Lampung merupakan salah satu provinsi yang berada di ujung selatan Sumatra. Tidak heran bila Lampung menjadi penghubung antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Ada 3 bandara di Lampung yang masih aktif sampai sekarang.
Bandara utama di provinsi ini adalah Bandar Udara Radin Inten II, yang telah berstatus internasional sejak renovasi tahun 2016. Selain itu, ada Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas di Lampung Barat, yang melayani penerbangan terbatas dengan kode IATA TFY. Terakhir, Bandar Udara Gatot Soebroto di Way Tuba, yang awalnya merupakan bandara milik TNI AD dan kini dikembangkan untuk penerbangan komersial.
Setiap bandara di Lampung memiliki fasilitas berbeda, mulai dari terminal modern, layanan penerbangan domestik, hingga area parkir yang memadai. Simak informasi lengkapnya di bawah ini!
Foto: dok. Kemenhub
Bandar Udara Radin Inten II merupakan bandar udara internasional yang beroperasi di Lampung. Bandara ini dibangun dengan gaya futuristik dan pada tahun 2021 dan sudah memiliki 12 parkir stand. Gedung parkirnya berlantai empat dengan kapasitas 800 hingga 1000 kenderaan.
Bandara ini awalnya bernama Pelabuhan Udara Branti, peninggalan Jepang sejak 1943, lalu diserahkan ke Pemerintah Indonesia pada 1946. Hingga 1955, dikelola oleh AURI tanpa penerbangan komersial. Tahun 1956, Garuda Indonesia Airways membuka jalur Jakarta–Tanjung Karang. Pada 1963, bandara diserahkan ke Residen Lampung, lalu ke Djawatan Penerbangan Sipil (DPS) pada 1964.
Nama bandara berubah menjadi Radin Inten II pada 1995. Renovasi besar dilakukan pada 2016, hingga akhirnya diresmikan sebagai bandara internasional oleh Presiden Joko Widodo pada 2018.
Bandar udara internasional ini berlokasi di Jalan Alamsyah Ratu, Perwiranegara, di Desa Branti Raya, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Tepatnya berada di barat laut Kota Bandar Lampung.
Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencapai Bandara Radin Inten II, yaitu
Terminal baru di Bandara Internasional Radin Inten II Lampung ini juga sudah memiliki fasilitas lengkap. Jadi, kamu tidak perlu khawatir dan takut bosan saat menunggu waktu keberangkatan pesawat. Nah, berikut beberapa fasilitasnya:
Foto: dok. DPR RI
Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas dibangun untuk mendukung rencana pemerintah pusat dan daerah dalam menjadikan jalur Krui sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru tepatnya di kawasan pantai barat Pulau Sumatera. Selain itu, diharapkan bandara ini menjadi pintu masuk wisatawan untuk ke kawasan Barat Sumatera, terutama para peselancar dan wisatawan asing.
Dulunya, bandara ini bernama Bandar Udara Pekon Serai yang kemudian resmi berganti nama sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan KP 811 Tahun 2016 menjadi Bandar udara Muhammad Taufiq Kiemas. Nama bandara ini diambil sesuai dengan latar belakang Taufiq Kiemas yang berasal dari Kecamatan Pulau Pisang.
Bandar Udara Muhammad Taufiq Kiemas berlokasi di Pekon Serai, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung. Bandara ini melayani penerbangan perintis dan berperan penting dalam konektivitas wilayah terpencil di Lampung.
Untuk ke Bandara Muhammad Taufiq Kiemas, kamu bisa mengarah ke Jl Fatmawati Soekarno, baik menggunakan mobil maupun motor. Dari Pantai Krui, kamu bisa menempuh waktu 11 menit atau sejauh 4,6 km memakai mobil. Cukup lewat Jl. Jaya Wijaya menuju ke Jl Fatmawati Soekarno.
Sedangkan dari Pantai Walur, kamu perlu menempuh sejauh 6,7 km atau sekitar 12 menit dengan kendaraan. Kamu perlu melewati Jl Lintas Barat Sumatera atau Krui-Biha ke arah Jl. Fatmawati Soekarno.
Bandara Muhammad Taufiq Kiemas memiliki berbagai fasilitas dasar untuk kenyamanan penumpang. Selain runway sepanjang 1.300 m x 30 m yang melayani pesawat tipe ATR 72-500/600, bandara ini juga memiliki terminal penumpang seluas 1.116 meter persegi dengan kapasitas sekitar 279 penumpang per hari atau 50.000 penumpang per tahun.
Fasilitas umum yang tersedia meliputi ruang tunggu yang nyaman, counter check-in untuk pelayanan tiket dan bagasi, toilet umum yang bersih, serta lahan parkir kendaraan bagi penumpang dan pengunjung. Selain itu, tersedia juga mushola untuk keperluan ibadah dan area informasi yang membantu penumpang mendapatkan layanan serta jadwal penerbangan.
Saat ini, bandara masih dalam tahap pengembangan untuk meningkatkan kapasitas terminal dan fasilitas pendukung lainnya guna menunjang kenyamanan serta efisiensi penerbangan di wilayah Lampung Barat.
Nama bandara ini diambil dari salah satu pahlawan Indonesia, yaitu Jenderal TNI (Anumerta) Gatot Subroto. Sebelumnya, bandara milik TNI AD ini bernama Lanudad Gatot Subroto Lampung dengan landasan pacu selebar 45 meter.
Selain menjadi pangkalan utama TNI AD, bandara ini juga digunakan untuk melayani penerbangan komersial ke Bandar Lampung, Palembang, dan Jakarta. Penerbangan komersial di bandara ini diresmikan sejak 6 April 2019 oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi didampingi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa.
Hingga saat ini, Bandara Gatot Soebroto melayani penerbangan ke Bandara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang, Bandara Radin Inten Lampung, dan Bandara Muhammad Taufiq Kiemas yang berlangsung rutin setiap pekan.
Operasional penerbangan regional memakai maskapai Susi Air. Sedangkan layanan penerbangan domestik dengan rute Bandara Halim Perdana Kusuma- Bandara Gatot Subroto Way Kanan memakai Maskapai Citilink.
Bandar Udara Gatot Soebroto terletak di Way Tuba, Kabupaten Way Kanan, Lampung, Indonesia. Bandara ini berjarak sekitar 211 kilometer dari pusat Kota Bandar Lampung dan berperan penting dalam mendukung konektivitas udara di wilayah Lampung dan sekitarnya.
Untuk menuju Bandara Udara Gatot Soebroto, kamu bisa mengarah ke Jl Lintas Utama Sumatera. Lalu, menuju daerah Ramsai, Way Tuba. Dari Martapura, kamu bisa memakai kendaraan hanya dengan waktu 8 menit. Namun, jika dari Blambangan Umpu (Kabupaten Way Kanan) kamu perlu waktu sekitar 32 meter atau 35 menit.
Dari Kabupaten Lampung Utara (Bukit Kemuning) membutuhkan waktu 65 menit dengan berkendaraan. Sedangkan dari Lampung Barat (Liwa) berjarak 148 km atau sekitar 3 jam dengan berkendaraan. Kalau dari Kabupaten Pesisir Barat, kamu membutuhkan waktu 3,5 jam dengan berkendaraan atau menempuh jarak 178 km.
Bandar udara ini sudah dilengkapi Landas Pacu dengan ukuran 2.100 x 40 meter dan pelataran pesawat atau Apron ukuran 200 meter x 100 meter. Sedangkan Landas Hubung atau Taxiway berukuran 100 meter x 30 meter.
Bandara ini juga memiliki berbagai fasilitas umum seperti toilet yang bersih di beberapa titik terminal, mushola bagi penumpang yang ingin beribadah, serta area check-in dan layanan informasi untuk membantu kebutuhan penumpang.
Saat ini, Bandar Udara Gatot Soebroto masih dalam tahap pengembangan, termasuk rencana perluasan terminal dan peningkatan fasilitas pendukung lainnya agar dapat meningkatkan kapasitas serta memberikan pengalaman perjalanan yang lebih nyaman bagi pengguna jasa transportasi udara.
Tiket Bus & Shuttle ke berbagai Destinasi
Tiket Bus & Shuttle ke...
Lihat Harga
Tidak mau terlambat datang ke bandara? Tenang, Traveloka punya fitur terbaik yang bisa kamu gunakan, yaitu layanan antar-jemput bandara. Kamu bisa mengaksesnya melalui aplikasi Traveloka dengan mudah dan cepat. Ada beberapa macam moda transportasi yang bisa kamu pesan langsung di sini, dari tiket bus hingga taksi.
Cara pemesanannya pun sangat mudah. Pilih jadwal keberangkatan dan kendaran yang sesuai kebutuhan, dan masukkan data penumpang dengan lengkap. Pastikan nama penumpang sudah sesuai dengan data pribadi.
Apabila sudah sesuai, kamu bisa lanjutkan ke tahap pembayaran. Ada berbagai metode pembayaran yang bisa kamu gunakan, mulai dari transfer hingga kartu kredit. Jangan lupa masukkan kode promo Traveloka ya! Nantikan juga momen EPIC SALE, dan Traveloka Travel Fair untuk mendapatkan harga yang lebih hemat.
Setelah pembayaran, kamu akan langsung mendapatkan voucher. Nah, e-tiket tersebut sudah dapat kamu gunakan untuk menikmati layanan antar-jemput bandara tanpa ribet. Praktis dan mudah, kan? Tidak ada lagi drama ketinggalan pesawat gara-gara telat sampai bandara. Yuk, pesan kendaraan ke bandara kapan saja dan di mana saja hanya melalui Traveloka!