Fauna Endemik dari Thailand - Berwisata di dalam negeri memang menyenangkan, namun sesekali boleh lah ya traveling ke luar negeri. Jika belum memiliki banyak uang, negara yang dekat dengan Indonesia juga banyak. Pesonanya juga tidak kalah dengan negara-negara di Eropa atau Amerika.

Salah satu contohnya adalah Thailand yang merupakan bagian Asia Tenggara. Negeri Gajah Putih ini memiliki segudang wisata yang sudah populer keeksotisannya. Sebut saja Phuket, Krabi, Sung Nong Nooch, Pantai Railay, sampai Pasar Chatuchak yang jadi langganan.

Alam Thailand memang memiliki panorama bak surgawi, dan memang sebagian besar wilayahnya masih didominasi pegunungan, laut, hutan hujan tropis, sampai sungai. Tidak mengherankan kaya akan fauna.

Beberapa contoh fauna endemik dari negara Thailand adalah Gajah Asia, Beruang Hitam, Harimau Indochina, dan lainnya. Yuk ulas lebih dalam mengenai berbagai fauna endemik yang dimiliki oleh Thailand. Cocok bagi kamu yang penyayang binatang.

Baca juga: Satwa-satwa Ikonik Khas Indonesia

Seperti halnya Indonesia yang memiliki Harimau Sumatra atau Jawa, di Thailand ada namanya Harimau Indochina. Nama ilmiahnya adalah Panthera Tigri Corbetti yang sekarang ini diambang kepunahan.

Berdasarkan World Wildlife Fund atau WWF, jumlah total hewan ini hanya mencapai 350 ekor saja di dunia. Mayoritas berada di Thailand dan sebagian populasinya tersebar di Vietnam, Myanmar, Kamboja, Laos, dan juga China bagian barat daya.

Ciri khas dari harimau ini adalah warna tubuhnya lebih gelap dari biasanya dan memiliki ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan harimau benggala. Di Thailand sendiri mayoritas Harimau Indochina bisa ditemukan di Huai Kha Khaeng Wildlife Sanctuary.

Gajah dan Thailand sepertinya memiliki kaitan yang sangat erat. Dan memang selain dijuluki Negeri Gajah Putih, Thailand juga merupakan habitat dari Gajah Asia. Banyak ditemukan di taman, hutan, sampai dengan penangkaran.

Jika dibandingkan dengan Gajah Afrika, ukurannya lebih kecil. Meski begitu, hewan ini masih menjadi hewan terbesar di Thailand. Sifat dari gajah yang memiliki nama latin Elephas Maximus ini adalah ceria dan tidak terlalu agresif.

Sayangnya, karena pembalakan liar dan dan perusakan hutan, spesies satu ini juga terdaftar sebagai hewan yang terancam punah. Di Thailand, kamu bisa banyak menemukannya di Khao Yai National Park.

Selanjutnya adalah Siamese Fireback atau yang di Indonesia disebut dengan ayam pheasant dari Thailand. Nama ilmiahnya sendiri adalah Lophura Diardi dan menjadi Burung Nasional di Thailand.

Ada banyak perbedaan antara Siamese Fireback jantan dan betina. Salah satu yang paling menonjol adalah adanya pola titik berwarna kuning di punggung untuk jantan. Penampilannya juga lebih cantik jika dibandingkan dengan betina.

Dalam hal ukuran, versi jantan juga memiliki ukuran lebih besar. Bisa tumbuh sampai dengan 80 cm dengan panjang ekor 36 cm. Sementara untuk betina, ukuran panjangnya maksimal 60 cm dengan ekor yang tidak lebih dari 26 cm.

Hewan endemik lainnya di Thailand adalah Buaya Siamese atau yang disebut juga dengan buaya air tawar. Ini merupakan salah satu jenis buaya yang paling langka, populasinya kurang dari 5.000 saja di dunia.

Sesuai namanya, ini merupakan buaya yang hidup di air tawar yang jadi reptil terbesar di Thailand. Ada beberapa yang masih hidup di alam bebas, namun mayoritas sudah dimasukkan ke penangkaran.

Di Thailand sendiri ada beberapa tempat yang jadi pusat penangkaran buaya satu ini, contohnya saja Bangkok’s Lumphini Park, Pang Sida National Park, dan juga Samut Prakan Crocodile Farm and Zoo.

Ada pula Beruang Hitam atau yang disebut juga dengan Sun Bear. Ini merupakan spesies beruang terkecil yang ada, dan makanan utamanya adalah madu. Karena itulah juga disebut dengan Beruang Madu.

Di Indonesia, hewan ini juga banyak ditemukan di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Sebagian lagi ada di berbagian kebun binatang di Tanah Air, contohnya saja di Bandung Zoo. Sementara jika sedang ada di Thailand, kamu bisa menemukannya di Khao Sok dan Khao Yai National Park.

Lagi-lagi, karena penebangan liar dan pembangunan yang tidak terkendali, di habitatnya langsung jumlahnya semakin menipis. Karena itulah juga masuk dalam jajaran hewan langka yang dilindungi.

Selanjutnya adalah Gaur, Bos Gaurus atau yang disebut juga dengan Indian Bison. Ini merupakan hewan dengan karakteristik kuat dan ukurannya besar serta memiliki ciri khas tonjolan cukup besar di dahi di antara tanduk. Jika dewasa, berat dari Gaur ini bisa mencapai 1 ton.

Karakteristik dari hewan ini agresif, bahkan saat jika tidak ada pemicunya. Jadi bisa dibilang cukup berbahaya jika didekati oleh manusia. Namun sayangnya, jumlahnya juga semakin berkurang akibat pengerusakan hutan dan perburuan liar yang dilakukan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab.

Sampai saat ini diperkirakan ada sekitar 900-an ekor Gaur di Thailand, namun berada di konservasi. Sementara untuk di alam liar, belum ada laporan terbaru. Jika ingin melihat Gaur, bisa datang ke Huai Kha Khaeng Wildlife Sanctuary.

Fauna endemik lainnya yang bakalan banyak kamu temukan saat berada di Thailand adalah Kucing Siam. Karakteristis dari mamalia ini adalah sifatnya ramah, memiliki mata warna biru, tubuhnya yang lentur, dan berbulu krem.

Berkat karakteristiknya, kucing endemik Thailand ini jadi salah satu yang paling dicintai di dunia. Kucing ini tidak hanya ramah, namun juga cerdas. Jadi sangat gampang jika dipelihara di rumah. Malahan, konon katanya dahulu kucing ini sangat dihargai oleh para bangsawan di Thailand.

Berat dari kucing siam jantan biasanya maksimal sampai 8,4 kg. Sementara untuk betinanya, hanya sampai 3,6 kg. Dengan ukuran itulah, tidak mengherankan jika kucing ini tumbuh jadi menggemaskan dengan warna bulu cantiknya.

Satu lagi adalah Monyet Ekor Panjang atau yang di Thailand disebut dengan Crab-eating Macaque. Ini merupakan primata yang dianggap sakral di beberapa tempat, termasuk di Thailand sendiri dan di pulau Bali.

Nama latinnya adalah Macaca Fascicularis yang dikenal sebagai pemangsa kepiting. Karena kebiasaan berburu kepiting itulah, membuatnya jadi lihai berenang.

Ukuran ekornya melebihi tubuhnya, yakni 40-65 cm yang berguna untuk menyeimbangkan tubuh saat melompat sampai jarak 5 meter. Berat tubuhnya, jantan lebih besar daripada betina. Jantan berukuran 5-9 kg, sementara betina 3-6 kg.

Di Thailand, kera ini banyak ditemukan di Monkey Mountain atau Hua Hin Thailand. Selain spesies satu ini, banyak juga primata lainnya yang bisa ditemui.

Baca juga: Tanaman Khas Indonesia Yang Tidak Ada di Negara Lain

Jika berkunjung ke Thailand, jangan lewatkan untuk melihat berbagai hewan endemik yang sudah disebutkan. Rencanakan liburan ke Thailand dengan lebih matang dengan pesan tiket akomodasi dan transportasi jauh-jauh hari di Traveloka.

Jenis akomodasi di Thailand yang ada di Traveloka banyak sekali, mulai dari villa, resor, guest house, dan lain sebagainya. Jika ingin liburan lebih pribadi pun bisa memanfaatkan Holiday Stays. Tiket pesawat pun tersedia dari berbagai maskapai penerbangan. Yuk cek kebutuhan liburan ke Thailand di Traveloka.