Turki menjadi tujuan wisata utama bagi banyak turis, termasuk wisatawan Indonesia, dengan jumlah kunjungan yang terus meningkat setiap tahunnya. Negara ini menawarkan banyak daya tarik, mulai dari kekayaan sejarah, budaya, alam, hingga keragaman modern. Istanbul, Ankara, Antalya, dan Izmir adalah beberapa kota besar di Turki yang menyimpan banyak situs bersejarah, seperti Hagia Sophia, Istana Topkapi, dan Blue Mosque. Selain itu, Turki juga memiliki keindahan alam yang menakjubkan, seperti pantai di Riviera Turki dan formasi bebatuan unik di Cappadocia, serta kuliner khas yang kaya rasa, seperti kebab, meze, dan baklava.
Turki juga dikenal dengan keramahan penduduknya, yang sering mengundang wisatawan untuk berbincang atau menikmati teh dan kopi Turki. Perpaduan budaya Timur dan Barat di kota-kota seperti Istanbul, yang terletak di dua benua, menciptakan suasana unik yang tercermin dalam arsitektur, seni, dan kehidupan sehari-hari. Jika berencana mengunjungi Turki, penting untuk merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, termasuk memahami syarat masuk, budaya lokal, keselamatan, dan kesiapsiagaan terhadap bencana alam untuk memastikan perjalanan yang aman dan nyaman.
Untuk kamu yang ingin melakukan perjalanan ke Turki salah satu hal yang paling awal perlu diketahui adalah perihal prosedur keluar dan masuk yang berlaku. Untuk warga negara Indonesia, syarat yang diwajibkan di antaranya memiliki paspor yang masih berlaku minimal 6 bulan setelah tanggal masuk. Selain itu, kamu juga memerlukan visa untuk masuk ke Turki. Beruntungnya, proses pengajuan visa Turki relatif sederhana, terutama dengan adanya sistem e-Visa yang memudahkan wisatawan Indonesia dan juga visa on arrival.
Wisatawan dapat masuk dan keluar dari Turki melalui beberapa pintu masuk utama, baik udara, darat, maupun laut. Berikut adalah akses utama yang sering digunakan:
1. Udara
Turki memiliki beberapa pintu masuk utama melalui jalur udara, dengan Bandara Istanbul (IST) sebagai yang terbesar dan tersibuk, berlokasi di Arnavutköy dan menjadi hub Turkish Airlines. Alternatif lain adalah Bandara Sabiha Gökçen (SAW) di sisi Asia Istanbul, yang melayani penerbangan berbiaya rendah. Bandara Antalya (AYT) di wilayah Mediterania menjadi akses utama ke destinasi resor, sementara Bandara Esenboğa (ESB) di Ankara dan Bandara Adnan Menderes (ADB) di Izmir melayani kawasan tengah dan barat Turki.
2. Darat
Selain udara, Turki memiliki perbatasan darat dengan beberapa negara, dan akses melalui darat biasanya dilakukan oleh wisatawan dari negara tetangga yakni berbatasan dengan Yunani dan Bulgaria, perbatasan dengan Georgia, perbatasan dengan Iran, Irak, dan Suriah
3. Laut
Jika kamu melakukan perjalanan melalui laut, Turki juga memiliki pelabuhan internasional yang menerima kapal pesiar dan feri yakni Pelabuhan Istanbul bagi banyak kapal pesiar yang berlayar di Mediterania dan Laut Aegea. Ada juga Pelabuhan Izmir dan Pelabuhan Antalya.
Untuk kenyamanan perjalanan kamu ke Turki, berikut adalah beberapa persyaratan penting yang perlu kamu ketahui dan persiapkan:
1. Paspor dengan Masa Berlaku Minimal 6 Bulan
Untuk perjalanan ke Turki, kamu harus memiliki paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan dari tanggal kedatangan. Artinya, paspor kamu harus tetap berlaku setidaknya selama 6 bulan ke depan setelah tiba di Turki. Hal itu untuk memastikan bahwa paspor kamu tidak kedaluwarsa.
