0

Dr. Jean Melanny

14 Jun 2021 - 2 min read

Dexamethashone untuk Corona, Sejauh Mana Efektivitas Obat Ini?

Dexamethasone corona muncul sebagai salah satu upaya pengobatan pasien yang mengalami gejala berat akibat paparan Covid-19. Inggris telah menjalankan serangkaian uji coba untuk memastikan apakah obat ini bisa menyelamatkan lebih banyak nyawa pasien.

Hasil penelitian tahun lalu itu memberi alternatif pada upaya pemulihan pasien yang tengah menjalani perawatan di rumah sakit. Sejauh ini, hasil uji klinis nasional Inggris menyatakan dexamethasone bermanfaat dalam perawatan pasien corona dengan kondisi kritis.

Benarkah demikian? Mari simak ulasan selengkapnya di sini.

Uji Coba Dexamethasone di Inggris

Dexamethasone termasuk dalam golongan obat kortikosteroid. Dalam laman resmi WHO, disebutkan obat ini biasa dipakai untuk efek imunosupresan dan anti-inflamasi.

Menurut temuan awal yang dilaporkan kepada WHO, pengobatan dengan dexamethasone berhasil mengurangi hingga sepertiga tingkat kematian pada pasien yang membutuhkan ventilator. Sedangkan pada pasien yang menggunakan oksigen, tingkat kematian berkurang sampai seperlima.

Ilmuwan Inggris sepakat pelibatan obat steroid ini dalam pengobatan virus corona merupakan suatu terobosan besar. Bahkan, tak sedikit pihak yang berandai-andai. Jika saja dexamethasone sudah menjadi bagian terapi pengobatan sejak pandemi, setidaknya ada 5.000 jiwa yang bisa tertolong.

Kabar baiknya, obat ini memiliki harga cukup terjangkau sehingga bisa membantu negara-negara miskin yang mengalami ledakan jumlah pasien corona. Dilansir dari BBC, biaya perawatan dengan dexamethasone hanya menghabiskan £5 atau sekitar Rp 84.000 per pasien per hari, dengan durasi perawatan selama 7 hingga 10 hari. Artinya hanya membutuhkan sekitar Rp. 600.000 untuk menyelamatkan satu nyawa. Kabar baiknya, obat ini pasti tersedia di setiap negara, di rumah sakit mana pun. Mengingat situasi darurat pandemi yang terjadi sekarang, pasien Covid seharusnya bisa segera mendapatkan pengobatan ini.

Apa Saja Efek Samping Dexamethasone?

Secara umum dexamethasone termasuk aman. Pada pasien yang menderita pneumonia berat, obat akan bekerja cukup efektif. Sebaliknya, hal serupa tidak dijumpai pada pasien yang mengalami gejala ringan. Efek samping yang dapat terjadi, seperti peningkatan kadar glukosa darah atau hiperglikemia. Namun, hal ini masih bersifat sementara saja. Efek samping baru tampak ketika obat dikonsumsi dalam periode jangka panjang atau lebih dari dua minggu.

Beberapa efek samping lainnya adalah katarak, hipertensi, glaukoma, penambahan berat badan, osteoporosis, peningkatan risiko infeksi, dan efek psikologis seperti perubahan suasana hati.

Perlu ditegaskan kembali semua efek samping tersebut tidak muncul pada konsumsi dexamethasone jangka pendek. Namun, pemberian pada penderita diabetes harus diperhatikan karena dapat mencetuskan hiperglikemia yang memperparah diabetes.

Rekomendasi WHO untuk Dosis Dexamethasone

Setelah melalui fase uji coba klinis, WHO merilis panduan sementara terkait penggunaan dexamethasone serta kortikosteroid sejenis dalam pengobatan pasien corona. Panduan ini dirilis pada 2 September 2020 dengan rekomendasi sebagai berikut.

Pemberian dexamethasone atau obat sejenis dilakukan dengan cara oral atau intravena (injeksi lewat infus) untuk pasien Covid dalam kondisi parah dan kritis.
Pemberian obat pada pasien Covid dengan kondisi ringan tidak disarankan, kecuali pasien tersebut sudah mengonsumsinya karena memiliki kondisi lain.
Durasi pengobatan adalah 7 – 10 hari sebanyak satu kali sehari.
Dosis harian yang disarankan 6 mg dexametashone, setara dengan 160 mg hidrokortison.

Rekomendasi tersebut dibuat sesuai bukti uji klinis yang dilaporkan kepada WHO. Karena obat ini sudah ada sejak tahun 1960-an, maka tidak ada batasan perusahaan mana saja yang boleh memproduksi, menjual, dan mendistribusikannya.

Meskipun begitu, obat corona ini harus diberikan di bawah pengawasan dokter dan tidak bisa dikonsumsi secara bebas. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan WHO di atas, dexametashone corona mampu bekerja efektif untuk pengobatan pasien corona kondisi kritis dan berat, tetapi tidak untuk pasien gejala ringan.

Jika Anda mengalami keluhan terkait kesehatan, segera lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kini Anda bisa menggunakan fitur Chat dengan Dokter dari Traveloka, layanan telekonsultasi yang memungkinkan Anda untuk berbicara dengan dokter secara online tentang gejala dan/atau kesehatan secara umum. Traveloka menerapkan proses penyaringan yang ketat untuk memastikan dokter di platform Traveloka merupakan praktisi medis terdaftar. Fitur ini hanyaberlaku di aplikasi Traveloka (Android/iOS).

Referensi:

BBC. 2020. “Coronavirus: What is dexamethasone and how does it work?” June 18, 2020. https://www.bbc.com/news/health-53077879

WHO. 2020. “Coronavirus disease (COVID-19): Dexamethasone.” June 25, 2020. https://www.who.int/news-room/q-a-detail/coronavirus-disease-covid-19-dexamethasone#:~:text=WHO%20advises%20against%20the%20use,7%2D10%20days.

Tags:
covid-19
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan