6 Tarian Tradisional  Maluku yang Penuh Makna Mendalam

Mas Bellboy
05 Mar 2024 - Waktu baca 4 menit

Daerah Maluku dikenal dengan keindahan dan hasil alamnya yang kaya serta budayanya yang unik. Mulai dari ritual hingga keseniannya pasti menarik para wisatawan untuk mengunjungi wilayah timur Indonesia yang satu ini. Saat Anda berkesempatan ke sana, jangan lupa untuk menyaksikan tarian Maluku secara langsung.

Tarian Maluku ini memang dilestarikan dan diajarkan secara turun-temurun di masyarakat setempat. Pastinya, sebuah kesenian hadir dengan makna serta filosofi tertentu. Bahkan, ada sejumlah tarian yang merupakan produk percampuran budaya.

Itu sebabnya, daerah yang dijuluki The Spice tersebut punya sejumlah seni tari yang memang mengagumkan untuk disaksikan. Berikut ini beberapa tarian Maluku yang bisa Anda saksikan dan ketahui maknanya.

Tarian Tradisional Maluku

1. Tari Cakalele

Foto: gramedia.com

Tarian Maluku yang pertama akan diperkenalkan adalah Tari Cakalele. Seni tari ini cukup menarik karena gerakan yang energik dari penarinya. Menurut masyarakat setempat, seni tradisional tersebut merupakan sebuah tarian perang. Mengapa disebut demikian?

Hal ini karena Tari Cakalele tersebut merupakan simbol dari peperangan yang memang terjadi di masyarakat adat. Itu sebabnya juga, tarian tradisional tersebut dianggap sakral oleh warga setempat. Tarian tersebut umumnya berasal dari sejumlah desa yang ada di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah.

Konsep peperangan juga terlihat di dalam atribut Tari Cakalele. Umumya, para penari tarian tradisional tersebut dilengkapi dengan senjata tombak dan salawaku (sejenis perisai khas Maluku). Tarian ini sangat populer untuk ditampilkan di acara-acara penting sehingga ditarikan hampir di seluruh daerah Maluku.

2. Tari Gumatere

Foto: budaya-indonesia.org

Tari Gumatere merupakan salah satu jenis seni yang tadinya merupakan bagian dari sebuah ritual adat. Dahulu kala, tarian tersebut merupakan persembahan masyarakat setempat kepada alam. Mereka meminta petunjuk penyelesaian sebuat fenomena alam yang tengah terjadi, seperti banjir atau kekeringan.

Bisa dibilang Tari Gumatere tersebut, dianggap sakral oleh masyarakat setempat. Uniknya lagi, tarian ini dilakukan oleh banyak orang. Paling tidak ada 13 hingga 30 penari laki-laki dan perempuan yang berpartisipasi dalam penampilan tersebut. Biasanya, pakaian para penari memiliki warna yang sama, yakni hitam.

Atribut yang digunakan saat menari Tari Gumatere juga berbeda antara laki-laki dan perempuan. Laki-laki akan dilengkapi dengan pedang dan tombak. Sedangkan perempuan mengenakan lenso atau selendang. Ketika pertunjukan dimulai, akan ada satu penari yang berada di tengah sambil membawa lilin. Ini merupakan simbol ritual komunikasi langsung dengan alam.

3. Tari Lenso

Kalau Anda sempat melihat Tari Lenso pasti akan merasa memandang kecantikan dan keanggunan perempuan Maluku. Lenso sendiri dalam bahasa Maluku memiliki arti selendang kecil. Tarian ini dulunya digunakan dalam sebuah acara blind date tradisional Maluku alias pencarian jodoh.

Itu sebabnya, orang yang menarikannya adalah pasangan pemuda dan pemudi. Jumlah orang yang mengikutinya mulai dari enam hingga 10 penari. Tentunya, sesuai dengan namanya, para perempuan akan mengenakan selendang kecil sebagai aksesoris pemanisnya dalam tarian.

Namun fungsinya tak cuma itu, lenso tersebut juga digunakan sebagai simbol persetujuan atau penolakan terhadap perjodohan. Jadi, penari tersebut akan mengulurkan selendang ke orang yang disukai. Kalau menerima, selendang akan diambil. Sedangkan kalau ditolak selendang akan dibiarkan begitu saja.

Biasanya, Tari Lenso akan ditampilkan pada acara pernikahan, perayaan panen cengkeh, perayaan panen kopi, serta acara budaya lainnya. Tampaknya, menarik sekali kalau Anda juga bisa mencobanya.

4. Tari Orlapei

Foto: budaya-indonesia.org

Masyarakat Maluku memang dikenal akan keramahannya dan hobinya untuk bergaul dengan orang lain. Itu sebabnya, banyak tarian Maluku yang menyimbolkan sebuah aktivitas komunitas atau perkenalan dengan orang lain. Hal ini juga bisa dilihat dalam tari tradisional Orlapei.

Tari Orlapei umumnya digunakan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan yang sudah berkunjung ke negeri-negeri yang ada di Maluku. Negeri di sini berari desa atau kampung setempat. Seni tari ini merupakan ungkapan rasa terima kasih kepada orang-orang yang menyempatkan diri mengunjungi suatu desa.

Karena ini merupakan ungkapan rasa syukur dan penghormatan,Tari Orlapei cenderung bernuansa ceria dan energik. Tarian ini pun diiringi alat musik tradisional, seperti tifa, ukulele, suling bambu, serta gitar. Pastinya, Anda yang berkunjung ke desa-desa tersebut juga wajib ikut menari.

5. Tari Bambu Gila

Foto: id.wikipedia.org

Tarian Maluku juga ada yang bernuansa mistis, lho. Salah satu yang mesti Anda saksikan adalah Tari Bambu Gila. Menurut kepercayaan setempat, nama tarian tersebut dipilih karena para penarinya akan bertingkah seperti orang yang tengah mabuk. Penari tersebut bakal berjalan tak tentu arah.1

Konsep Tari Bambu Gila ini sebenarnya cukup sederhana. Biasanya, hanya dilakukan oleh penari laki-laki. Di antara penari akan ada yang bertindak sebagai pawang. Gerakannya tidak rumit. Penari-penari tersebut akan mendekap batang bambu. Setelah dipeluk, sang pawang akan membacakan mantra.

Sehabis mantra selesai dibacakan, pawang bakal meniupkan asap kemenyan ke setiap bagian ujung batang bambu. Setelah itu, pawang akan berteriak, “gila!,” diulang tiga kali. Biasanya, bambu akan bergoyang sendiri secara tak beraturan sampai membuat penari menjadi mabuk.

Setelah bambu menggoyangkan penari, alat musik tifa akan muncul sebagai pengiring tarian. Di Tari Bambu Gila tersebut, penari harus bisa mengendalikan bambu yang bergerak bebas dengan sendirinya. Proses inilah yang membuat tarian tersebut seakan-akan dilakukan oleh orang yang sudah mabuk atau gila.

6. Tari Poco-Poco

Foto: budaya-indonesia.org

Tari Poco-Poco pertama diperkenalkan ke publik tanah air sekitar tahun 2000an awal. Walau media sosial belum seperti sekarang, tarian ini sangatlah viral. Bahkan, sering menjadi gerakan untuk acara senam atau olahraga bersama dalam sebuah instansi dan juga komunitas.

Tampaknya, hampir semua orang Indonesia mengenal tarian dan lagu Poco-Poco tersebut. Lagunya sendiri dibuat oleh pencipta lagu asal Kota Ambon, Arie Sapulette. Kata poco-poco sendiri berasal dari bahasa Ternate yang bermakna bayi lucu menggemaskan.

Gerakannya yang sederhana membuat Tari Poco-Poco ini mudah diikuti semua orang. Anda cukup menjaga konsentrasi saja untuk menjaga kekompakan gerakan. Biasanya, tarian ini ditarikan dalam sebuah kelompok besar. Itu sebabnya, Anda harus berkonsentrasi penuh ketika melakukannya. Tampaknya, kalau Tari Poco-Poco muncul di era saat ini, pasti akan lebih viral lagi, ya.

Tentunya Tarian Maluku menjadi salah satu daya tarik Anda ketika berkunjung ke sana. Namun, Anda jangan melupakan untuk mengunjungi tempat wisata lainnya. Apalagi. Daerah ini juga dikenal akan pantai-pantainya yang indah. Jangan lupa mencoba kulinernya juga, ya.

Mau pengalaman menonton Tarian Maluku di tempatnya langsung berjalan dengan baik. Anda dapat mengunduh aplikasi Traveloka untuk mempermudah perjalanan Anda ke sana. Aplikasi ini mempermudah Anda untuk mengecek dan mendapatkan hotel yang terbaik.

Anda mendapatkan kemudahan dalam melakukan penjadwalan tanggal liburan dan juga pembayaran. Dijamin Anda bisa memilih yang paling tepat dan nyaman melalui Traveloka. Segera mengunduh aplikasi dan pesan akomodasinya. Pastinya, pengalaman perjalanan Anda akan menyenangkan dan penuh kemudahan!

Penginapan dan Hotel di Ambon

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan