8 Rekomendasi Tempat Bersejarah di Makassar

Mas Bellboy
11 Jul 2024 - Waktu baca 4 menit

Sebagai salah satu kota tertua di Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar telah menjadi pusat perdagangan yang sangat penting bagi wilayah Timur Indonesia. Kota ini mengalami beberapa kali pergantian nama. Sebelumnya, Makassar dikenal dengan nama Ujung Pandang.

Benteng Fort Rotterdam

Source: Shutterstock

Tempat Bersejarah di Makassar

Dengan sejarahnya yang panjang, Makassar juga menjadi destinasi yang menarik bagi para pecinta sejarah. Berikut 6 rekomendasi tempat bersejarah di Makassar yang bisa kamu kunjungi.

1. Benteng Fort Rotterdam

Dibangun oleh Raja Gowa ke-10, Benteng Fort Rotterdam ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Dahulu, benteng ini dibuat dari tanah liat.

Kemudian pada pemerintahan Sultan Alauddin, material benteng diganti menjadi batu padas dari Pegunungan Karst di daerah Maros. Benteng ini dulu bernama Jum Pandan kemudian berganti nama menjadi Fort Rotterdam ketika jatuh ke tangan Belanda.

Setelah jatuh ke tangan Belanda, Fort Rotterdam dijadikan sebagai kantor pusat pemerintahan, pusat perdagangan, markas komando pertahanan, dan kediaman pejabat tinggi.

Sebagai museum, Fort Rotterdam menyimpan koleksi sejarah dari zaman prasejarah seperti batu-batuan dan senjata kuno masyarakat Makassar. Selain itu, di kompleks Fort Rotterdam juga terdapat Museum La Galigo yang menyimpan berbagai referensi terkait sejarah kejayaan Makassar (Gowa-Tallo) serta daerah lainnya di Sulawesi Selatan.

Alamat: Jl. Ujung Pandang, Bulo Gading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

2. Museum Kota Makassar

Museum Kota Makassar

Museum Kota Makassar berlokasi di tempat yang dulunya merupakan Gedung Balaikota. Dibuka pertama kali pada 7 Juni 2000, museum ini memamerkan berbagai benda bersejarah yang akan membuka wawasanmu terkait identitas, sejarah, dan budaya masyarakat Kota Makassar.

Museum Kota Makassar terdiri atas dua lantai. Lantai satu berisi foto perkembangan Kota Makassar, mata uang yang pernah berlaku di Makassar, serta berbagai benda arkeologi. Di lantai dua, kamu juga bisa menemukan berbagai foto dokumentasi lainnya dan meja yang pada zaman dulu pernah digunakan oleh Wali Kota Ujung Pandang.

Alamat: Jl. Balaikota No. 11, Baru, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

3. Makam Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro dikenal sebagai salah satu pahlawan nasional yang turut berjuang mengusir kolonial Belanda. Beliau dikenal sebagai pemimpin dari Perang Diponegoro atau Perang Jawa yang berlangsung dari 1825 hingga 1830. Pangeran Diponegoro ditangkap di Magelang pada 1830 kemudian diasingkan ke Manado kemudian dipindahkan ke Makassar.

Penangkapannya tersebut bisa dikatakan licik dikarenakan mulanya Pangeran Diponegoro harusnya berunding dengan Jenderal de Kock.

Pangeran Diponegoro berada di Makassar hingga wafatnya pada 1855.

Kamu bisa mengunjungi makamnya di Makassar. Selain makam Pangeran Diponegoro dan istrinya, kamu juga bisa menemukan makam-makam keluarga ataupun keturunan Pangeran Diponegoro di sini.

Alamat: Jl. Diponegoro, Melayu, Kec. Wajo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

4. Kompleks Makam Raja-Raja Tallo

Merupakan wilayah kekuasaan Kerajaan Gowa-Tallo, Kota Makassar memiliki kompleks pemakaman bagi para raja Tallo. Kompleks ini adalah makam para Raja Tallo yang dimakamkan pada abad ke-17 hingga ke-19.

Bangunan makam pada kompleks ini mempunyai konstruksi yang mirip candi. Pada makamnya, kamu bisa menemukan berbagai ragam hias, seperti hiasan sulur-suluran, tumbuhan-tumbuhan, serta kaligrafi huruf arab.

Kompleks Makam Raja-Raja Tallo pernah beberapa kali dilakukan konservasi, yakni pada 1994, 1998, 2003, 2017, 2020, 2021, dan 2022. Di sini, kamu akan menemukan sekitar 78 makam (tetapi hanya beberapa makam saja yang bisa diidentifikasi).

Alamat: Jl. Sultan Abdullah Raya belakang makam raja, raja, Kec. Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

5. Pulau Lakkang

Pulau Lakkang adalah sebuah pulau kecil yang terdapat di wilayah Kota Makassar. Di pulau ini, kamu dapat menemukan beberapa bunker peninggalan Jepang. Bunker-bunker tersebut terletak di area hutan bambu di Pulau Lakkang. Berada di delta Sungai Tallo dan Pampang, kamu perlu melakukan perjalanan dengan perahu untuk sampai ke Pulau Lakkang.

Alamat: Lakkang, Kec. Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

6. Monumen Mandala

Monumen Mandala


Monumen yang diresmikan pada 19 Desember 1995 ini dikenal juga sebagai Monumen Pembebasan Irian Barat.

Sebelumnya, kompleks Monumen Mandala adalah bekas kweekschool (sekolah guru) pada zaman Belanda.

Kemudian, bangunan tersebut berubah fungsinya menjadi Markas AL Belanda pada 1946 dan menjadi Markas Komando Mandala pada zaman Orde Lama. Komando Mandala adalah komando yang dibentuk untuk membebaskan Irian Barat. Kemudian pada 1993, bangunan tersebut dirubuhkan dan mulai dibangun Monumen Mandala seperti yang bisa kita kunjungi saat ini.

Monumen Mandala memiliki desain segitiga sama sisi yang menyimbolkan Trikora (Tiga Komando Rakyat). Monumen ini memiliki tinggi ±75 meter. Di dalam monumen itu sendiri, terdapat Museum Mandala yang bisa kamu kunjungi.

Di lantai 1, kamu bisa menemukan berbagai diorama yang menggambarkan perjuangan bangsa Indonesia di Sulawesi.

Lanjut ke lantai 2, kamu tidak hanya bisa menemukan berbagai diorama, tetapi juga relief yang menceritakan sejarah pembebasan Irian Barat.

Di lantai 3, kamu dapat menemukan replika ruang kerja Panglima Mandala, peta irian barat, tanda jabatan, foto-foto persiapan pemberangkatan pasukan, dan pakaian yang dipergunakan pada saat operasi Mandala.

Terakhir, lantai 4 merupakan ruang pandang yang bisa kamu naiki untuk melihat keindahan Kota Makassar dari ketinggian. Menarik, bukan?

Alamat: Jl. Jend. Sudirman, Sawerigading, Kec. Ujung Pandang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

7. Pelabuhan Paotere

Pelabuhan Paotere

Menjadi salah satu kota tertua di Indonesia, tentunya kamu juga bisa mengunjungi Pelabuhan Paotere yang juga menjadi salah satu pelabuhan tertua di Indonesia.

Pelabuhan ini merupakan peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo dari abad ke-14. Bahkan, pelabuhan ini menjadi salah satu pelabuhan terbesar se-Asia Tenggara. Pelabuhan Paotere merupakan saksi bisu dari pemberangkatan 200 kapal pinisi ke Malaka.

Di pelabuhan ini, kamu bisa melihat berbagai jenis kapal yang bersandar. Mulai dari Kapal Pinisi, Karoro, Katinting, Jalloro, hingga Patorani.

Fun fact! Kapal pinisi yang disebutkan sebelumnya merupakan jenis kapal yang digunakan oleh suku Bugis pada zaman dahulu untuk mengarungi lautan. Kapal ini telah masuk dalam Warisan Budaya Tak Benda oleh UNESCO pada 2017.

Alamat: Gusung, Kec. Ujung Tanah, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

8. Masjid Babul Firdaus

Berdiri sejak 1893 M, Masjid Babul Firdaus merupakan masjid tertua di Kota Makassar. Masjid ini dibangun oleh Imakkulau Daeng Serang Karaeng Lembang Parang Sultan Husain Tumenanga ri' Bundu'na (Raja Gowa ke-33). Tidak hanya menjadi tempat ibadah pemeluk Islam, masjid ini bahkan sempat dijadikan tempat persembunyian para pejuang dan ulama untuk mengatur taktik melawan kolonial Belanda.

Alamat: Jl. Kumala, Jongaya, Kec. Tamalate, Kota Makassar, Sulawesi Selatan

Itulah 8 rekomendasi tempat bersejarah di Makassar bagi kamu para pecinta sejarah. Cari tiket pesawat dari aplikasi Traveloka dan dapatkan harga promo menarik untuk mencerahkan petualanganmu. Kamu juga bisa booking penginapan dan hotel sebagai tempat istirahat setelah selesai menjelajahi masa lalu di Makassar hanya di Traveloka!

Penginapan dan Hotel di Makassar

Cari Hotel dengan prom...

Lihat Harga

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan