adalah beberapa kosa kata dasar Bahasa Cia-Cia:
1. Ajar = aDari
2. Atur = atoro
3. Ambil = ala
4. Angkut = ato
5. Angkat = angke
6. Buka = ambe
7. Goyang = angko
8. Jual = aso
9. Rampas = agoi
10. Ayun = bue
11. Antar = bawa
12. Banting = bonti
13. Bawa = bawa
14. Bangun = bangu
15. Baca = baca
16. Belah = bongka
17. Balik = bululi
18. Cium = bobo
19. Cubit = binici
20. Datang = bundo
21. Ikat = boke
22. Ketuk = boku
23. Main = boraba
24. Pukul = bebe
25. Robek = benci
26. Tulis = buri
27. Tambat = boke
28. Tukar = Bolosi
29. Bakar = cunu
30. Gantung = citai
31. Potong = cumpo
32. Saring = cirisangi
33. Suruh = cindala
34. Tumbuk = cucu
35. Timbang = cimbangi
36. Tunjuk = cui
37. Tumbuh = cumbu
38. Timbul = ciita
39. Sentuh = Dingku
40. Telan = boku
41. Jilat = elaki
42. Aduk = geru
43. Bonceng = gande
44. Dusta = gagau
45. Goyang = goge
46. Gosok = gigisi
47. Putar = gili
48. Sangkal = gaga
49. Tagih = giwu
50. Cuci = horai
51. Cabut = howu
52. Duduk = hora
53. Goreng = hole
54. Ikut = hokolo
55. naik, panjat = hende
56. Pangku = hawi
57. sorong, tarik =hela
58. Serang = humbuni
59. Tebas = hamo
60. Tolong = hamba
61. Geser = incu
62. Intip = ilio
63. Pandang = ita
64. Pergi = inte
65. Tekan = iso
66. Tengok = ita
67. Tonton = iita
68. Campur = jalo
69. dorong, tolak = jujulai
70. maju, pindah = julu
71. Buang = kaBi
72. Cukur = kuru
73. Cungkil = kuae
74. Garuk = kusai
75. Gigit = kukuci
76. Kerja = karajaa
77. Kukur = kuru
78. Sandar = kanciDape
79. Serat = kalonda
80. Sentak = karinta
81. Singgah = kui
82. Tabur = kamburi
83. Usung = katemba
84. Celup = londo
85. Gulung = lulu
86. Jemput = lawaci
87. Jalan = lala
88. Kirim = lamboko
89. Lipat = lupi
90. Marah = limpu
91. Pikul = lemba
92. Sambut = loboci
93. Selam = leo
94. Terbang = lola
95. Kedip = mpiDo
96. Makan = maa
97. Pulang = mbule
98. Sebar = mantale
99. Baring = ndole
100. Jongkok = ngkoo
Ketika traveling ke daerah seperti Buton yang memiliki bahasa dan budaya yang unik, memahami beberapa kata atau frasa dasar dalam bahasa lokal bisa membuat pengalaman traveling lebih berkesan dan autentik. Dengan menguasai beberapa kata dasar seperti sapaan, ungkapan terima kasih, atau kalimat tanya, Anda bisa lebih mudah berinteraksi dengan masyarakat setempat, yang pada umumnya akan sangat menghargai upaya Anda dalam berbahasa lokal.
Ketika Anda sudah sampai di sana, upaya kecil seperti mengucapkan "Kamuli" (Terima kasih) atau bertanya "Isimu puka?" (Mau pergi ke mana?) akan membuat perjalanan Anda lebih bermakna dan memungkinkan Anda merasakan kehangatan budaya lokal yang sesungguhnya.
Bahasa Buton (Cia-Cia) adalah salah satu bahasa yang unik di Sulawesi Tenggara, dengan ciri khas yang menarik dan penting untuk dilestarikan. Meskipun tergolong sebagai bahasa yang terancam punah, upaya pelestarian terus dilakukan, baik melalui pendidikan maupun kerja sama internasional seperti penggunaan aksara Hangeul. Untuk wisatawan yang ingin mengunjungi Buton, memahami beberapa kalimat dasar dalam bahasa Cia-Cia tidak hanya akan memudahkan perjalanan tetapi juga akan memperkaya pengalaman budaya.
Saat Anda merencanakan perjalanan ke Buton dengan Traveloka, jangan lupa untuk mengeksplorasi keunikan budaya dan bahasanya, serta mencoba berinteraksi dengan masyarakat lokal menggunakan bahasa mereka. Selamat berpetualang dan Salama di Pulau Buton!
Kidzlandia Phinisi Point Makassar
9.3/10
Mariso
Rp 90.000
Rp 85.500
Thu, 14 Aug 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Makassar (UPG)
Mulai dari Rp 878.200
Thu, 14 Aug 2025
Lion Air
Balikpapan (BPN) ke Makassar (UPG)
Mulai dari Rp 599.500
Tue, 19 Aug 2025
Lion Air
Kendari (KDI) ke Makassar (UPG)
Mulai dari Rp 670.800