Tidak ada yang bisa mengalahkan serunya permainan tradisional yang melibatkan sosialisasi, kemampuan berpikir serta ketangkasan tubuh. Belum lagi, di Indonesia, berbagai daerah memiliki permainan tradisional masing-masing yang penuh dengan keunikan. Tentunya, Aceh pun tidak ketinggalan. Banyak permainan tradisional Aceh yang rupanya masih eksis hingga hari ini.
Tidak hanya untuk anak-anak, permainan tradisional ini pun pasti akan menyenangkan jika orang dewasa yang melakukannya. Meskipun masih banyak permainan tradisional Aceh yang masih bisa kamu temukan saat ini, sebetulnya sebagian besar sudah terancam hilang karena sudah jarang orang yang memainkannya.
Nah, ini dia beberapa permainan tradisional Aceh yang harus kamu ketahui:
Shutterstock.com
Geulayang Tunang adalah pertandingan mengadu layang-layang. Permainan ini juga dikenal sebagai adu geulayang, yang mana geulayang adalah Bahasa Aceh yang berarti layang-layang.
Permainan ini sangat menyenangkan baik bagi anak-anak dan orang dewasa. Kalau kamu berkunjung ke Aceh, kamu mungkin akan menemukannya ketika ada sebuah peringatan hari besar, contohnya Hari Kemerdekaan. Layang-layang yang biasa dimainkan anak-anak disebut geulayang maco yang sangat mudah dibuat, bahkan oleh anak-anak sendiri. Bentuknya adalah seperti ikan dengan ekor yang panjang.
Sementara itu, bagi orang dewasa, geulayang akan berbentuk elang yang gagah. Dikenal juga sebagai geulayang kleueng. Berbeda dengan geulayang maco, geulayang kleueng membutuhkan seorang ahli untuk merakitnya, karena ukurannya pun lebih besar dan bahan-bahannya lebih bagus. Terlebih lagi, geulayang kleueng ini adalah geulayang yang biasanya dipertandingkan.
Pet-Pet Pong adalah permainan petak umpet yang dilakukan oleh anak-anak di daerah Seulemak. Ada satu orang anak yang bersembunyi, sementara anak-anak lainnya akan mencari. Permainan ini minimal dilakukan oleh 4 orang anak.
Di daerah Seulemak sendiri, anak-anak tidak ragu bermain Pet-Pet Pong jam 21.00, sepulang mereka mengaji. Kamu pasti sudah bisa membayangkan betapa serunya permainan Pet-Pet Pong ini!
Geudeu-geudeu adalah sebuah permainan seperti gulat khas Aceh, yang mana juga dikenal sebagai salah satu bentuk kesenian Aceh yang menyenangkan untuk ditonton. Permainan ini dilakukan oleh orang dewasa yang memang sudah biasa berlatih beladiri. Mereka biasanya melakukan geudeu-geudeu ini setelah waktu panen.
Berbeda dengan beladiri pada umumnya, permainan geudeu-geudeu dilakukan oleh 3 orang. Orang pertama adalah penantang atau ureung tueng, sementara dua orang lainnya adalah yang menerima tantangan atau ureung pok.
Menonton geudeu-geudeu akan menjadi pengalaman yang cukup menegangkan pula. Pasalnya, kita harus siap melihat tiga orang ini saling membanting dan menghempas di hadapan kita. Ada juga beberapa wasit yang menjaga agar permainan geudeu-geudeu ini tidak malah mencelakai salah satu dari para petarung tersebut.
Shutterstock.com
Mungkin, kamu sudah pernah melihat permainan serompah ini selain di Aceh, namun di tempat lain tidak disebut sebagai serompah. Permainan ini memiliki properti bermain berupa sebuah sandal panjang yang dapat diisi oleh beberapa orang, mungkin 3 sampai 5 orang. Mereka akan bekerja sama berjalan menggunakan serompah tersebut hingga garis finish.
Selain bisa menjadi tontonan bagi para wisatawan, permainan serompah ini biasanya mengundang tawa, terutama jika salah satu grup ada yang terjatuh. Sebagai pemain, permainan serompah menjadi cukup menantang, terutama bagi orang yang berdiri paling depan. Ia harus bisa memimpin orang-orang di belakangnya agar bisa menggerakkan serompah tersebut secara kompak hingga mereka menang.
Tekong adalah permainan yang cukup mirip dengan Pet-Pet Pong, hanya saja kali ini para pemainnya menggunakan sebuah tongkat sebagai properti permainan. 5 orang anak akan bermain bersama, dan salah satunya bertugas untuk menjaga tumpukan kayu yang berbentuk segitiga, atau dikenal juga sebagai tekong.
Teman-teman yang lainnya lalu akan bersembunyi dan dicari oleh si penjaga tekong. Jika penjaga sudah berhasil menemukan temannya yang bersembunyi, mereka akan berlomba-lomba lari ke tekong untuk memukulnya. Hal yang membuat permainan ini semakin seru adalah karena setiap salah satu dari mereka memukul tekong, mereka juga harus berteriak “TEKONG!”.
Shutterstock.com
Pacu Kude atau pacuan kuda mungkin bisa kamu temukan dengan mudah juga di daerah lain. Di Aceh, pacu kude merupakan salah satu permainan tradisional Aceh yang membutuhkan keterampilan yang cukup tinggi. Para pemainnya harus mengendarai kuda-kuda tersebut tanpa menggunakan pelana dan menggunakan baju yang biasa dipakai sehari-hari, tanpa pelindung badan ataupun helm.
Wow, menontonnya secara langsung bisa menjadi sebuah pengalaman yang cukup menegangkan. Namun, tenang saja, para pemuda tersebut biasanya memang sudah terlatih untuk mengendarai kuda seperti itu.
Pacu kude atau pacuan kuda ini biasanya dilakukan oleh Suku Gayo yang berada di Kabupaten Aceh Tengah. Permainan tradisional Aceh ini pun sudah dilakukan secara turun temurun. Mereka melaksanakan pacu kude setelah panen padi selesai dan kini sudah rutin menjadi agenda tahunan.
Ada beberapa aturan yang harus diikuti dari permainan pacu kude. Salah satunya adalah peraturan mengenai usia pengendara kuda atau joki yang harus berusia sekitar 10-16 tahun.
Ada juga permainan tradisional Aceh yang tidak mengharuskan untuk melakukan aktivitas fisik, yaitu Catoe Rimeung. Catoe Rimeung artinya adalah Catur Aceh. Pemainnya ada 2 orang dan anak caturnya adalah batu-batu. Anak catur yang besar disebut harimau, sementara yang kecil disebut kambing. Ada satu orang yang memegang harimau, sementara satu orang lainnya memegang kambing.
Inti permainannya adalah mempertahankan kubu masing-masing. Cara bermainnya adalah dengan melompati pemain lawan sebelum bisa membunuh anak catur milik lawan. Lompatan harus berjumlah ganjil, misalnya 3 atau 5 lompatan. Jika harimau berhasil terkepung, berarti kambing yang menang. Namun, jika kambing-kambing habis oleh harimau, berarti harimau yang menang.
Pemain bisa menggambar papannya sendiri di atas kertas, sehingga bermain Catoe Rimeung terhitung sangat mudah. Penduduk setempat pun pasti sudah tahu bentuk papan yang harus digambar.
Permainan ini lumrah dilakukan oleh anak-anak, yaitu ketika ada anak (seorang atau lebih) yang duduk di atas pelepah pohon pinang, kemudian anak lain menariknya untuk berkeliling.
Tarek Situek Massal merupakan permainan tradisional Aceh yang sederhana namun menyenangkan bagi anak-anak. Sayangnya, masyarakat di daerah kota sudah jarang melakukan permainan ini. Jika kamu ingin melihatnya secara langsung, kamu bisa datang ke daerah pelosok, dimana untuk mencari pelepah pohon pinang pun masih mudah dan anak-anak masih punya lahan untuk saling menarik secara bergantian.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Terbaik di Banda Aceh
Mungkin, kita bisa menjadi salah satu orang yang melestarikan permainan tradisional Indonesia, terutama permainan tradisional Aceh. Jadi, jangan lupa melakukan eksplorasi permainan tradisional ketika kamu berkunjung ke Aceh, ya! Booking hotel terbaik versimu di Traveloka dan dapatkan juga harga terbaik untuk kantongmu!
Penginapan dan Hotel di Aceh
Cari Hotel dengan prom...
Lihat Harga