Kuliner Mie Khas Berbagai Negara - Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan makanan yang satu ini, yaitu mie. Mie merupakan makanan olahan yang terbuat dari tepung dan dibentuk memanjang. Tapi tahukah kamu, jenis dan rasa mie di setiap daerah atau negara itu berbeda-beda? Mulai dari bumbunya, jenis penyajiannya, bentuk mienya, hingga bahan-bahan khas yang hanya terdapat di daerah atau negara tersebut.

Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang jenis-jenis kuliner mie di khas berbagai negara berikut ini! Simak daftarnya di bawah ini yang diurutkan berdasarkan asal negaranya.

Baca juga: Rekomendasi Destinasi Wisata Kuliner di Indonesia

Selain sushi, Jepang juga memiliki makanan khas lain yang sangat lezat, yaitu ramen. Ramen adalah kuliner mie khas Jepang dengan kuah kalduyang bisa berupa kaldu ayam (shio), kaldu tulang babi (tonkotsu), kecap (shoyu), dan fermentasi kedelai (miso). Adapun mie khas Jepang yang dicelup ke kaldu kental, yaitu tsukemen. Konon, ramen diperkenalkan ke masyarakat Jepang oleh imigran China yang datang ke Jepang di abad ke-19. Maka dari itu, kata "ramen" adalah adaptasi dari bahasa China "la mian", yang artinya adalah mie.

Di Indonesia pun, sudah banyak restoran asli Jepang yang menjual ramen dengan berbagai topping. Namun, tidak jarang yang bepergian ke Jepang untuk merasakan ramen langsung dari tempat asalnya dengan kaldu yang dibuat oleh chef ramen. Di Jepang sendiri, setiap daerah memiliki resep ramen yang spesial. Contohnya, ramen kaldu tulang babi atau tonkotsu adalah menu spesial daerah Kyushu. Sedangkan ramen dengan bumbu dasar miso adalah menu spesial daerah Hokkaido.

Selain ramen, terdapat juga jenis mie lain di Jepang, yaitu udon dan soba. Perbedaan dari ramen, udon, dan soba adalah dari bahan utamanya, bentuk, dan warna mie. Ramen terbuat dari tepung gandum dan berwarna putih. Sementara, udon terbuat dari tepung gandum, berwarna putih, namun berbentuk lebih tebal dan besar dibandingkan ramen dan soba (mirip dengan lo mie). Untuk soba, soba terbuat dari campuran tepung buckwheat (gandum kuda), sehingga menghasilkan warna abu-abu. Adapun mie somen di Jepang yang biasanya disantap di musim panas dan dimakan dengan keadaan dingin.

Menurut sejarawan dan arkeolog, mie sudah disantap masyarakat kerajaan di China dari 4.000 tahun silam. China juga memiliki banyak varian mie yang berbeda-beda berdasarkan daerah asalnya. Salah satu contoh mie yang berasal dari China dan paling populer di dunia adalah Dan Dan Mian.

Awalnya, dan dan mian dijual oleh pedagang yang berkeliling di daerah Szechuan. Karena tingginya permintaan dan juga rasanya yang unik, dan dan mian mulai dijual di berbagai restoran-restoran. Dan dan mian adalah mie dengan rasa kuah yang pedas dan memiliki bahan-bahan berupa minyak sayur, bawang, daging ayam cincang, saus tiram, kecap asin, kaldu ayam, mentimun, tauge, dan cabai.

Satu lagi hidangan mie khas China yang terkenal adalah lamian. Lamian pun juga sudah mendunia, dengan banyak restoran lamian yang menjamur di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Hidangan lamian biasanya dilengkapi dengan topping daging. Konon, udon ala Jepang merupakan adaptasi dari hidangan lamian China.

Salah satu hidangan mie khas Thailand adalah Pad Thai. Mie di pad thai terbuat dari tepung beras yang ditumis dengan tahu, telur, kecap ikan, bawang, gula merah, dan bahan-bahan lainnya. Kemudian, hasil tumisan mie tersebut disajikan dengan jeruk nipis, tauge, daun kucai, acar lobak, dan kacang tanah cincang. Dalam beberapa masakan pad thai, terdapat pilihan daging seperti udang, cumi-cumi, kepiting, ayam, ataupun daging. Bagi kamu yang menyukai makanan dengan rasa bumbu yang kuat, maka Pad Thai wajib kamu coba.

'Ramyun' adalah mie instan khas Korea Selatan. Ramyun di korea memiliki banyak sekali varian rasa, bahkan Korea Selatan disebut-sebut selalu berinovasi dalam pencarian rasa ramyun yang unik nan lezat. Mulai dari rasa keju, rasa ayam pedas, rasa sup jahe, rasa tteokbokki (kue berbahan tepung beras), rasa sup daging, dan masih banyak lainnya. Tak dapat dipungkiri, mie instan korea sekarang memang sudah mendunia dan disantap oleh banyak orang di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.

Selain mie dengan rasa-rasa yang unik serta bentuk mie kuah atau goreng, salah satu mie yang cukup unik adalah ‘naengmyeon’. Naengmyeon adalah mie dengan bahan gandum (buckwheat, mirip dengan soba Jepang) dengan kuah kaldu sapi yang dingin. Mirip seperti soba dingin atau somen ala Jepang, kuliner mie khas Korea ini memang khas untuk dinikmati terutama di musim panas. Konon, kuliner mie khas Korea ini sudah disantap dari zaman dinasti Joseon, dan merupakan kuliner khas Korea Utara yang populer.

Jika membahas mie, tentu kamu tidak boleh melewatkan negara kita yang juga terkenal dengan berbagai kuliner yang lezat. Kuliner mie khas Indonesia juga dibedakan berdasarkan penyajiannya, baik mie goreng ataupun mie kuah. Yang lebih uniknya lagi, masing-masing kota atau provinsi memiliki jenis mie yang berbeda-beda.

Jika di Aceh tentu terkenal dengan Mie Aceh dengan bumbu kaldu yang cenderung agak pedas, di Palembang terkenal dengan Mie Celor dengan bumbu yang kental, di Jawa Tengah terkenal dengan Bakmi Jawa dengan bumbu utamanya kecap, di Makassar terkenal dengan Mie Titi yang berupa mie kering dan dicampur kuah kental dengan berbagai topping, di Pontianak terkenal dengan Mie Tiaw atau kwetiau dengan rasa gurih, dan masih banyak lainnya. Tak lupa juga dengan bakmie ayam yang populer di berbagai kota besar di Indonesia. Bakmie ayam merupakan kuliner khas Indonesia yang tak dapat ditemukan dimanapun selain di Indonesia.

Kuliner mie khas Vietnam yang mendunia disebut dengan pho (dibaca "feh" seperti huruf e di "sekoteng"). Pho memiliki jenis mie yang terbuat dari beras, berbentuk pipih dan memiliki warna putih. Asal-usul kuliner mie khas Vietnam ini tidak terlalu terdokumentasi dengan jelas, sehingga kita tidak tahu pasti cerita terciptanya pho. Beberapa teori menjelaskan bahwa pho adalah pengaruh Prancis (karena rakyat Vietnam tidak memakan sapi, melainkan ayam dan babi), atau berasal dari imigran asal Kanton.

Pho terkenal dengan kuah kaldu sapinya yang cenderung cukup bening dan memiliki rasa yang menyegarkan. Pho disajikan dengan sup daging yang hangat serta sayur-sayuran (tauge, daun mint, basil, ketumbar, daun bawang, dan jeruk nipis).

Selain Pho, Banh Canh juga merupakan hidangan mie yang paling populer. Berbeda dengan Pho yang berkuah bening dengan rasa yang segar, Banh Canh adalah mie dengan kuah yang kental nan pedas, serta warna kemerahan karena terdapat bahan dasar cabai.

Kuliner mie khas Singapura dan Malaysia yang sudah sangat populer adalah Mie Laksa. Mie laksa di Singapura memiliki bumbu utama menyerupai kari dengan rasa yang cukup pedas. Menariknya, mie laksa adalah hasil dari pencampuran budaya Asia Tenggara, khususnya Melayu, dengan pendatang dari China.

Rasa pedasnya tersebut berasal dari bahan-bahan dalam pembuatan bumbunya, yaitu mulai dari kunyit, cabai, jahe, bawang merah dan putih, serai, hingga lengkuas. Mie laksa di Singapura biasanya dihidangkan dengan jeruk nipis, daun kemangi, dan sambal. Meski mie laksa juga tersedia di tempat lainnya, namun konon Mie Laksa Singapura memiliki rasa yang paling gurih.

Baca juga: Aneka Kuliner Mie Khas Indonesia yang Wajib Kamu Cicipi

Berdasarkan beberapa hidangan mie tersebut, tentu kamu ingin mencicipi setidaknya satu dari beberapa pilihan tersebut, kan?

Di Indonesia, sudah banyak restoran yang menawarkan menu kuliner mie dari berbagai belahan dunia. Namun, jika kamu ingin langsung mencicipi olahan kuliner mie langsung di tempat asalnya, kamu bisa kok mengunjungi negara asal mie yang ingin kamu icip dengan memesan tiket pesawat ke negara tersebut! Dimanapun destinasi tujuanmu, Traveloka menyediakan penerbangan ke hampir seluruh negara di dunia. Kamu juga bisa memesan hotel atau penginapan yang sesuai dengan budget. Pesan melalui Traveloka untuk mendapatkan harga terbaik!