2. Visa
Bagi wisatawan asal Indonesia visa untuk berkunjung ke Turki adalah hal yang wajib. Namun, pemerintah turki juga mempermudah prosesnya karena dapat dilakukan secara online melalui situs resmi e-Visa Turki. e-Visa hanya untuk negara yang memenuhi syarat saja seperti Indonesia, dan digunakan untuk kunjungan singkat seperti pariwisata, bisnis, atau transit.
Sementara untuk kunjungan lebih lama, seperti pendidikan, bekerja, atau tinggal lebih lama di Turki, kamu perlu mengurus visa reguler di Kantor Konsulat atau Kedutaan Turki. e-Visa berlaku selama 180 hari dengan masa tinggal maksimal 30 hari. Namun kamu bisa memilih jenis visa multiple entry sehingga bisa menggunakan visa ini untuk berkunjung ke Turki beberapa kali. Biaya urus visa Turki adalah US$25,70 atau sekitar Rp415 Ribu dan visa akan diproses dalam 24-72 jam.
Selain mengajukan e-Visa, Turki termasuk salah satu negara yang menerapkan kebijakan visa on arrival untuk pemegang paspor Indonesia. Dengan begitu, kamu bisa mengurus visa saat tiba di bandara Turki. Yang perlu diperhatikan, jika kamu akan mengurus visa on arrival (VOA) Turki, kamu perlu menyiapkan beberapa dokumen seperti paspor, pas foto ukuran paspor, alamat email, kartu kredit jenis MasterCard, Visa, atau JCB yang masih aktif.
Setiap negara tentunya memiliki ketentuan yang berbeda-beda terkait regulasi barang bawaan yang diperbolehkan masuk atau tidak. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan mengenai barang bawaan saat memasuki Turki:
1. Barang Pribadi
Kamu diperbolehkan membawa barang-barang pribadi seperti pakaian, kamera, dan peralatan elektronik tanpa kendala selama tidak digunakan untuk tujuan komersial.
2. Barang Terbatas
Selain barang pribadi, ada juga barang-barang yang masuk di kategori barang terbatas. Kamu akan dibatasi saat membawa barang-barang tertentu seperti rokok, alkohol, dan parfum. Sebagai contoh, kamu hanya diperbolehkan membawa 200 batang rokok, 50 cerutu, atau 1 liter alkohol yang artinya tetap boleh dibawa namun dalam batasan jumlah tertentu.
Barang Bawaan yang Dilarang
Sebagai wisatawan, kamu tentu harus mengikuti aturan yang berlaku di negara yang dikunjungi. Berikut adalah ketentuan barang-barang yang dilarang untuk dibawa jika kamu melakukan perjalanan ke Turki:
1. Narkotika dan Obat Terlarang
Kamu dilarang keras untuk membawa segala bentuk Narkotika. Semua jenis narkotika dan obat-obatan terlarang dilarang di Turki dan memiliki konsekuensi hukum. Ini termasuk obat yang tidak memiliki resep yang sah atau tidak terdaftar di Turki.
2. Barang Berbahaya
Barang-barang seperti bahan peledak, senjata api, amunisi, dan barang-barang yang mudah terbakar tidak boleh dibawa.
3. Barang Palsu dan Hak Cipta
Barang-barang yang melanggar hak cipta, termasuk barang palsu dan tiruan, dilarang untuk dibawa masuk.
1. Deklarasi Barang: Jika kamu membawa barang tertentu, terutama yang bernilai tinggi atau dalam jumlah yang melebihi batas bebas bea, harus mendeklarasikannya pada saat kedatangan. Barang-barang yang perlu dideklarasikan termasuk: barang elektronik bernilai tinggi, emas, perhiasan, dan barang berharga lainnya dan uang tunai melebihi €10.000 atau setara.
2. Pemeriksaan Bea Cukai: Jika barang yang kamu bawa melebihi batas bebas bea, kamu perlu membayar bea masuk. Jumlah bea ini tergantung pada jenis barang dan nilainya, sesuai dengan aturan bea Turki. Pembayaran dilakukan di kantor bea cukai di pintu masuk, di mana petugas akan menghitung bea yang harus dibayar. Proses pembayaran umumnya dilakukan di loket bea cukai yang telah tersedia di Bandara.
Budaya Turki merupakan perpaduan antara Timur Tengah dan Eropa, yang tercermin dalam etiket sosial dan kebiasaan sehari-hari. Meskipun Turki adalah negara sekuler, agama Islam memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari banyak orang. Karena itu, ada beberapa norma budaya yang harus diperhatikan.
Salah satu etika yang paling penting adalah dan perlu kamu pahami adalah soal berpakaian. Meskipun mayoritas kota-kota besar seperti Istanbul lebih terbuka dan kasual, di area pedesaan dan situs keagamaan seperti masjid, berpakaian sopan sangat dianjurkan. Wanita sebaiknya mengenakan pakaian yang menutupi lengan dan kaki, serta menutupi kepala saat memasuki masjid. Pria juga harus mengenakan pakaian yang sopan, seperti celana panjang.
Selain itu, dengan keramahan warga lokalnya, budaya minum teh dan kopi juga merupakan salah satu hal yang umum dan penting di kehidupan sosial di Turki. Jika dalam perjalanan kamu mendapatkan undangan dari warga lokal untuk minum teh atau kopi, sebaiknya terima undangan tersebut sebagai tamu penghormatan.
Turki memiliki sistem hukum yang modern dan sekuler, meskipun tetap menghormati tradisi lokal. Berikut ini beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
Sebagai negara mayoritas Muslim, Turki memiliki budaya keagamaan yang kaya dan toleran. Berikut praktek keagamaan yang ada di negara ini:
Baca juga: Itinerary & Budget: 7D 6N di Turki
Bahasa utama yang digunakan di Turki adalah bahasa Turki, yang memiliki aksen unik dan tata bahasa berbeda dari bahasa-bahasa Eropa lainnya. Tapi, bahasa lainnya masih bisa digunakan di Turki, seperti:
Secara umum, Turki adalah negara yang aman bagi wisatawan, namun seperti di banyak destinasi lainnya, kamu memperhatikan beberapa hal terkait terkait keamanan dan keselamatan seperti di bawah ini:
1. Keamanan Umum
Kota-kota besar seperti Istanbul, Ankara, dan Izmir adalah kota yang aman dan nyaman untuk wisatawan, dengan tingkat kejahatan yang relatif rendah. Namun, pencopetan dan penipuan wisatawan masih dapat terjadi di area wisata yang ramai, terutama di lokasi-lokasi seperti pasar dan tempat wisata terkenal. Oleh karena itu, wisatawan disarankan untuk menjaga barang-barang pribadi mereka dengan baik.
2. Isu Politik
Beberapa tahun ini, Turki kerap mengalami pergolakan yang kaitannya dengan isu di Timur Tengah terutama di daerah-daerah perbatasan dengan Suriah dan Irak. Meski demikian, serangan di pusat kota-kota besar dan destinasi wisata utama sangat jarang terjadi. Pemerintah Turki secara ketat menjaga keamanan, terutama di daerah pariwisata.
3. Protes dan Demonstrasi
Demonstrasi dan protes politik kadang terjadi di beberapa kota besar, terutama di İstanbul dan Ankara. Meskipun kebanyakan protes bersifat damai, ada kemungkinan bentrokan dengan pihak keamanan. Wisatawan disarankan untuk menghindari area demonstrasi dan tetap mengikuti berita lokal untuk mengetahui perkembangan situasi.
Untuk masuk ke Turki, tidak ada vaksinasi wajib bagi wisatawan Indonesia. Namun, sangat disarankan untuk memastikan bahwa kamu sudah mendapatkan vaksinasi seperti tetanus, hepatitis A dan B, serta vaksin influenza, terutama jika kamu berencana berkunjung selama musim dingin.
Sistem kesehatan di Turki cukup baik, terutama di kota-kota besar. Ada banyak rumah sakit dan klinik yang dapat melayani wisatawan. Pastikan kamu memiliki asuransi perjalanan yang mencakup biaya medis internasional, karena biaya kesehatan untuk wisatawan bisa mahal tanpa asuransi.
Turki sendiri memiliki layanan darurat 24 jam yang bisa kamu kontak jika kamu perlukan. Bila pada perjalanan kamu mengalami keadaan darurat, kamu bisa menghubungi nomor-nomor darurat di Turki. Untuk layanan medis, hubungi (112) untuk polisi, hubungi (155); dan untuk pemadam kebakaran, hubungi (110). Selain itu, kedutaan besar Indonesia di Turki juga bisa menjadi sumber bantuan jika kamu memerlukan bantuan konsuler. Kamu bisa menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki pada nomor +903129697355
Turki sendiri memiliki geografi dan topografi yang sangat beragam, mencakup pegunungan, dataran tinggi, lembah subur, hingga pantai yang mempesona. Negara ini terletak di dua benua Asia dan Eropa, dengan sebagian besar wilayahnya berada di Asia (Anatolia) dan sebagian kecil di Eropa (Trakia).
Turki juga dikenal memiliki banyak pegunungan, terutama di bagian timur dan selatan. Beberapa di antaranya seperti Pegunungan Taurus di bagian selatan Turki, Pegunungan Pontic yang berada di sepanjang pantai Laut Hitam hingga Pegunungan Anatolia Timur.
Karena terletak di zona seismik aktif, Turki tentu memiliki risiko gempa bumi. Hal tersebut dikarenakan wilayahnya yang terletak di pertemuan lempeng Eurasia dan lempeng Anatolia. Wilayah yang paling rentan adalah bagian timur dan barat Turki, termasuk Istanbul.
Selain pegunungan, Turki juga memiliki banyak dataran tinggi yang terletak di antara Pegunungan Taurus dan Pegunungan Pontic. Ketinggiannya berkisar antara 900 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut. Dataran tinggi ini menjadi pusat pertanian dan peternakan. Cappadocia yang populer juga merupakan lanskap batuan vulkanik dan lembah yang diukir oleh angin dan air, menghasilkan formasi geologi yang mengagumkan.
Tak hanya pegunungan Turki juga memiliki garis pantai yang panjang dan indah Pantai Mediterania yang berada di Selatan,Pantai Aegea di sebelah barat, dan Pantai Laut Hitam yang berada di bagian utara, dengan hutan yang rimbun dan pegunungan yang berbatasan langsung dengan laut.
Secara keseluruhan, topografi dan geografi Turki yang bervariasi memberikan keindahan alam yang luar biasa dan juga tantangan dalam hal pengelolaan lingkungan.
Iklim Turki sangat bervariasi tergantung pada wilayah dan aktivitas apa yang ingin kamu lakukan. Secara umum, Turki memiliki empat musim. Untuk itu, penting bagi kamu untuk mengetahui kondisi iklim di destinasi yang kamu tuju di Turki dalam merencanakan perjalanan. Berikut adalah panduan waktu terbaik berdasarkan musim dan kondisi iklim Turki yang perlu kamu ketahui.
1. Musim Semi (Maret - Mei)
Musim semi dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengunjungi Turki. Suhu yang nyaman dan cuaca yang cerah membuatnya ideal untuk menjelajahi kota-kota bersejarah seperti Istanbul, Ankara, dan Izmir, serta tempat wisata alam seperti Cappadocia dan Pamukkale. Pada waktu tersebut, suhu di sana berkisar 12°C hingga 25°C. Kamu dapat menyaksikan bunga-bunga tulip yang mekar di Istanbul selama bulan April, membuat kota ini semakin indah. Selain itu, destinasi wisata tidak terlalu ramai seperti musim panas.
2. Musim Panas (Juni - Agustus)
Musim panas adalah periode puncak kunjungan turis di Turki, terutama di daerah pesisir seperti Antalya, Bodrum, dan Izmir. Ini adalah waktu yang ideal untuk menikmati pantai dan aktivitas air. Pada waktu tersebut, suhu di Turki berkisar 25°C hingga 35°C (terutama di wilayah Mediterania). Pada musim ini, kamu akan menjumpai banyak festival dan acara musim panas berlangsung, serta kesempatan untuk menikmati pantai yang cantik. Namun, perlu diingat bahwa cuaca bisa sangat panas di beberapa wilayah, terutama di bagian selatan.
