Sebagai salah satu ikon pariwisata Pulau Bali, patung Garuda Wisnu Kencana kini telah selesai dibangun setelah penantian panjang selama 28 tahun. Sebelum datang dan melihat secara langsung megahnya patung di area Uluwatu ini, yuk simak informasi berikut terlebih dahulu!
Sejarah Patung Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana pertama kali dibangun pada tahun 1997 oleh seniman I Nyoman Nuarta dengan biaya dari Bali Tourism Development Corporation (BTDC). Patung ini adalah wujud dari Dewa Wisnu sebagai Dewa Pemelihara (Sthiti) dalam agama Hindu yang sedang mengendarai seekor burung Garuda.
Itulah sebabnya, patung ini diberi nama Garuda Wisnu Kencana atau sering disingkat GWK. Kencana berarti emas, karena patung burung Garuda dan Dewa Wisnu ini berdiri di sebuah tempat berlapis emas. Di tahun 1998, ketika terjadi krisis moneter, pembangunan patung ini sempat terhenti meskipun I Nyoman Nuarta sudah menargetkan untuk menyelesaikan Garuda Wisnu Kencana pada akhir tahun 2017.
Tak hanya itu, sebagian besar pemuka agama Hindu di Bali juga sempat menolak berdirinya patung berukuran besar ini, karena dianggap dapat mengganggu keseimbangan spiritual Pulau Bali dan tak etis dijadikan tempat wisata. Meski begitu, pembangunan patung ini tetap dilanjutkan hingga kini karena sebagian besar masyarakat Pulau Dewata menganggap keberadaan Garuda Wisnu Kencana dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Bali.
Lokasi Patung Garuda Wisnu Kencana
Berlokasi di Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, kawasan ini dulunya merupakan area bekas penambangan kapur liar. Area GWK kini telah menjadi salah satu tempat wisata keluarga di Bali dengan fasilitas lengkap seperti Segway Fun Ride dan restoran. Tempat ini juga kerap menyelenggarakan beberapa perhelatan akbar. Terletak sekitar 15-20 menit dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana beroperasi dari pukul 08:00 hingga 22:00 setiap harinya.
Pembuatan Patung Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana dibuat menggunakan campuran tembaga dan baja dengan berat sekitar 3.000 ton. Prosesnya sendiri dikerjakan oleh I Nyoman Nuarta dari studionya yang terletak di kota Bandung.
I Nyoman Nuarta membuat desain patung yang terdiri dari 24 segmen dengan total modul sebanyak 754. Modul tersebut kemudian dikirim ke Bali secara bertahap selama proses pembangunan berlangsung. Hingga tahun 2015, patung Garuda Wisnu Kencana baru berhasil diselesaikan setinggi 23 meter dari total 120 meter.
Setelah penantian panjang selama 28 tahun, kini patung GWK telah selesai dibangun dan memiliki tinggi sekitar 121 meter dari permukaan tanah atau 271 meter dari permukaan laut, dengan jarak pandang hingga 20 KM sehingga masih dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua, bahkan Tanah Lot. Tak hanya itu, patung GWK ini pun menjadi sebagai salah satu yang tertinggi di dunia, mengalahkan Patung Liberty di Amerika Serikat.
Sebagai rasa syukur atas selesainya pembangunan patung GWK, pihak pengelola pun kemudian mengadakan perayaan Swadharma Ning Pertiwi dengan pertunjukan kolosal beserta tarian-tarian khas Bali yang melibatkan ratusan penari. Menarik, bukan?