Terkenal sebagai jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa, Gunung Argopuro via Baderan, Situbondo, selalu jadi incaran pendaki yang suka tantangan. Medannya memang lebih landai dibanding jalur Bremi, tapi jaraknya jauh lebih panjang. Bayangkan, kamu akan menempuh perjalanan berhari-hari melewati hutan lebat, padang savana yang luas, hingga situs bersejarah di tengah jalur. Itulah yang bikin jalur ini terasa istimewa sekaligus menantang.

Di artikel ini, kita akan bahas lengkap pendakian Argopuro via Baderan, mulai dari jumlah pos, estimasi waktu pendakian, sampai tips penting sebelum berangkat. Jadi, kalau kamu berencana naik Argopuro atau sekadar penasaran dengan keindahannya, simak terus sampai akhir, ya!

Gunung Argopuro di Jawa Timur punya ketinggian sekitar 3.088 mdpl dan melintasi tiga kabupaten, yaitu Probolinggo, Situbondo, serta Bondowoso. Gunung ini terkenal karena punya jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa, jadi cocok buat pendaki yang suka tantangan. 

Selain panorama hutan tropis dan savana luas, Argopuro juga menyimpan cerita legendaris Dewi Rengganis yang jejaknya masih bisa dilihat di kompleks Candi Rengganis. Tidak ketinggalan, ada Danau Taman Hidup yang jadi spot favorit pendaki untuk beristirahat sekaligus menikmati suasana tenang di tengah perjalanan panjang.

Baca juga: Pendakian Tektok, Opsi Kegiatan Mendaki dengan Waktu yang Singkat

Sebelum mulai menaklukkan Argopuro, penting buat kenal dulu jalur pendakian via Baderan. Lewat jalur ini, pendaki bisa tahu berapa pos yang harus dilewati, seperti apa rutenya, sampai perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk sampai puncak. Semua informasi ini akan bikin persiapanmu lebih matang dan pendakian terasa lebih aman serta menyenangkan.

Pendakian melewati jalur via Baderan, Situbondo, menyuguhkan empat pos utama yang menjadi penanda perjalanan hingga mencapai puncak:

Pendakian Gunung Argopuro via Baderan dimulai dari Desa Baderan, Bondowoso, di ketinggian sekitar 900 mdpl. Dari titik ini, jalur menanjak melewati hutan rimba menuju Mata Air 1 yang biasanya ditempuh dalam waktu 5–6 jam. Setelah itu perjalanan dilanjutkan ke Mata Air 2 dengan jarak sekitar 2,5 km dan waktu tempuh 2–3 jam. 

Dari sini, pendaki akan menghadapi trek lebih terbuka hingga tiba di Savana Cikasur, sebuah padang rumput luas yang jadi ikon pendakian Argopuro. Perjalanan masih berlanjut ke Danau Taman Hidup, sebuah lokasi yang tenang dan sering dipilih sebagai titik camping sebelum pendaki turun ke jalur Bremi, Probolinggo.

Rute via Baderan ini terkenal panjang, yaitu sekitar 40 km, sehingga masuk sebagai jalur pendakian terpanjang di Pulau Jawa. Meski begitu, tiap pos menghadirkan pengalaman berbeda, mulai dari hutan rapat, sumber air alami, sabana luas, hingga danau yang mistis. Dengan durasi pendakian sekitar 4–5 hari, rute ini cocok bagi pendaki yang mencari tantangan sekaligus keindahan alam yang lengkap dalam satu perjalanan.

Selain pemahaman soal sute, kamu juga harus mempersiapkan biaya kalau sudah mantap buat mendaki Gunung Argopuro via Baderan. Berikut detail tiket masuk yang perlu kamu ketahui:

Jalur pendakian via Baderan buka mulai pagi pukul 06.00 WIB, sementara jam operasional pendaftaran berakhir sekitar pukul 16.00 WIB. Kesiapan fisik dan registrasi sejak pagi disarankan agar perjalanan lebih lancar.

Baca juga: Gunung Sagara, Keindahan Alam yang Memukau di Jalur Pendakian Garut

Pendakian Gunung Argopuro via Baderan terkenal sebagai jalur terpanjang di Pulau Jawa. Dengan waktu tempuh yang bisa mencapai hampir satu minggu, persiapan yang matang sangat penting agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan berkesan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu ikuti sebelum memulai petualangan:

Jalur Baderan menuntut stamina ekstra karena medannya panjang, menanjak, dan cukup menguras tenaga. Mulailah latihan fisik jauh-jauh hari, seperti jogging atau hiking ringan, serta pastikan kondisi tubuh benar-benar fit sebelum mendaki.

Pastikan membawa perlengkapan wajib seperti tenda, matras, sleeping bag, jas hujan, serta pakaian hangat. Jalur ini melewati beberapa savana dan area terbuka, jadi perlindungan dari cuaca panas maupun dingin mutlak diperlukan.

Karena perjalanan bisa memakan waktu hingga 4–5 hari, bawalah perbekalan makanan yang cukup, praktis, dan bernutrisi. Jangan lupa air minum dan botol cadangan, karena meski ada beberapa sumber air, jaraknya cukup jauh antarpos.

Sebelum berangkat, pelajari rute pendakian beserta pos-pos penting seperti Mata Air 1, Mata Air 2, Savana Cikasur, hingga Danau Taman Hidup. Pengetahuan ini akan membantu kamu memperkirakan waktu istirahat dan lokasi berkemah.

Rekomendasi waktu terbaik mendaki adalah bulan Mei–Agustus, ketika musim kemarau membuat jalur lebih kering dan aman dilalui. Pada periode ini, pemandangan savana terlihat lebih jelas, dan risiko hujan deras yang bisa membuat jalur licin pun berkurang.

Jika baru pertama kali melakukan pendakian panjang, tidak ada salahnya menyewa porter atau guide lokal. Selain membantu membawa logistik, mereka juga memahami kondisi jalur, sumber air, hingga spot berkemah terbaik. 

Selalu patuhi aturan dari pengelola jalur pendakian. Jangan buang sampah sembarangan, hindari merusak tanaman, serta jaga kebersihan area camping. Ingat, Gunung Argopuro adalah kawasan konservasi yang perlu dijaga bersama.

Jalur pendakian Gunung Argopuro via Baderan memang menantang secara fisik dan mental, tapi setiap sudutnya menawarkan pengalaman alam yang kaya dan penuh rasa. Dengan latihan sebelumnya, perlengkapan lengkap, dan pengetahuan tentang rute serta waktu terbaik mendaki, petualangan ini akan terasa jauh lebih aman dan memuaskan.

Agar perjalanan menuju titik awal pendakian lebih lancar, kamu bisa pesan tiket kereta api atau bus ke Jawa Timur, khususnya Situbondo, langsung lewat Traveloka. Platform ini menyediakan berbagai rute, tarif, dan jadwal yang lengkap serta mudah diakses, plus promo menarik yang bikin anggaran perjalanan lebih efisien. 

Jadi, jangan tunda lagi? Siapkan ranselmu dan pesan tiket ke Situbondo sekarang juga di Traveloka!