Museum Singhasari merupakan museum yang masih tergolong muda di Indonesia. Museum ini terletak di Malang, Jawa Timur dan diresmikan pada 20 Mei 2015. Peresmian museum ini dilakukan oleh Bupati Malang, Dr. Rendra Kresna.
Meski belum lama berdiri, museum ini menyimpan banyak koleksi bersejarah yang bisa Anda nikmati dan pelajari saat sedang berkunjung ke museum. Namun, perlu diketahui bahwa tidak semua koleksi yang ada dalam museum Singhasari adalah barang asli. Beberapa koleksi di dalam museum juga terdapat koleksi replika yang benda aslinya bisa Anda temui di museum lain yang berada di Indonesia.
Tidak hanya koleksi berupa benda bersejarah, museum Singhasari juga memiliki visualisasi kisah asmara antara Panji Margasmara dan Ken Candrasari. Faktanya, cerita ini telah diakui sebagai Memory of the World atau Ingatan Kolektif Dunia.
Ingin mengetahui lebih lanjut seputar Museum Singhasari? Simak informasi berikut ini.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, museum Singhasari merupakan museum yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lebih tepatnya, museum ini berada di Perumahan Singhasari Residence, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Museum ini berdiri di atas tanah hibah dari pemilik perumahan yang bertujuan untuk memperkenalkan sejarah dari Kerajaan Singosari. Namun kini, kepemilikan museum Singhasari ada pada Pemerintah Kabupaten Malang dan dikelola oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang.
Museum Singhasari buka setiap hari mulai pukul 9 pagi hingga jam 8 malam. Tidak perlu khawatir tentang tiket masuk, karena Anda tidak dikenakan biaya apapun saat berkunjung ke museum ini.
Museum Singhasari memiliki sekitar 345 koleksi yang tersimpan di dalamnya. Diantara 345 koleksi tersebut, terdapat koleksi asli namun juga ada koleksi replika yang tersimpan di dalamnya. Meski demikian, Anda tetap bisa melihat dan mempelajari secara langsung tentang bagaimana kerajaan Singasari pada saat itu.
Berikut informasi mengenai koleksi museum Singhasari.
1. Diorama
Diorama merupakan sebuah miniatur yang menggambarkan suatu adegan. Biasanya, diorama banyak dijumpai di pameran ataupun museum. Salah satu museum yang memiliki koleksi diorama yaitu museum Singhasari.
Museum Singhasari memiliki berbagai macam diorama yang unik dan menarik. Diorama yang berada di museum ini menceritakan tentang bagaimana berdirinya Kerajaan SIngasari. Di dalam diorama tersebut, terdapat sepuluh bagian cerita yang dimulai dari bagaimana perjalanan hidup Ken Arok saat bertemu dengan gurunya, hingga kemudian Ia diangkat menjadi raja.
2. Maket Candi
Maket candi atau tiruan bentuk candi yang berbentuk kecil juga bisa Anda jumpai di museum Singhasari. Museum ini memiliki banyak koleksi candi yang diantara terdiri dari miniatur candi yang terletak di Malang, Jawa Timur. Koleksi maket candi yang berada di museum Singhasari antara lain Candi Singosari, Candi Badut, Candi Jago, Candi Kidal, serta Stupa Sumberawan.
3. Topeng Malangan
Di Malang, terdapat seorang seniman terkenal yang semasa hidupnya banyak membuat karya seni topeng, yaitu Mbah Karimun. Meski seniman tersebut sudah tiada, namun Anda tetap bisa menikmati hasil karyanya dengan berkunjung ke museum Singhasari. Di sini, Anda bisa melihat puluhan topeng yang disusun secara rapi dan memanjakan mata.
4. Arca
Arca merupakan sebuah benda yang merupakan perwujudan dari dewa dan dewi yang dapat berubah wujud. Di dalam museum Singhasari, Anda dapat melihat delapan replika arca yang unik dan menarik. Arca tersebut diantaranya Arca Mahakala, Arca Mahisha, Arca Ganesha duduk, Arca Ganesha berdiri, Arca Bhairawa, Arca Nandiswara, Arca Nandi, dan Arca Durga Mahisasuramardini.
Berkunjung ke museum terkadang bukan jadi tujuan utama dalam berwisata. Namun, saat berkunjung ke Malang, museum Singhasari adalah salah satu museum yang sayang untuk dilewatkan. Ada berbagai aktivitas menarik yang bisa Anda lakukan saat berada di museum. Simak beberapa informasi menarik seputar aktivitas seru di museum Singhasari.
1. Menyaksikan Pameran
Museum Singhasari seringkali menyelenggarakan pameran yang berada di halaman museum. Tema dari pameran yang diselenggarakan tentu saja beragam. Dalam acara pameran tersebut biasanya terdapat seminar yang membahas tentang koleksi museum, pertunjukan musik tradisional, dan masih banyak lagi kegiatan seru lainnya yang wajib Anda coba.
2. Mempelajari Sejarah Kerajaan Singasari
Belajar sejarah tentu akan lebih menarik dan menyenangkan apabila terdapat objek atau visualisasi yang menggambarkan bagaimana sejarah tersebut. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa museum Singhasari memiliki berbagai macam diorama, arca, topeng, dan berbagai macam koleksi yang bisa Anda nikmati secara gratis.
Nantinya, selama berkunjung museum, Anda akan ditemani oleh pemandu wisata yang akan secara aktif menjelaskan tiap bagian dari museum. Apabila ada yang ingin Anda tanyakan seputar museum atau kerajaan, Anda bisa langsung bertanya pada pemandu wisata tersebut secara gratis tanpa dipungut biaya apapun.
3. Bersantai di Pendopo
Setelah mempelajari dan melihat koleksi yang ada di museum Singhasari, sebaiknya Anda tidak terburu-buru untuk pulang. Nikmatilah waktu Anda untuk bersantai di pendopo yang tersedia di sekitar museum.
Tidak jauh dari lokasi museum ini berada, Anda juga bisa berkunjung ke kebun binatang mini. Di kebun binatang tersebut terdapat hewan seperti monyet, rusa, dan burung merak. Selain itu, di dekat museum juga terdapat warung yang menyediakan aneka makanan dan minuman yang bisa Anda nikmati sembari bersantai di pendopo dan melihat aneka satwa.
Museum merupakan sebuah tempat yang menyimpan banyak sejarah. Tidak jarang, banyak orang yang tertarik untuk belajar dan memahami setiap koleksi yang terpajang dengan indah. Layaknya berkunjung ke tempat wisata lainnya, saat berkunjung ke museum, Anda juga perlu mematuhi peraturan pada museum. Apa saja peraturan berkunjung ke museum? Simak penjelasannya berikut ini.
1. Hindari Penggunaan Flash
Foto menggunakan flash atau lampu kilat memang terkadang bisa membuat hasil foto menjadi lebih indah. Namun, penggunaan flash saat memotret benda bersejarah di museum sangat tidak dianjurkan. Hal ini dikarenakan flash dapat menghancurkan atau merusak warna artefak atau karya lainnya yang terdapat pada museum.
2. Jangan Menyentuh Koleksi
Salah satu aturan yang seringkali Anda jumpai saat berkunjung ke museum yaitu larangan untuk menyentuh koleksi. Biasanya, museum akan melindungi koleksi di dalamnya dengan memasang pagar batas atau kaca yang bertujuan agar pengunjung tidak menyentuh koleksi tersebut.
Larangan untuk menyentuh koleksi bukan diberlakukan tanpa arti. Jika Anda berupaya untuk menyentuh koleksi, maka koleksi tersebut bisa jadi akan rusak. Kebanyakan, koleksi museum sangat sulit untuk didapatkan bahkan perawatannya pun juga sangat diperhatikan.
3. Hindari tongkat foto
Penggunaan tongkat memang terkadang cenderung membantu Anda untuk mengabadikan momen seperti membuat video atau memotret. Namun sayangnya, Anda harus menghindari penggunaan tongkat foto saat berada di museum.
Penggunaan tongkat di museum tentu saja akan mengganggu aktivitas pengunjung lainnya yang sedang mempelajari atau sekedar melihat-lihat koleksi museum. Larangan penggunaan tongkat foto juga dikarenakan tongkat tersebut akan menyenggol koleksi yang dapat membuat koleksi museum jadi rusak dan tidak dapat dipamerkan kembali.
4. Tidak Membawa Makanan dan Minuman
Saat liburan, tidak lengkap rasanya apabila tidak membawa bekal makanan dan minuman. Jika berkunjung ke museum, Anda bisa berpuasa sebentar hanya sampai Anda selesai melihat, menikmati, dan belajar sejarah di dalam museum.
Membawa makanan dan minuman ke dalam museum dapat membuat area sekitar koleksi menjadi kotor karena makanan yang jatuh atau minuman yang menetes ke lantai. Jika ingin menikmati bekal yang telah dibawa, sebaiknya Anda bisa menikmatinya di area luar museum, seperti di pendopo museum Singhasari.
5. Dilarang Merokok
Asap rokok seringkali mengganggu kenyamanan banyak orang. Demi menjaga kenyamanan pengunjung lain dan menjaga koleksi museum agar tidak terbakar terkena puntung rokok, sebaiknya hindari merokok di kawasan museum.
Jika Anda merupakan wisatawan yang berasal dari luar kota, Anda bisa berkunjung ke museum Singhasari dengan menggunakan kereta atau bus terlebih dahulu dan kemudian naik kendaraan umum yang tersedia di Malang.
Jika berkunjung menggunakan bus, Anda bisa turun di Terminal Arjosari. Jarak antara terminal Arjosari dengan lokasi museum yaitu sekitar 10 kilometer. Namun, jika Anda berkunjung dengan menggunakan kereta, Anda bisa turun di stasiun Singosari. Jarak antara stasiun Singosari dengan museum yaitu sekitar 5 kilometer.
Bagi Anda yang membawa kendaraan pribadi, Anda bisa menggunakan peta yang tersedia di ponsel pribadi Anda untuk mengetahui rute menuju museum Singhasari.
Jika ingin berkunjung ke museum yang satu ini, jangan lupa untuk pesan tiket pesawat maupun kereta terlebih dahulu melalui Traveloka!
Nikmati berbagai macam pengalaman liburan menarik bersama dengan Traveloka. Pesan juga tiket hotel terbaik di Malang hanya di aplikasi Traveloka. Gunakan promonya untuk menciptakan pengalaman liburan Anda yang lebih menarik! Ayo, download aplikasi Traveloka!