Arti SPKLU - Selain Stasiun Bahan Bakar Umum (SPBU), Pemerintah Indonesia juga menggalakkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Untuk mendukung program ini, pemerintah bekerja sama dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan telah membangun lebih dari 150 SPKLU yang tersedia di seluruh wilayah Indonesia. SPKLU adalah fasilitas penting bagi kendaraan Listrik mengisi ulang daya baterai kendaraannya.
Mobil listrik sendiri memang menjadi program kerja pemerintah agar masyarakat berpindah ke kendaraan listrik. Tentu, benefit dari program ini adalah bebas biaya pajak untuk kendaraan listrik dan membuat banyak SPKLU agar mudah dijangkau. Simak lebih lanjut mengenai SPKLU di bawah ini!
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) adalah fasilitas yang memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk mengisi ulang daya baterai kendaraannya.
Fungsi SPKLU serupa dengan SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum), hanya saja SPKLU khusus untuk mengisi daya listrik. Di Indonesia, terdapat lebih dari 150 SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah.
Pemilik kendaraan listrik dapat menggunakan tiga tipe soket colokan listrik di SPKLU: AC charging, DC charging CHAdeMo, dan DC charging Combo tipe CCS2. Waktu pengisian ulang baterai di SPKLU berkisar antara 30 hingga 90 menit, tergantung pada kapasitas baterai dan jenis kendaraan listrik yang digunakan.
Mon, 14 Jul 2025
Scoot
Jakarta (CGK) ke Kuala Lumpur (KUL)
Mulai dari Rp 778.669
Thu, 10 Jul 2025
AirAsia Berhad (Malaysia)
Jakarta (CGK) ke Kuala Lumpur (KUL)
Mulai dari Rp 831.600
Wed, 9 Jul 2025
Batik Air Malaysia
Jakarta (CGK) ke Kuala Lumpur (KUL)
Mulai dari Rp 1.024.600
Untuk mengakses Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia, berikut beberapa langkah yang dapat Anda ikuti:
Biaya pengisian daya di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) bervariasi tergantung pada beberapa faktor, yaitu:
Biaya akan tergantung pada tarif listrik yang berlaku di lokasi SPKLU. Tarif ini dapat berbeda antara satu SPKLU dengan SPKLU lainnya.
Biaya juga dipengaruhi oleh jenis kendaraan listrik yang Anda miliki. Beberapa SPKLU menerapkan tarif berdasarkan kapasitas baterai kendaraan.
Beberapa SPKLU menawarkan keanggotaan dengan biaya bulanan atau tahunan. Keanggotaan ini dapat memberikan akses ke tarif lebih murah.
Meski terdengar mirip, SPKLU dan SPLU berbeda dan memiliki fungsi yang sama yaitu untuk mengisi daya. Keduanya juga sama-sama dibangun oleh PLN untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik.
Secara umum, SPLU dan SPKLU sama-sama merupakan stasiun pengisian daya untuk baterai kendaraan listrik. Tetapi, SPLU diperuntukkan bagi kebutuhan daya baterai motor hingga kebutuhan pedagang kaki lima. Sementara itu, SPKLU dikhususkan untuk pengisian daya baterai kendaraan listrik.
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) adalah dua jenis fasilitas pengisian daya baterai kendaraan listrik. Berikut perbedaan antara keduanya:
Berikut adalah beberapa lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia:
DKI Jakarta: Terdapat 63 lokasi SPKLU di DKI Jakarta dengan total 83 unit. Beberapa perusahaan dan lembaga yang menyediakan SPKLU di Jakarta meliputi Hyundai, Bluebird, Mitsubishi, PLN UID Jaya, Pertamina, dan Starvo.
Di Jawa Barat, terdapat 29 unit SPKLU yang tersebar di 29 lokasi. Hyundai dan PLN UID Jabar adalah beberapa penyedia SPKLU di wilayah ini.
Provinsi Banten memiliki 15 unit SPKLU yang didirikan oleh Hyundai, PLN UID Banten, Mitsubishi, BPPT, Angkasa Pura II, dan BCA.
Jawa Tengah dan DI Yogyakarta: Di wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, terdapat 16 lokasi SPKLU dengan total 18 unit. Hyundai, Ruas Tol Jakarta-Surabaya, dan PLN UIN Jateng-DIY adalah penyedia SPKLU di sana.
Jawa Timur, Bali, Sumatra, dan Sulawesi: Selain itu, SPKLU juga tersedia di wilayah Jawa Timur, Bali, Sumatra, dan Sulawesi. Total ada 29 unit SPKLU di 23 lokasi di wilayah ini.
Berikut adalah beberapa lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang terletak di dekat tempat-tempat wisata di Indonesia:
Area Candi Borobudur memiliki SPKLU yang memudahkan pengunjung yang menggunakan kendaraan listrik. Anda dapat mengisi daya baterai kendaraan sambil menikmati keindahan candi.
Di sekitar Candi Prambanan, terdapat SPKLU yang siap melayani pengguna kendaraan listrik. Anda dapat mengunjungi candi dan mengisi ulang daya kendaraan secara bersamaan.
Pulau Bali memiliki beberapa SPKLU, terutama di area Nusa Dua. Anda dapat mengisi daya kendaraan listrik setelah menikmati pantai dan keindahan alam Bali.
Di Lombok, Anda dapat menemukan SPKLU di beberapa lokasi. Setelah menjelajahi pantai dan gunung di Lombok, isi ulang daya kendaraan listrik Anda di SPKLU.
Labuan Bajo adalah pintu gerbang menuju Taman Nasional Komodo. Di sini, Anda juga dapat mengisi daya kendaraan listrik di SPKLU sebelum menjelajahi keindahan pulau-pulau sekitarnya.
Sebenarnya apa keuntungan menggunakan mobil listrik, apakah akan menjadi lebih hemat? Atau sama saja? Jangan bingung, terdapat beberapa keuntungan dalam menggunakan mobil listrik, simak keuntungannya di bawah ini!
Untuk itu, sebelum berkendara menggunakan mobil listrik, Anda juga harus menghitung kapasitas baterai agar dapat menikmati perjalanan dengan nyaman. Berikut adalah cara menghitungnya:
Misalnya, jika kapasitas baterai kendaraan Anda adalah 80 kWh dan daya pengisi dayanya sekitar 20 kW, maka waktu pengisian dapat dihitung sebagai berikut:
Jadi, diperkirakan waktu pengisian baterai dari kosong hingga penuh adalah sekitar 4 jam.
Juga dikenal sebagai “All-Electric Vehicle” (AEV), BEV beroperasi sepenuhnya dengan menggunakan listrik dari baterai. Contohnya termasuk Binguo EV 5, Ev Air EV 4, dan MG 4 EV1.
Jenis mobil listrik ini juga disebut “standard hybrid” atau “paralel hybrid.” HEV menggabungkan mesin listrik dengan mesin pembakaran internal (bensin/diesel). Contohnya adalah Toyota Prius1.
PHEV memiliki baterai lebih besar daripada HEV dan dapat diisi ulang melalui colokan pengisian daya. Contohnya termasuk Volvo XC90 dan Range Rover Velar1.
FCEV menggunakan sel bahan bakar hidrogen untuk menghasilkan listrik. Meskipun belum banyak di Indonesia, teknologi ini menjanjikan masa depan yang ramah lingkungan.
Perawatan mobil listrik memang lebih ringan dibandingkan dengan mobil berbahan bakar fosil. Namun, tetap ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar mobil listrik tetap optimal. Berikut beberapa tips perawatan yang patut Anda simak:
Mobil listrik memiliki radiator yang berfungsi sebagai komponen pendingin, mirip dengan mobil bermesin pembakaran internal. Pastikan radiator berfungsi dengan baik untuk menjaga suhu kerja baterai dari motor listrik.
Baterai adalah tenaga utama mobil listrik. Periksa komponen baterai secara teratur. Pastikan baterai dalam kondisi baik dan kapasitasnya optimal.
Isi ulang baterai dengan benar. Jangan biarkan baterai terlalu kosong atau terlalu penuh. Hindari pengisian baterai hingga 100% secara terus-menerus untuk memperpanjang umur baterai.
Pemantauan sistem elektronik sangat penting. Pastikan tidak ada peringatan atau masalah pada sistem kendaraan listrik. Periksa kabel, konektor, dan sensor secara berkala.
Meskipun jarang, mobil listrik juga memiliki fluida dan pelumas yang perlu diganti. Pastikan interval penggantian fluida sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Fairmont Jakarta
•
8.9/10
Senayan
Rp 4.355.999
Rp 3.267.000
Sat, 5 Jul 2025
Citilink
Surabaya (SUB) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 975.100
Tue, 1 Jul 2025
Citilink
Palembang (PLM) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 942.100
Mon, 16 Jun 2025
Batik Air
Bali / Denpasar (DPS) ke Jakarta (HLP)
Mulai dari Rp 1.209.124