Bali memiliki banyak spot pantai untuk para pencinta selancar, mulai dari yang pemula hingga pro. Namun, kapan waktu yang tepat untuk berselancar? Di mana lokasi yang tepat? Apakah ada tips surfing di Bali untuk pemula?
Sun, 13 Jul 2025
NAM Air
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.104.200
Mon, 30 Jun 2025
Lion Air
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.113.700
Wed, 9 Jul 2025
TransNusa
Jakarta (CGK) ke Bali / Denpasar (DPS)
Mulai dari Rp 1.128.500
Pada bulan April hingga Oktober menjadi waktu bagi peselancar kelas dunia untuk berkunjung ke Bali dan melakukan surfing. Terkhusus di pantai sisi barat dan semenanjung bukit (Uluwatu, Bingin, atau Padang-Padang) akan mengalami gelombang besar dari selatan dan angin pasat konsisten dari tenggara.
Namun, waktu paling tepat untuk memperoleh gelombang adalah pada bulan Juli hingga Agustus. Sementara musim hujan, dari November sampai Maret gelombang ombak mengecil dan angin cepat berubah arah.
Namun, berbeda di pantai sisi timur. Pantai sisi timur pada musim hujan bisa menjadi pilihan tempat surfing terbaik di Bali.
Jadi, kapan pun kamu datang, kamu tetap bisa berselancar. Artinya Bali menyediakan lokasi berselancar sepanjang tahun.
Setiap pantai di Bali memiliki ombak yang berbeda. Ombak yang menantang inilah yang dicari-cari. Namun, tidak semua pantai ramah untuk pemula.
Lalu di mana pantai terbaik untuk surfing di Bali?
Pantai untuk surfing terbaik di Bali yang ramah pemula, yaitu Kuta, Legian, dan Seminyak.
Namun, bagi kamu yang sudah terbiasa berselancar, berpengalaman, dan pencari tantangan, pantai bagian barat dan selatan pulau Bali juga semananjung bukit bisa menjadi pilihan terbaik.
Hal ini karena pantai sisi barat mempunyai gelombang sangat menantang, banyak, dan tinggi. Seperti di Canggu atau Kuta Reef Left Barrel. Selain di sana, Uluwatu, Bingin, dan Padang-Padang juga mempunyai ombak tak kalah fenomenal serta memacu adrenalin.
Sedangkan untuk musim hujan, lokasi terbaik untuk surfing ada di Nusa Dua, Sanur, dan Pantai Keramas.
Baik pemula maupun berpengalaman, sebaiknya perhatikan hal-hal berikut ketika hendak surfing. Karena meski sudah pro, kadang hal-hal ini terlupakan begitu saja. Apa saja itu?
Pertama, pelajarilah ombak lautnya. Perlu kamu tahu, bahwa surfing termasuk dalam daftar olahraga paling sulit di dunia. Oleh karena itu, banyak hal harus diperhatikan sebelum melakukannya.
Salah satunya mempelajari ombak lautnya, dari mana arah angin dan pasang surut laut. Karena keduanya selalu berubah-ubah tiap hari sehingga penting untuk memperhatikannya.
Dengan mengenali ombak di tempatmu berselancar, akan memudahkanmu mengendalikan papan selancar dan teknik berselancar.
Yang paling penting dalam memilih papan selancar bukanlah modelnya, tetapi besarnya papan dan volume.
Hal ini karena kemampuan papan mengambang dipengaruhi oleh volumenya. Volume papan sendiri ada bermacam-macam, seperti longboard, flat loacker, papan yang tebal, panjang, juga lebar serta foam board.
Untuk surfing di Bali, gunakan papan surfing pendek. Hal ini karena ombaknya cenderung cepat dan memecah di atas terumbu karang.
Namun, kamu bisa mengandalkan papan selancar yang tidak terlalu tebal dan lebar saat menyesuaikan ombak juga seberapa besar tinggi ombak yang hendak kamu naiki.
Suhu air dan udara di Pantai Bali sekitar 30 derajat Celcius atau 85+ derajat Fahrenheit. Suhu ini akan makin dingin pada saat musim hujan. Untuk mengatasi hal ini, gunakan setelan renang atau lainnya yang nyaman juga bisa menghangatkan.
Pemilihan spot surfing yang tepat akan memastikan apakah kegiatan berselancarmu berjalan baik atau sebaliknya.
Untuk peselancar pemula, sebaiknya berselancarlah di dekat pantai. Hal ini karena medan di sana berpasir dan ketika terjatuh lebih aman. Berbeda dengan spot jauh dari pantai. Karena di sana lebih banyak karang sehingga apabila terjatuh bisa terjadi hal membahayakan seperti menghantam karang.
Untuk lebih memastikan, cobalah bertanya pada surfer yang sudah pernah berselancar di sana atau browsing kondisi ombak di sana sehari-harinya melalui internet.
Selanjutnya mintalah pada seseorang yang sudah berpengalaman untuk mengajarimu teknik dasar surfing. Atau bisa juga menggunakan instruktur khusus dari lembaga yang mengajarkan pelatihan surfing.
Hal ini untuk menghindari menerapkan teknik surfing yang salah. Karena menurut fakta yang dipaparkan oleh pakar surfing, banyak peselancar yang menerapkan cara surfing salah.
Selain itu dalam berselancar, kamu perlu memperhatikan kelenturan tubuh, teknik bernapas, juga kekuatanmu. Untuk itu, latihanlah sebelum melakukannya agar terhindar dari kram pada saat berselancar.
Selain lokasi surfing, peralatan, dan teknik, kamu juga harus belajar etika ketika bermain surfing. Apa saja etika surfing tersebut?
Intinya, tidak boleh egois, selalu bersikap positif, dan saling menghormati.
Surfing Lesson by Malu Surf Bali
Badung
Rp 150.000
Rp 100.000
Tertarik untuk surfing di Bali?
Kamu bisa ke Bali dengan pesawat, tepatnya dengan tujuan Bandara I Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Pemesanan tiket bisa kamu lakukan melalui Traveloka.
Begitu tiba di sana, kamu bisa memesan taksi atau sewa mobil di Bali untuk mengantarkan ke hotel sebelum melakukan selancar.
Tenang, masing-masing lokasi bisa kamu jangkau dengan mudah.
Bali memiliki tempat berselancar sepanjang tahun, baik pada musim kemarau maupun hujan tersedia spot surfing terbaik untuk berselancar. Hal yang harus kamu ingat ketika hendak berselancar adalah pahami kondisi ombak dan lautnya, arah angin, peralatan, teknik, juga etika surfing.
Dengan memperhatikan tips surfing di Bali tersebut, kamu bisa memastikan kegiatan berselancar berjalan dengan baik dan aman.