Gunung Semeru, sebagai gunung tertinggi di Pulau Jawa, menawarkan pemandangan alam yang memukau dan jalur pendakian Gunung Semeru yang seru dan menantang bagi para pendaki. Gunung Semeru sendiri telah menjadi tujuan populer bagi para pecinta alam yang ingin merasakan pengalaman mendalam dan tak terlupakan.

Selain keindahannya yang mempesona, perjalanan menuju puncak Mahameru juga akan memberikan kamu kesempatan untuk menikmati hutan tropis, padang rumput, dan danau indah sepanjang perjalanan.

Namun, sebelum melangkah ke puncak, penting untuk memahami jalur pendakian yang tersedia, peralatan yang dibutuhkan, serta fasilitas yang dapat menunjang perjalanan. Dalam artikel ini, kita akan membahas jalur pendakian Gunung Semeru dan memberikan rekomendasi tempat menginap di sekitar Gunung Semeru yang nyaman agar pengalaman pendakianmu semakin berkesan!

Bagi para petualang yang ingin menaklukkan puncak Gunung Semeru, terdapat beragam jalur pendakian yang bisa dipilih. Jalur-jalur ini umumnya dikelompokkan menjadi dua kategori utama, yakni Watu Rejeng dan Ranu Pane. Baik pemula maupun pendaki berpengalaman dapat menemukan rute yang sesuai dengan kemampuan dan minat mereka.

Mari kita simak sembilan jalur pendakian Gunung Semeru berikut ini.

Jalur pendakian ini merupakan rute yang paling banyak digunakan oleh pendaki, dimulai dari Desa Ranu Pani yang terletak pada ketinggian sekitar 2.100 meter. Sebagai pintu gerbang pendakian, dari sini para pendaki akan melewati Ranu Kumbolo, sebuah danau indah yang terkenal dengan pemandangan matahari terbitnya yang memukau.

Setelah beristirahat sejenak di Ranu Kumbolo, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Oro-Oro Ombo yang dipenuhi dengan hamparan bunga lavender, lalu melanjutkan perjalanan ke Cemoro Kandang. Dari Cemoro Kandang, pendaki akan melanjutkan perjalanan hingga tiba di Kalimati, basecamp terakhir sebelum menuju puncak Mahameru.

Rute pendakian ini dimulai dari pos pertama yang terletak di Desa Ranu Pani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, yang merupakan sebuah danau air tawar. Jalur menuju puncak dari Kalimati sendiri cukup terjal, dengan medan berpasir yang licin. Meskipun demikian, pemandangan luar biasa dari puncak Mahameru akan menjadi hadiah yang sangat berharga setelah perjalanan yang penuh tantangan.

Estimasi waktu yang diperlukan untuk mencapai Kalimati dari Ranu Pani sendiri berkisar antara 6 hingga 8 jam, dengan pendaki biasanya menghabiskan 2-3 jam di Ranu Kumbolo untuk beristirahat. Perjalanan selanjutnya menuju Kalimati memerlukan waktu sekitar 3-5 jam, tergantung pada kondisi fisik dan cuaca.

Baca juga: Bromo Tengger Semeru, Wisata Gunung Berapi Nan Seru #DiIndonesiaAJa!

Jalur Gunung Sawur merupakan salah satu rute ekstrem dari Lumajang yang dikenal cukup sulit karena medan yang berat dan minim fasilitas. Pendaki yang melalui jalur ini akan melewati kawasan hutan lebat dan berbatu, menjadikannya penuh tantangan.

Waktu pendakian biasanya berkisar antara 8 hingga 10 jam, dengan medan yang sulit dan berbatu yang mungkin memerlukan waktu lebih untuk beristirahat. Rute ini juga lebih panjang, sehingga memerlukan ketahanan fisik yang baik untuk mencapai puncak.

Meskipun begitu, jalur ini menawarkan pemandangan alam yang sangat memukau, terutama saat pendaki mencapai puncak ketinggian, serta memberikan sudut pandang yang berbeda dari sisi timur Gunung Semeru yang belum banyak dijamah.

Jalur pendakian Kondang Merak menawarkan pengalaman unik dengan kombinasi pemandangan antara pantai dan pegunungan, menjadikannya pilihan menarik bagi pendaki yang mencari suasana berbeda. Meskipun kurang populer karena lokasinya yang jauh dari jalur utama, jalur ini menyuguhkan keindahan alam yang tidak kalah memukau dibandingkan rute lainnya.

Pendakian melalui jalur ini memerlukan waktu sekitar 7 hingga 9 jam, dengan bonus pemandangan indah pantai yang terlihat dari ketinggian. Bagi pendaki yang ingin menjelajahi kawasan yang jarang dijamah, jalur Kondang Merak bisa menjadi alternatif yang menarik.

Bagi para petualang sejati yang mencari tantangan ekstra, jalur Lumajang adalah pilihan yang tepat untuk menaklukkan Gunung Semeru. Berada di sisi selatan gunung, jalur ini menawarkan pengalaman pendakian yang lebih liar.

Akses menuju jalur ini memang lebih terbatas dan fasilitas pendukungnya pun minim. Jalur pendakian yang lebih panjang dan medan yang lebih terjal siap menguji stamina dan mental para pendaki.

Ketenangan dan kedamaian adalah hadiah yang akan didapatkan para pendaki yang memilih jalur Lumajang. Jauh dari keramaian jalur utama, jalur ini menyuguhkan pemandangan alam yang masih asli dan jarang terjamah. Namun, keindahan ini harus dibayar dengan waktu tempuh yang lebih lama.

Diperkirakan, pendaki membutuhkan waktu sekitar 10 hingga 12 jam untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, sangat penting bagi para pendaki untuk memulai perjalanan sejak dini hari agar dapat mencapai titik aman sebelum malam tiba. Persiapan yang matang, fisik yang prima, dan mental yang kuat adalah kunci keberhasilan menaklukkan jalur menantang ini.

Baca juga: 10 Rekomendasi Destinasi Wisata di Lumajang

Jalur Gubuklakah, yang dimulai dari Tumpang, Malang, merupakan salah satu rute pendakian yang cukup populer di kalangan pendaki Gunung Semeru. Rute ini melewati pos pendakian Tawon Songo dan menawarkan akses yang relatif lebih mudah dibandingkan beberapa jalur lainnya.

Dengan medan yang tidak terlalu ekstrem, jalur ini cocok bagi pendaki yang ingin menikmati keindahan alam Gunung Semeru tanpa menghadapi tantangan berat. Waktu tempuhnya berkisar antara 6 hingga 8 jam, namun pendaki disarankan untuk membawa persediaan yang memadai agar perjalanan tetap nyaman dan lancar.

Bagi para petualang sejati yang mendambakan pengalaman mendaki yang menantang, jalur Pronojiwo adalah pilihan yang tepat. Tersembunyi di sisi selatan Gunung Semeru, jalur ini menyuguhkan keindahan alam yang masih perawan dan jauh dari keramaian.

Hutan lebat dan medan yang terjal akan menguji adrenalin dan ketahanan fisik para pendaki. Namun, lelahnya perjalanan akan terbayar lunas dengan pemandangan alam yang memukau dan sensasi petualangan yang tak terlupakan.

Jalur Pronojiwo menawarkan pengalaman pendakian yang berbeda dari jalur lainnya. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk mencapai Kalimati diperkirakan sekitar 8 hingga 10 jam, namun bisa lebih lama tergantung pada kondisi fisik dan pengalaman pendaki. Minimnya fasilitas pendukung di sepanjang jalur mengharuskan pendaki untuk membawa perlengkapan yang lengkap dan mempersiapkan diri dengan matang.

Jalur Ayek-Ayek merupakan jalur pendakian yang lebih jarang dilalui dan memerlukan izin khusus dari pihak Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Rute ini menawarkan tantangan ekstrem dengan medan yang lebih curam dan tidak sepopuler jalur Ranu Pani. Pendakian melalui jalur ini membutuhkan persiapan fisik yang matang, karena kondisi alamnya yang lebih liar dan minim fasilitas pendukung.

Jalur Ayek-Ayek memberikan pengalaman yang lebih menantang dan cocok bagi pendaki yang mencari sensasi adrenalin. Waktu pendakian untuk mencapai puncak melalui rute ini berkisar antara 8 hingga 10 jam, tergantung pada kondisi medan dan kecepatan pendaki.

Karena jalur ini lebih ekstrem, pendaki disarankan untuk menyiapkan waktu lebih untuk beristirahat dan beradaptasi dengan medan yang curam, serta memperhitungkan tantangan yang mungkin dihadapi selama perjalanan.

Salah satu titik menarik dalam jalur pendakian menuju puncak Semeru melalui Ranu Pani adalah Oro-Oro Ombo, sebuah area padang bunga lavender yang luas dan memanjakan mata. Lokasi ini kerap menjadi tempat istirahat pendaki sebelum melanjutkan perjalanan menuju Kalimati.

Jalur Oro-Oro Ombo, yang merupakan bagian dari rute Ranu Pani, memerlukan waktu sekitar 2-3 jam perjalanan dari Ranu Kumbolo ke Kalimati. Meskipun medannya cukup menantang, jalur ini tetap populer karena keindahan alamnya. Dari Oro-Oro Ombo, perjalanan dilanjutkan ke Cemoro Kandang dan Kalimati sebagai persiapan menuju puncak Mahameru.

Jalur Argosari, yang dimulai dari Desa Argosari di Lumajang, dikenal dengan medannya yang terjal dan sepi, menawarkan tantangan yang lebih berat dibandingkan jalur lain. Sebelum memulai pendakian, kamu akan disuguhkan dengan suasana pedesaan yang asri dan pemandangan alam yang masih alami.

Meskipun aksesnya sulit dan fasilitas pendukung yang masih minim, jalur ini mampu memberikan pengalaman pendakian yang berbeda dan lebih dekat dengan alam, terutama bagi pendaki berpengalaman. Perjalanan melalui rute ini umumnya memakan waktu sekitar 8 hingga 9 jam, sehingga pendaki disarankan membawa bekal yang cukup dan memanfaatkan waktu istirahat guna menjaga stamina sepanjang perjalanan.

Baca juga: Wisata Ranu Pani Lumajang: Info Lokasi, Harga Tiket, dan Aktivitas Menariknya!

Setelah penat dengan perjalanan pendakian yang melelahkan, kamu tentu membutuhkan tempat menginap yang nyaman untuk beristirahat. Berikut beberapa pilihan hotel dan penginapan dekat Gunung Semeru yang bisa kamu pertimbangkan:

Aby Hotel Lumajang adalah pilihan ideal bagi backpacker yang mencari akomodasi dengan harga terjangkau tanpa mengorbankan kenyamanan. Hotel ini menawarkan fasilitas lengkap seperti AC, restoran, resepsionis 24 jam, parkir, dan WiFi, meskipun beberapa fasilitas mungkin memerlukan biaya tambahan.

Dengan harga kamar mulai dari Rp 450.000, kamu dapat menikmati pelayanan berkualitas dan kenyamanan istirahat setelah seharian berpetualang. Hotel ini juga menyediakan opsi sarapan, yang dapat dipesan bersama kamar atau dengan biaya tambahan jika memesan kamar tanpa sarapan.

Aby Hotel Lumajang terletak di Jl. Soekarno Hatta RT 34 Rw 06, Selokbesuki, Sukodono, Lumajang, Jawa Timur, Indonesia, 67352.

Gajah Mada Hotel Lumajang adalah hotel bintang 3 yang berlokasi strategis di pusat Kota Lumajang, tepatnya di Jl. Panglima Besar Sudirman No.46, Tompokersan, Lumajang, Jawa Timur, dengan jarak hanya sekitar 408 meter dari pusat kota.

Hotel ini menawarkan fasilitas terbaik seperti AC, restoran, resepsionis 24 jam, parkir, dan WiFi, meskipun beberapa fasilitas mungkin memerlukan biaya tambahan. Selain itu, Gajah Mada Hotel juga menyediakan sarapan, yang dapat dinikmati jika kamu memesan kamar dengan sarapan atau dengan biaya tambahan untuk kamar tanpa sarapan.

Artha Cottages adalah pilihan akomodasi yang strategis di Pronojiwo, menawarkan lokasi yang dekat dengan beberapa destinasi menarik, seperti Pantai Balekambang yang berjarak sekitar 49,94 km dan Gunung Semeru yang berjarak sekitar 11,31 km.

Selain memudahkan eksplorasi ke berbagai tempat petualangan, Artha Cottages juga memberikan kenyamanan untuk beristirahat. Akomodasi ini sangat direkomendasikan bagi backpacker yang mencari penginapan ramah anggaran tanpa mengorbankan kenyamanan setelah seharian beraktivitas.

Pendakian Gunung Semeru adalah pengalaman yang menantang namun sangat memuaskan. Dari jalur yang beragam hingga pemandangan yang menakjubkan di puncaknya, perjalanan ini menawarkan pengalaman alam yang tak terlupakan. Setelah selesai mendaki, pastikan untuk menginap di penginapan yang nyaman dan dekat dengan gunung untuk memulihkan tenaga.

Untuk mempermudah perjalananmu, pesan tiket pesawat, tiket kereta, hotel, dan tempat wisata menarik di sekitar Gunung Semeru dengan aman dan mudah melalui Traveloka. Dapatkan pengalaman liburan yang tak terlupakan dengan fasilitas lengkap dan harga terbaik hanya di Traveloka!

Semoga informasi mengenai jalur pendakian Gunung Semeru di atas dapat bermanfaat untuk pendakian kamu!