10 Permainan Tradisional Jawa Timur yang Sudah Jarang Ditemui, Bikin Nostalgia Waktu Kecil!

Mas Bellboy
06 Mar 2024 - Waktu baca 5 menit

Anak-anak zaman sekarang memang lebih dekat dengan gadget sehingga permainan tradisional jadi sesuatu yang asing bagi mereka. Namun, permainan tradisional Jawa Timur menjadi hal yang tumbuh bersama orang-orang dewasa di masa ini. Kita yang mengalami momen-momen itu pasti bernostalgia saat mengingat permainan tradisional Jawa Timur yang seringkali dimainkan dulu.

Permainan tradisional Jawa Timur sangat beragam dari permainan yang menggunakan fisik sampai memakai otak untuk memenangkannya. Dibanding menghabiskan waktu di rumah, anak-anak zaman dulu lebih suka bermain bersama teman-temannya lewat permainan yang tidak perlu mengeluarkan uang.

Apa saja ya permainan tradisional Jawa Timur yang membuat kita mengingat masa-masa senang ketika masih kecil? Yuk, cari tahu lewat informasi di bawah ini!

Permainan Tradisional Jawa Timur

Shutterstock.com

1. Jamuran

Permainan tradisional Jawa Timur yang pertama dibuka dengan permainan Jamuran. Permainan ini biasanya dilakukan di tengah halaman rumah atau lapangan terbuka saat sore hari. Anak perempuan dan laki-laki bisa bermain Jamuran dengan jumlah orang sebanyak 4-12 orang.

Jamuran dimainkan dengan mengundi siapa yang kalah dari seluruh pemain. Orang yang kalah menjadi pancer (pusat) yang akan dikelilingi oleh pemain lainnya membentuk lingkaran. Pemain yang tidak berada di tengah akan memutari pancer sambil menyanyikan lagu Jamuran.

Saat lagu habis, pancer akan menebak nama jamur. Misalnya, menyebut jamur payung. Jadi, pemain lainnya harus berdiri dengan posisi tangan terbuka seperti bentuk jamur payung. Lalu, pancer akan menggelitik setiap pemain di sekitarnya. Jika ada yang tertawa, dia harus menggantikan pancer sebelumnya.

2. Lompat Karet

Lompat Karet memanfaatkan karet-karet yang diikat hingga membentuk tali panjang. Permainan berupa lompat tali memang ada banyak, tapi lompat karet memakai bahan yang bisa ditemukan dengan mudah dan gratis. Jadi, permainan ini cukup populer di kalangan anak-anak, khususnya anak perempuan yang suka bermain lompat tali.

Permainan tradisional Jawa Timur ini mengharuskan pemainnya bergantian melewati tali karet yang diputar oleh dua orang di ujung kanan dan kiri. Yang seru dari lompat karet adalah setiap pemain harus melompat dari ketinggian semata kaki sampai setinggi kepala atau bahkan lebih.

Pemain juga bisa melompat dengan gaya tertentu untuk menambah keseruan bermain lompat karet. Orang yang berhasil melompati tali sampai akhir adalah pemenang dari permainan ini.

3. Nekeran

Shutterstock.com

Nekeran atau gundu adalah permainan tradisional Jawa Timur yang memakai kelereng untuk bermain. Nekeran menjadi permainan favorit anak laki-laki dan seringkali dilakukan sehabis pulang sekolah atau di sore hari. Nekeran punya banyak variasi, tapi yang paling sering dipakai adalah gundu lingkar.

Cara bermainnya sangat mudah. Kelereng dikumpulkan di dalam lingkaran. Lalu, pemain harus menyentil kelerengnya hingga membuat kelerang lawan keluar dari garis. Jika ada yang keluar, kelereng itu menjadi miliknya dan jumlah kelereng yang didapat menentukan kemenangan dalam bermain nekeran.

Jadi, semakin banyak kelereng yang berhasil dikeluarkan, maka semakin tinggi kesempatan untuk menang. Permainan ini sangat seru dan mengasah konsentrasi kita, lho. Itu juga yang menjadi alasan kenapa nekeran banyak digemari anak laki-laki.

4. Patil Lele

Walaupun bernama Patil Lele, permainan ini tidak memakai lele saat bermain. Malahan, anak-anak hanya memakai dua batang kayu berbeda ukuran yang disebut gatrik untuk bermain Patil Lele. Permainan ini perlu ketangkasan dan kemahiran dalam memukul batang kayu agar tidak berhasil ditangkap lawan.

Patil Lele banyak dimainkan anak laki-laki karena memerlukan kekuatan fisik dan ketepatan memukul. Umumnya, permainan ini dilaksanakan sebanyak tiga babak. Babak pertama yang menentukan siapa pemukul dan penangkap. Pelempar meletakkan batang kayu kecil di atas lubang lalu melemparnya dengan batang kayu yang lebih panjang.

Jika penangkap berhasil meraih batang kayu kecil yang dilempar, posisi akan berubah dari penangkap jadi pelempar. Namun, kalau tidak berhasil, mereka bisa melempar gatrik pendek ke gatrik panjang untuk mengubah posisi.

5. Bentengan

Bentengan menjadi permainan tradisional Jawa Timur yang sudah ada sejak zaman Sunan Giri. Bentengan memerlukan dua kelompok berisi empat sampai sepuluh orang untuk menjadi pengalih perhatian, penyerang, dan pemain yang bertahan. Permainan ini mengharuskan aktivitas fisik sehingga sering digunakan sebagai kegiatan saat olahraga di sekolah.

Dua kelompok bersaing untuk melewati pagar lawan dan mencapai benteng. Benteng atau markas bisa berupa pohon, tiang, atau benda yang tembok. Jika saat berlari pemain tersentuh lawan, dia akan menjadi tawanannya dan bisa diselamatkan dengan cara disentuh lagi oleh teman setim. Kemenangan ditentukan dari kelompok yang anggotanya paling banyak tersisa dan berhasil menyentuh benteng lawan.

6. Engklek

Shutterstock.com

Engklek menjadi permainan yang membawa nostalgia masa kecil di jalanan desa. Dengan kotak-kotak yang digambar di tanah sebagai arena permainan, Engklek mengajak anak-anak untuk melompati kotak-kotak tersebut dengan kecepatan dan ketangkasan. Biasanya, engklek atau ingklik ini dimainkan oleh anak perempuan.

Pemain harus melompati kotak-kotak tanpa menyentuh garis, dan setiap pemain memiliki giliran untuk melangkah. Uniknya, engklek mengharuskan pemain melompat dengan satu kaki saja. Selain itu, ada batu atau alat yang digunakan untuk menandai satu kotak yang tidak boleh dilewati.

7. Gobak Sodor

Gobak Sodor memadukan kekuatan fisik, strategi tim, dan ketangkasan anak-anak saat memainkannya. Permainan tradisional Jawa Timur ini memakai dua tim untuk bersaing dalam menggiring pemain lawan ke wilayah mereka. Keseruan dan kehebohan di Gobak Sodor menjadikannya permainan yang populer di kalangan anak-anak kala itu.

Pemain yang berhasil masuk ke wilayah lawan tanpa tersentuh adalah pemenangnya. Semakin banyak anggota yang selamat dari sentuhan lawan maka tim itulah yang menang. Gobak Sodor menguji kekompakan tim, kecepatan berpikir, dan reaksi spontan saat menghadapi serangan lawan.

8. Congklak

Shutterstock.com

Congklak, permainan klasik yang membawa ketepatan dan kepandaian dalam setiap gerakannya. Dengan papan berlubang dan biji-bijian berjumlah 98 sebagai alat untuk bermain, Congklak atau dakon mengajarkan dua pemain untuk berhitung dan merencanakan langkah dengan cermat.

Cara bermainnya adalah dengan mengambil dan menyebarkan biji-biji ke setiap lubang papan. 7 biji diletakan di lubang kecil yang ada pada papan. Lalu, pemain harus mengambil biji di salah satu lubang dan menaruh satu per satu ke lubang lain berlawanan arah jarum jam. Kemenangan ditentukan dari banyaknya biji yang dimiliki oleh pemain.

9. Ongsrotan

Ongsrotan adalah permainan tradisional dari Gresik yang sudah ada sejak tahun 1960-an. Permainan ini biasa dilakukan saat malam hari atau malam bulan purnama. Karena dimainkan saat bulan purnama, Ongsrotan juga dikenal dengan sebutan padang bulan. Selain itu, orang yang bermain harus berjumlah genap atau berpasangan.

Untuk memainkannya, anak-anak hanya membutuhkan pecahan ubin atau atap dari tanah liat. Permainan dilakukan dengan membuat garis pembatas di tanah. Kemudian, pemain harus melempar pecahan yang dimiliki ke dalam kotak pembatas yang sudah dibuat.

10. Karapan Sapi

Shutterstock.com

Permainan tradisional Jawa Timur yang terakhir adalah Karapan Sapi. Permainan ini merangkul budaya petani dan memperlihatkan kecepatan di tengah alam terbuka. Berasal dari Madura, permainan ini melibatkan sapi yang diberi dekorasi khusus untuk lomba lari sejauh 100 meter.

Pemain harus memacu sapi mereka melintasi lintasan dengan secepat mungkin. Karapan Sapi menciptakan semangat persaingan yang tinggi serta menunjukkan hubungan harmonis antara manusia dan hewan ternak. Kecepatan sapi dan keterampilan pemain menjadi poin utama dalam mencari pemenang.

Melalui permainan tradisional Jawa Timur yang sangat beragam, kita tidak hanya menyelami kegembiraan masa kecil, tapi juga memahami nilai-nilai kebersamaan dan kearifan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Walaupun sudah jarang ditemui, permainan-permainan tradisional menjadi kenangan yang akan selalu diingat.

Yuk, persiapkan tiket menginap dan transportasi liburan kamu di Traveloka. Ada banyak pilihan hotel, pesawat, dan kereta api dengan berbagai macam promo menarik. Nikmati proses pembayaran fleksibel dan proses refund dan reschedule yang mudah.

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan