Sejarah Boeing 727 Hingga Menjadi Pesawat Terlaris Selama 5 Dekade

Travel Bestie
22 Jul 2024 - Waktu baca 5 menit

Boeing 727 – Berbagai pesawat Boeing menghiasii industri aviasi, termasuk tipe 727 yang sudah lama berhenti beroperasi untuk melayani penerbangan komersial. Penerbangan terakhir dilakukan pada awal tahun 2019 dengan nomor penerbangan EP851 milik Iran Asemen Airlines.

Penerbangan terakhir Boeing 727 EP851 tersebut melayani rute Zahedan ke Tehran dengan durasi dua jam perjalanan pada malam hari. Boeing 727 merupakan tipe pesawat trijet berbadan sempit yang diproduksi oleh Boeing Commercial Airplanes selama 21 tahun dari tahun 1963 hingga 1984.

Dulunya pesawat ini menjadi andalan banyak maskapai penerbangan sebelum lahirnya varian 737. Bisa dibilang, 727 adalah pesawat terlaris pertama dari pabrikan AS dengan total 1.832 unit yang pernah dibuat.

Penasaran apa yang membuat Boeing 727 sukses di industri aviasi? Temukan jawabannya melalui ulasan di bawah ini!

Tentang Boeing 727

Pesawat Boeing 727 yang sukses secara komersial dibuat antara tahun 1962 dan 1984. Ini adalah satu-satunya trijet yang dirancang sendiri oleh pembuat pesawat yang berbasis di Seattle, Amerika Serikat.

727 merupakan tipe Boeing yang paling laris pada saat itu. Salah satu alasan mengapa Boeing 727 terjual dengan sangat baik adalah karena pesawat tersebut dapat mengakses bandara yang lebih kecil serta lapangan terbang regional terpencil.

Desain Boeing 727 memiliki beberapa keunggulan karena memungkinkan pengoperasian lapangan terbang yang singkat namun tetap mampu menawarkan jangkauan yang baik. Daripada harus terbang jarak dekat ke hub utama dan berganti ke pesawat yang lebih besar, 727 dapat terbang langsung dari lapangan terbang yang lebih kecil ke lebih banyak tujuan.

Sejarah Boeing 727

Pada awal tahun 60an abad ke-20, Boeing sangat sibuk dengan produksi dan penjualan model 707 jarak menengah dan jarak jauhnya, yang pada saat itu sedang mengalami masa sulit. Pada saat yang sama, perusahaan-perusahaan AS seperti Lockheed dan Convair sudah bersaing di segmen pesawat yang sangat berbeda – jarak pendek/menengah.

Pesawat-pesawat dari luar negeri seperti de Havilland Trident, Sud Aviation Caravelle dan British Aircraft Corp BAC 1-11 juga menjadi bagian dari kompetisi ini. Boeing yang masih berada dalam masa pemulihan keuangan akibat pesawat 707 mencoba memulai program jet yang dianggap banyak orang sebagai hal mustahil.

Namun, Boeing yakin bahwa mereka mampu untuk mengambil keuntungan dalam masa sulit ini. Maka, pada tanggal 5 Desember 1960, pesawat Boeing 727 bermesin tiga diluncurkan. Setelah peluncurannya, Boeing menerima sebanyak 80 calon pesawat dari maskapai Eastern Air Lines dan United Airlines, dengan masing-masing memesan 40 pesawat.

Persaingan yang semakin ketat membuat Boeing sebagai pembuat badan pesawat dituntut banyak hal oleh banyak maskapai. Mulai dari pesawat empat mesin hingga pesawat bermesin kembar.

Boeing pun berhasil memecahkan masalah tersebut dan memuaskan pelanggan dengan fitur desain yang sangat khas – ekor berbentuk T yang gagah dan trio mesin yang dipasang di belakang.

Pesawat ini hadir dalam dua varian, 727-100 awal dan 727-200 yang lebih besar. Kemudian, versi yang disempurnakan dari varian -200 dikembangkan – 727-200 Advanced.

Pesawat 727-100 pertama lepas landas pada tanggal 9 Januari 1963 dan memasuki layanan komersial dengan Eastern Air Lines pada tahun 1964. Sedangkan pesawat 727-200 pertama melakukan penerbangan perdananya pada tanggal 27 Juli 1967 dan melakukan penerbangan pertama pada tahun 1967 di Northeast Airlines.

Selama 55 tahun beroperasi secara komersial, Boeing 727 menghadapi sejumlah masalah, tapi imbalannya sangat besar dan layak diterima. Jenis yang mampu mengangkut miliaran penumpang ini merupakan pesawat komersial pertama yang menembus angka penjualan 1.000 unit.

Meski awalnya agak sulit dan membutuhkan langkah tambahan untuk mendongkrak penjualan, Boeing lagi-lagi berhasil keluar dari masalah tersebut. Salah satu langkah yang mengesankan dan efektif adalah tur Boeing 727 ke 26 negara dengan menempuh jarak 122.310 km (76.000 mil).

Kelebihan Boeing 727

Ada alasan mengapa Boeing 727 laris manis di dunia penerbangan. Berikut sejumlah kelebihan Boeing 727 yang tidak dimiliki pesawat pesaingnya pada saat itu:

Mampu beroperasi di lokasi terpencil

Kemampuan 727 untuk beroperasi di lokasi terpencil disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, aerodinamis sayap. Karena mesin dipasang di bagian belakang badan pesawat, hal ini membuat sayap bebas dari segala halangan yang disebabkan oleh tiang mesin.

Artinya, peralatan peningkat gaya angkat dapat diterapkan ke seluruh sayap tanpa celah. Bilah terdepan, serta penutup tiga slot yang dapat digerakkan ke belakang, sangat meningkatkan kemampuan 727 untuk terbang pada kecepatan lebih lambat dengan stabilitas lebih baik.

Banyak lokasi terpencil tidak memiliki fasilitas yang ditawarkan oleh lapangan terbang perkotaan yang lebih besar, seperti pembangkit listrik di darat, atau tangga udara. Untuk mencapai tujuan ini, 727 mampu mencapai swasembada.

Dilengkapi dengan APU

Sebagai salah satu maskapai penerbangan pertama yang dilengkapi dengan unit daya tambahan (APU), Boeing 727 tidak bergantung pada fasilitas yang memiliki tenaga darat. Demikian pula, tangga belakangnya memungkinkan penumpang naik dan turun dengan mudah.

Dapat berjalan di landasan berkerikil

Selain kemampuan lapangan pendeknya, 727 juga mampu beroperasi di dalam dan di luar landasan berkerikil. Dikarenakan mesin dipasang jauh lebih tinggi di badan pesawat, benda asing tidak akan mudah masuk ke mesin pesawat, berbeda dengan pesawat yang memiliki mesin yang tergantung di bawah sayap.

Selain itu, Boeing menambahkan rem pada bagian hidung roda sehingga memberikan kontrol lebih positif dan kemampuan tenaga pengereman.

Spesifikasi Boeing 727

Boeing 727 adalah pesawat lorong tunggal yang dioperasikan untuk rute jarak pendek hingga jarak menengah dengan 6 tempat duduk sejajar. Dua varian utama tipe ini adalah 727-100 dan 727-200.

Tipe 727-200 lebih panjang 6,1m (20 kaki) dibandingkan 727-100 dan jika digabungkan 727 dapat menjangkau penumpang hingga 180 orang. Tipe 727-200 juga dikembangkan dalam varian yang disebut 727-200 Advanced.

Advanced menampilkan peningkatan kapasitas angkat melalui penguatan badan pesawat, mesin yang lebih bertenaga serta opsi untuk versi jarak jauh dengan kapasitas pengangkutan bahan bakar tambahan.

Beberapa versi modifikasi dari 727-100 juga ditawarkan, yakni 727-100C atau Convertible. Ini tidak berarti bahwa pesawat hadir dengan atap lunak, melainkan memiliki opsi untuk muatan penumpang atau kargo campuran. Melalui penguatan lantai, kargo dapat ditempatkan di bagian belakang badan pesawat sementara penumpang duduk di bagian depan.

Selain itu, Boeing juga memiliki 727-100QC atau Quick Change, sebuah konsep di mana pesawat dapat memanfaatkan armadanya secara efektif sepanjang waktu.

Pada siang hari, 727 hanyalah pesawat penumpang biasa. Namun, dengan bantuan roller di lantai dan kabin penumpang yang termodulasi, QC dapat diubah dari pengangkut penumpang menjadi pengangkut barang dalam waktu 30 menit. Pesawat tersebut kemudian dapat digunakan untuk mengangkut barang pada malam hari.

727 dikenal sebagai pesawat licin karena garis aerodinamisnya yang bersih pesawat mampu mencapai kecepatan maksimum sekitar Mach 0,9 atau lebih baik. Saat ini kecepatan tersebut jarang terlihat karena tidak ekonomis untuk mencapai kecepatan tersebut dengan harga bahan bakar saat ini.

Mengingat undang-undang pengurangan kebisingan mulai diberlakukan di kebanyakan lapangan terbang, hal ini kemudian memunculkan kebutuhan untuk meredam kebisingan mesin 727.

Perlengkapan Hush dipasang ke mesin Pratt dan Whitney yang memungkinkan 727 terus beroperasi di lapangan udara yang terkena dampak. Beberapa pesawat tua yang tidak dipasang kembali dijual kepada maskapai penerbangan yang beroperasi di lapangan terbang yang tidak tunduk pada undang-undang pengurangan kebisingan.

Akhir dari Perjalanan Boeing 727

Boeing 727 terbukti menjadi pesawat pekerja keras yang populer selama beberapa dekade. Meski pada akhirnya, teknologi dan ekonomi baru menyebabkannya tidak lagi kompetitif. Mesin bypass tinggi yang lebih baru mengungguli JT8D.

Mesin tengah yang terletak di bagian belakang badan pesawat menyebabkan tidak ada lagi ruang untuk beralih ke opsi bypass tinggi yang lebih lebar. Selain itu, awak pesawat yang berjumlah 3 orang berarti kokpitnya jauh lebih besar dibandingkan pesawat baru yang hanya membutuhkan 2 orang awak. Hal ini jelas merupakan hilangnya pendapatan dalam hal pemanfaatan ruang kabin untuk kursi berbayar.

Awal tahun 2019 adalah akhir dari era jet yang mengangkut penumpang ke seluruh dunia. Lewat maskapai penerbangan Iran, Iran Aseman Airlines, Boeing 727 dioperasikan terakhir kalinya sebagai pesawat komersial.

Meski demikian, jet tersebut tetap terbang hingga saat ini untuk berbagai operator militer, swasta, dan kargo, termasuk digunakan oleh beberapa nama terkenal di dunia, seperti Angkatan Udara Amerika Serikat.

Boeing 727 adalah pesawat pionir dan menawan, tapi seperti kebanyakan pesawat lainnya, pesawat ini pada akhirnya dikalahkan oleh kemajuan teknologi dan tekanan finansial.

Menggantikan 727, tipe Boeing 737 dan 777 kini masih banyak digunakan maskapai besar dunia untuk penerbangan komersial. Kamu bisa menjajal kedua tipe pesawat tersebut dengan memesan tiket pesawatnya di Traveloka.

Selain tiket pesawat, kamu juga bisa sekalian booking hotel, tiket kereta api, serta tiket atraksi wisata. Cukup dengan satu aplikasi, semua kebutuhanmu akan terpenuhi. Tunggu apalagi, segera download aplikasinya dan nikmati perjalananmu bersama Traveloka!

Ascott Jakarta

8.7/10

Thamrin

Rp 5.128.198

Rp 3.846.150

Discover flight with Traveloka

Sat, 5 Jul 2025

Citilink

Surabaya (SUB) ke Jakarta (HLP)

Mulai dari Rp 975.100

Sat, 12 Jul 2025

Citilink

Palembang (PLM) ke Jakarta (HLP)

Mulai dari Rp 942.100

Fri, 27 Jun 2025

Batik Air

Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (HLP)

Mulai dari Rp 1.308.000

Dalam Artikel Ini

• Tentang Boeing 727
• Sejarah Boeing 727
• Kelebihan Boeing 727
• Mampu beroperasi di lokasi terpencil
• Dilengkapi dengan APU
• Dapat berjalan di landasan berkerikil
• Spesifikasi Boeing 727
• Akhir dari Perjalanan Boeing 727

Hotel yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Ascott Jakarta

8.7/10
Thamrin
Rp 5.128.198
Rp 3.846.150

Penerbangan yang Ditampilkan dalam Artikel Ini

Sat, 5 Jul 2025
Citilink
Surabaya (SUB) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 975.100
Pesan Sekarang
Sat, 12 Jul 2025
Citilink
Palembang (PLM) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 942.100
Pesan Sekarang
Fri, 27 Jun 2025
Batik Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 1.308.000
Pesan Sekarang
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan