Siapa yang berencana pergi ke Riau dalam waktu dekat? Nah, saatnya kamu menyiapkan daftar perjalanan! Selain mencicipi kuliner dan kunjungan ke objek wisata, tak ada salahnya untuk turut menelusuri jejak sejarah dan budayanya. Salah satunya kamu bisa mempelajari rumah adat Riau.
Dari rumah adat Riau, kamu bisa belajar sejarah sekaligus melihat arsitektur masa lalu serta filosofinya. Bentuknya yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya semakin istimewa. Terutama bagi yang memang tertarik dengan sejarah, budaya, dan tradisi. Tertarik untuk mempelajarinya? Yuk simak selengkapnya dalam artikel berikut ini:
Shutterstock.com
Baik itu Provinsi atau Kepulauan Riau (Kepri) punya kebudayaan yang terbilang sama. Karena memang wilayah Kepri adalah pemekaran dari Provinsi Riau. Jadi jangan heran jika tradisi atau budayanya sama, karena baru resmi pisah pada tahun 2002. Itu berlaku juga dengan rumah adat Riau.
Umumnya, bentuk rumah adat dari Riau berbentuk rumah panggung. Tapi nanti akan terbagi lagi jadi beberapa jenis sesuai dengan karakteristik masing-masing. Bukan tanpa alasan masyarakat Riau buat rumah panggung. Dahulu masih banyak hutan, untuk menghindari binatang buas.
Tak hanya menghindari binatang buas, ada alasan lainnya kenapa masyarakat Riau buat rumah panggung. Yaitu lingkungannya kebanyakan air, seperti sungai atau laut. Jadi saat kondisi air sedang naik, rumah akan tetap aman tanpa tergenang. Jika tidak ada air dan sudah jauh dari hutan, bagian kolong dimanfaatkan untuk beternak.
Terbentuknya berbagai rumah adat Riau memiliki sejarah masing-masing. Ada yang dipengaruhi budaya di sekitarnya, namun ada juga sebagai tempat singgah. Contohnya saja ada namanya Rumah Melayu Atap Lontik, jika dilihat sekilas mirip dengan rumah gadang.
Ternyata, munculnya Rumah Melayu Atap Lontik terinspirasi dari Rumah Gadang dari Minangkabau. Namun atapnya memiliki nilai filosofi tersendiri sebagai lambang siklus kehidupan manusia yang kembali ke Tuhan. Pun juga anak tangganya, mencerminkan nilai-nilai agama Islam.
Ada beragam fungsi dari rumah adat Riau yang masih lestari sampai saat ini. Beberapa fungsinya seperti halnya yang utama adalah menjadi tempat tinggal. Selain itu sebagai tempat berkumpulnya masyarakat atau bisa juga dijadikan sebagai spot untuk musyawarah, intinya sebagai pusat berkumpulnya masyarakat.
Rumah adat di Riau juga digunakan untuk menggelar adat atau ritual setempat. Beberapa masyarakat juga menggunakannya sebagai simbol status sosial. Semakin rumit ukuran dan bentuknya, maka akan semakin tinggi status sosialnya. Selain itu jadi tempat pendidikan budaya, tempat wisata, dan juga menjaga kelestarian alam.
Rumah adat Riau juga punya daya tarik yang tinggi. Misalnya saja dari segi arsitektur, biasanya dibuat tinggi dengan atap melengkung yang sangat khas. Juga ditambah dengan beberapa ukiran, tambah menarik saja. Contoh ukiran yang menarik misalnya corak naga yang merupakan perlambangan kejayaan atau keperkasaan penguasa lautan.
Shutterstock.com
Salah satu ciri khas dari rumah adat Riau adalah pemilihan warnanya juga kebanyakan cerah seperti kuning yang memberikan kesan semangat, ceria, dan eye catching. Tak hanya kuning, biasanya juga dipadukan dengan warna merah, cokelat, sampai dengan biru. Jadi rumah akan terlihat semakin menarik.
Selain mengusung warna yang cerah, rumah adat Riau juga terbuat dari bahan-bahan alami. Seperti halnya bambu, kayu, dan juga ijuk. Itu digunakan untuk alas, badan, sampai dengan atap rumah. Satu lagi, ciri khasnya punya penyesuaian yang tinggi terhadap lingkungan, baik saat air laut pasang atau surut.
Secara umum, rumah adat Riau dibagi menjadi tiga bagian utama. Yakni selasar (beranda), rumah induk, dan penanggah. Sementara untuk bentuk atapnya, bisa berbeda-beda dari jenis satu dengan yang lainnya. Ada yang melengkung, segitiga, dan lain sebagainya.
Sebelum berkunjung ke Riau untuk melihat langsung rumah adatnya, ada baiknya untuk lebih dulu mengetahui berbagai jenisnya. Nah, inilah deretan jenisnya yang sudah cukup familiar di telinga kalangan masyarakat Riau dan sekitarnya.
1. Rumah Melayu Atap Limas Potong
Nama rumah adat ini diambil dari bentuk atapnya yang memang mirip dengan limas yang terpotong. Sementara untuk ukurannya, tergantung dengan pemiliknya. Semakin luas, maka tambah kaya sang empunya.
Bahan yang digunakan untuk membuat rumah adat ini juga sudah cukup modern. Dindingnya terbuat dari papan kayu, atapnya dari seng. Untuk warnanya, ada perpaduan merah dan juga putih di beberapa bagian.
2. Rumah Selaso Jatuh Kembar
Kemudian ada Rumah Selaso Jatuh Kembar yang sudah jadi rumah resmi Provinsi Riau. Dari namanya, bangunan adat satu ini memiliki arti rumah dengan dua selasar yang bagian lantainya lebih rendah dari ruang tengah.
Bentuk rumah ini masih sama dengan lainnya, rumah panggung dan persegi panjang. Di bagian atasnya akan ada hiasan kayu yang mengarah ke atas. Fungsinya, rumah ini dipakai untuk pertemuan, musyawarah, dan kegiatan lain. Corak rumah ini adalah alam seperti flora, fauna, dan isinya.
3. Hunian Melayu Lipat Kajang
Masih berbentuk rumah panggung, bangunan rumah adat satu ini memiliki ciri khas dengan bahan alaminya. Yaitu memanfaatkan daun nipa dan alang-alang sebagai atap. Sementara bambu untuk lantai dan dinding dengan pengikat rotan dan ijuk.
Bentuk atapnya juga unik mirip dengan perahu. Selain untuk unsur keindahan, digunakan untuk memudahkan air turun. Tapi sayangnya, bentuk rumah ini sudah semakin jarang terlihat di masa sekarang.
4. Rumah Melayu Atap Lontik
Selanjutnya ada Rumah Melayu Atap Lontik yang memang sekilas mirip rumah Gadang dari Minangkabau. Desain atapnya juga mengusung bentuk tanduk kerbau. Sementara untuk kakinya mirip perahu. Ciri khas tambahannya, sisinya mirip keluar.
5. Rumah Singgah Sultan Siak
Satu lagi ada Rumah Singgah Sultan Siak yang juga turut menyumbang keragaman rumah adat di Riau. Nah, bentuknya juga merupakan rumah panggung dengan 22 buah pondasi. Untuk masuk ke rumah, sudah ada anak tangga dari bata berplester.
Uniknya, rumah adat satu ini memiliki kombinasi warna yang beragam, ada kuning atau emas, krem, dan juga biru. Munculnya rumah adat ini tidak terlepas dari aktivitas Raja di Kerajaan Siak Sri Indrapura di masa lampau.
Shutterstock.com
Ada banyak kebudayaan di Riau yang memanfaatkan rumah adatnya. Misalnya saja upacara adat Tepuk Tepung Tawar. Ini merupakan sebuah adat yang ditujukan untuk mendoakan keberhasilan. Bisa dilakukan saat syukuran, khataman Al-Quran, perkawinan, sampai sunatan.
Bisa juga Tradisi Merisik yang jadi prosesi adat pihak laki-laki mencari informasi tentang latar belakang calon perempuan yang akan dijadikan sebagai istri. Tradisi satu ini juga biasanya dilakukan di rumah atau bertamu ke rumah sang wanita.
Baik Provinsi Riau atau Kepulauan Riau tawarkan tradisi yang menarik. Pantas untuk dijadikan bucket list jelajah Nusantara. Jangan salah ya, kebudayaan Indonesia yang sangat kaya akan menyihirmu. Yuk segera agendakan liburan ke Riau, untuk keperluan akomodasinya, pesan di Traveloka saja.
Baca juga: 10 Tempat Wisata Kampar Riau Paling Hits
Pilihan akomodasi Riau di Traveloka banyak, bisa dipilih berdasarkan budget juga. Pesan lebih awal disarankan karena pilihan semakin banyak. Jika beli saat sudah mepet, seringkali yang tersisa tidak terlalu banyak. Manfaatkan fitur pesan jauh-jauh hari di Traveloka untuk dapatkan liburan tak terlupakan!
Penginapan dan Hotel di Pekanbaru
Cari Hotel di Pekanbar...
Lihat Harga