3. Musim Gugur (September - November)
Seperti musim semi, musim gugur juga merupakan waktu yang sangat populer bagi wisatawan. Suhunya nyaman dan pemandangan alam di Cappadocia sangat indah dengan warna-warna dedaunan yang berubah. Pada waktu tersebut, suhu di sana berkisar 15°C hingga 26°C. Tidak seramai musim panas, namun ini adalah waktu yang ideal untuk mengunjungi situs-situs bersejarah dan trekking di alam terbuka.
4. Musim Dingin (Desember - Februari)
Bagi penggemar musim dingin, Turki menawarkan pengalaman berbeda. Di daerah pegunungan seperti Uludağ dan Palandöken, musim dingin adalah waktu terbaik untuk bermain ski. Suhudi sana berkisar 0°C hingga 15°C (tergantung wilayah). Di waktu-waktu ini daerah pesisir biasanya sepi dan jauh lebih murah, dan memberikan pengalaman berbeda dengan suasana Istanbul yang lebih tenang dan indah
Turki memiliki sistem tanggap darurat yang baik, terutama dalam menghadapi bencana alam seperti gempa bumi. Pemerintah Turki telah mengedukasi masyarakat tentang cara bertindak saat gempa dan membangun infrastruktur yang tahan gempa di kota-kota besar. Hotel-hotel dan bangunan publik umumnya dilengkapi dengan rencana evakuasi bencana, jadi penting untuk selalu memperhatikan peta evakuasi dan jalur darurat saat menginap. Dengan persiapan yang tepat dan pengetahuan tentang kondisi setempat, perjalanan ke Turki dapat berjalan lancar.
Sebagai negara yang terletak di kawasan seismik aktif, Turki sering menghadapi bencana alam seperti gempa bumi dan banjir. AFAD (Otoritas Manajemen Bencana dan Keadaan Darurat) dan Bulan Sabit Merah Turki (Kızılay) memiliki peran utama dalam penanganan bencana, termasuk memberikan bantuan darurat, mengevakuasi korban, dan menyediakan tempat penampungan sementara. Masyarakat Turki juga aktif dalam menggalang dana dan bantuan, menunjukkan solidaritas yang kuat dalam menghadapi bencana.
1. Pahami Risiko di Wilayah: Turki memiliki risiko gempa bumi yang tinggi, terutama di daerah sekitar Istanbul dan Laut Aegea. Pastikan kamu memahami tingkat risiko di tempat tinggal kamu.
2. Siapkan Tas Darurat: Tas darurat harus berisi barang-barang penting seperti air minum, makanan, obat-obatan, senter, dan baterai cadangan. Sertakan juga salinan dokumen penting seperti paspor dan identitas.
3. Ikuti Pelatihan Tanggap Bencana: Turki memiliki program pelatihan tanggap darurat yang diselenggarakan oleh AFAD. Mengikuti pelatihan ini dapat membantu kamu dan keluarga lebih siap menghadapi situasi darurat.
4. Kenali Rencana Evakuasi: Setiap bangunan di daerah rawan bencana biasanya memiliki rencana evakuasi. Ketahui jalur evakuasi terdekat dan tempat perlindungan di sekitar kamu.
5. Gunakan Aplikasi Darurat: Unduh aplikasi resmi seperti AFAD Acil Çağrı yang memberikan peringatan dini dan informasi tentang bencana yang sedang terjadi.
Sebagai salah satu destinasi wisata yang memadukan keindahan alam, kekayaan budaya, dan sejarah yang mendalam, Turki menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi para pelancong. Dari pesona Istanbul yang memikat hingga keajaiban alam Cappadocia, setiap sudut negara ini menyimpan petualangan baru yang menanti untuk dijelajahi.
Dengan persiapan yang matang dan pemahaman akan budaya lokal, perjalanan ke Turki tidak hanya akan memberikan kesan mendalam, tetapi juga kenyamanan dan keamanan selama liburan. Jadikan Turki sebagai destinasi impian kamu dan nikmati segala keindahan yang ditawarkannya.