Sulawesi menjadi salah satu pulau terbesar di Indonesia yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Pulau ini juga merupakan rumah bagi berbagai jenis hewan yang unik dan langka, pun tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.
Hewan-hewan ini memiliki ciri khas dan adaptasi yang menarik, mencerminkan keanekaragaman hayati dan evolusi di Sulawesi. Dalam artikel ini, akan kamu akan diajak mengenal lebih dekat 10 hewan khas Sulawesi yang patut dikagumi dan dilestarikan.
Shutterstock.com
Burung Maleo adalah salah satu burung endemik Sulawesi yang memiliki penampilan yang mencolok. Burung ini memiliki bulu berwarna hitam dan putih, dengan tonjolan di kepalanya berwarna hitam, juga kulit sekitar mata berwarna kuning.
Burung Maleo termasuk dalam keluarga megapodiidae, yaitu burung berkaki besar. Burung Maleo membuat sarang di pasir vulkanik atau pantai, dan mengubur telurnya yang berukuran besar di dalamnya.
Telur Burung Maleo sangat berharga bagi masyarakat lokal, yang menganggapnya sebagai sumber protein dan obat. Namun, hal ini juga mengancam populasi Burung Maleo, yang semakin berkurang akibat perburuan dan perusakan habitat.
Shutterstock.com
Hewan khas Sulawesi berikutnya yakni monyet hitam atau Yaki. Hewan ini merupakan salah satu primata endemik Sulawesi yang memiliki bulu hitam pekat dan wajah tanpa bulu. Yaki hidup di Pulau Sulawesi bagian utara dan pulau sekitarnya, umumnya mereka hidup bergerombol.
Yaki adalah herbivora, yang memakan buah-buahan, daun, bunga, dan serangga. Yaki juga memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, karena mereka membantu menyebar biji tanaman. Sayangnya, Yaki juga menghadapi ancaman serius dari perburuan dan perdagangan ilegal, yang membuatnya termasuk dalam daftar hewan terancam punah.
Shutterstock.com
Anoa adalah salah satu hewan khas Sulawesi yang termasuk dalam keluarga kerbau. Anoa memiliki tubuh kecil dan ramping, dengan tinggi sekitar 70-90 cm dan berat sekitar 150-300 kg. Anoa memiliki bulu coklat gelap dan tanduk pendek yang melengkung ke belakang.
Anoa terbagi menjadi dua jenis, yaitu Anoa Pegunungan dan Anoa Dataran Rendah dengan hidup di habitat yang berbeda. Anoa merupakan hewan pemalu dan sulit ditemukan, yang memakan rumput, dedaunan, buah-buahan, dan tunas bambu. Anoa juga merupakan hewan yang dilindungi oleh undang-undang, karena populasinya semakin menurun akibat perburuan dan penggundulan hutan.
Shutterstock.com
Tarsius merupakan hewan khas Sulawesi yang termasuk dalam kelompok primata terkecil di dunia. Tarsius ini memiliki tubuh sepanjang 10-15 cm dan berat sekitar 80-150 gram. Mereka memiliki mata yang sangat besar, yang membantu mereka melihat di malam hari. Tarsius juga memiliki telinga yang dapat bergerak, dan ekor yang panjang dan berbulu.
Hewan satu ini masuk dalam jenis hewan nokturnal, yang aktif di malam hari dan tidur di siang hari. Mereka umumnya hidup di hutan-hutan, dan memakan serangga, cacing, kodok, dan kadal. Tarsius adalah hewan monogami, yang hidup berpasangan seumur hidup. Tarsius juga merupakan hewan yang rentan terhadap gangguan dan dapat mati karena stres.
Shutterstock.com
Kuskus Beruang Sulawesi adalah salah satu hewan khas Sulawesi yang termasuk dalam keluarga marsupial, yaitu hewan yang memiliki kantong di perutnya. Kuskus Beruang Sulawesi memiliki tubuh sepanjang 35-65 cm dan berat sekitar 1-6 kg. Kuskus Beruang Sulawesi memiliki bulu berwarna coklat, abu-abu, atau putih, dengan bintik-bintik hitam.
Kuskus Beruang Sulawesi juga memiliki ekor yang panjang dan bercincin, yang dapat digunakan untuk bergantung di pohon. Mereka termasuk hewan arboreal, yang hidup di puncak pohon. Makanan yang Kuskus Beruang Sulawesi konsumsi seperti daun, buah-buahan, bunga, dan nektar.
Selain Kuskus Beruang, ada jenis lainnya yakni Kuskus Kerdil. Ini juga salah satu hewan khas Sulawesi yang termasuk dalam keluarga marsupial. Kuskus Kerdil memiliki tubuh sepanjang 13-18 cm dan berat sekitar 60-100 gram. Kuskus Kerdil memiliki bulu berwarna coklat, abu-abu, atau putih, dengan garis hitam di punggungnya. Kuskus Kerdil juga memiliki ekor yang panjang dan berbulu, yang dapat digunakan untuk bergantung di pohon.
Kuskus Kerdil adalah hewan arboreal, yang hidup di hutan-hutan. Kuskus Kerdil memakan daun, buah-buahan, bunga, dan serangga. Mereka termasuk hewan sosial, yang hidup dalam kelompok kecil yang terdiri dari beberapa betina dan satu jantan.hewan ini hidup di hutan tropis dataran rendah seperti Kepulaun Butung, Kepulauan Muna, dan Kepulauan Peleng.
Baca juga: 8 Bukit di Sulawesi yang Memanjakan Mata
Burung Serak merupakan burung khas Sulawesi yang tidak akan ditemukan di daerah lain. Burung Serak masuk dalam keluarga burung hantu dengan nama ilmiah Tyto rosenbergi. Mereka memiliki ukuran yang cukup besar sekitar 40-46 cm, dengan lempeng wajah agak gelap dan tepi muka berwarna gelap.
Burung ini tinggal di habitat sekitar tepian hutan, perkebunan kelapa, dan kawasan pedesaan dengan ketinggian 1200 mdpl. Burung ini juga bisa ditemukan di Taman Nasional Tangkoko, Bitung.
Shutterstock.com
Burung Rangkong adalah salah satu burung khas Sulawesi yang memiliki paruh yang besar dan melengkung. Burung Rangkong memiliki bulu berwarna kuning dan biru di bagian kepalanya dengan dengan jambul merah di atas kepala serta, di bagian badannya berwarna hitam.
Burung Rangkong adalah burung yang menggunakan paruhnya untuk menggali lubang di pohon, tempat mereka membuat sarang dan menyimpan makanan. Burung Rangkong memakan buah-buahan, biji-bijian, dan serangga. Burung Rangkong adalah burung yang monogami, yang hidup berpasangan seumur hidup.
Shutterstock.com
hewan khas Sulawesi berikutnya ada Babirusa yang termasuk dalam keluarga babi. Babirusa memiliki bulu yang jarang dan berwarna abu-abu atau cokelat. Babirusa juga memiliki tanduk yang tumbuh dari rahang atasnya, yang dapat menembus kulit kepalanya. Tanduk ini hanya dimiliki oleh jantan dan digunakan untuk berkelahi dengan jantan lain.
Babirusa adalah hewan omnivora, yang memakan rumput, akar, buah-buahan, dan hewan kecil. Hewan satu ini banyak ditemukan di hutan hujan tropis Sulawesi, termasuk Sula, Togian, Malenge, dan Buru.
Shutterstock.com
Terakhir hewan khas Sulawesi yakni Musang Sulawesi. Hewan ini masuk dalam salah satu keluarga luwak. Musang Sulawesi atau Sulawesi Palm Civet memiliki nama ilmiah yakni Macrogalidia musschenbroekii. Mereka umumnya memiliki bulu berwarna coklat, abu-abu, atau hitam, dengan bercak putih di wajah, leher, dan dada.
Musang Sulawesi juga memiliki ekor yang panjang dan berbulu, yang dapat digunakan untuk keseimbangan. Musang Sulawesi adalah hewan omnivora, yang memakan buah-buahan, biji-bijian, serangga, telur, dan hewan kecil. Mereka juga termasuk hewan nokturnal, yang aktif di malam hari dan tidur di siang hari. Musang Sulawesi hidup di hutan-hutan, dan sering mencari makan di perkebunan kopi.
Meski begitu, hewan satu ini cukup misterius keberadaannya karena memang sulit untuk dijumpai secara langsung dan umumnya sangat sensitif terhadap kehadiran manusia.
Itulah beberapa hewan khas Sulawesi yang unik dan langka, yang menunjukkan keberagaman fauna di Indonesia. Hewan-hewan ini memiliki nilai ekologis, ekonomis, dan budaya yang tinggi, yang harus kita hargai dan lindungi keberadaannya.
Penginapan dan Hotel di Manado
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga