Traveloka Xperience
07 Jan 2022 - 2 min read
Pertama kali terdeteksi pada November 2021, kini varian Omicron telah ditemukan di lebih dari 100 negara di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, jumlah kasus Omicron sudah mencapai 254 kasus per 5 Januari 2022.
Omicron merupakan varian COVID-19 yang telah mengalami 50 mutasi, 32 di antaranya terjadi pada protein spike. Angka ini jauh lebih tinggi dari varian Delta dengan 9 – 13 mutasinya. Meski demikian, hindari panik dan tetap waspada dengan membekali diri dengan informasi lengkap tentang varian Omicron!
Data yang tersedia sejauh ini tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara gejala Omicron dan strain lainnya. Namun, gejala paling umum pada mereka yang terinfeksi varian ini antara lain:
Sumber gambar: Unsplash
Varian B.1.1.529 (nama lain Omicron) diyakini lebih menular dibandingkan dengan virus SARS-CoV-2 paling awal. Banyaknya mutasi protein spike memungkinkan varian ini untuk menginfeksi sel tubuh secara efektif. Namun, belum jelas apakah Omicron dapat lebih mudah menyebar daripada varian-varian sebelumnya.
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan oleh UK Health Security Agency, penderita COVID-19 varian Omicron memiliki risiko rawat inap di rumah sakit sekitar sepertiga dari varian Delta. Temuan ini didapatkan setelah menganalisis 528.176 kasus Omicron dan 573.012 kasus Delta. Sejumlah data awal lainnya juga menunjukkan bahwa tingkat keparahan Omicron lebih rendah daripada Delta. Meski begitu, jangan sampai protokol kesehatan kendur, ya!
Meskipun Coronavirus telah bermutasi puluhan kali hingga menjadi varian Omicron, tes RT-PCR dan antigen masih dapat mendeteksi jika Anda memiliki virus varian ini. Namun, rata-rata tes yang terdapat di sekitar Anda tidak mampu membedakan varian apa yang Anda miliki. Untuk mengetahuinya, diperlukan pengurutan genom yang hanya tersedia di laboratorium tertentu.
Lakukan langkah-langkah berikut untuk melindungi diri Anda dan orang di sekitar Anda dari varian Omicron:
Guna mencegah penyebaran Omicron lebih lanjut, pemerintah Indonesia memperketat protokol kesehatan perjalanan luar negeri melalui Surat Edaran Nomor 1 Tahun 2022. Berikut aturan yang berlaku mulai tanggal 7 Januari 2022:
Masa karantina selama 7 atau 10 hari ini lebih singkat dari ketentuan sebelumnya yaitu 10 dan 14 hari. Meski demikian, pemerintah mengimbau masyarakat untuk menunda rencana kunjungan ke luar negeri demi kebaikan bersama. Yuk, sama-sama patuhi anjuran pemerintah agar kasus varian Omicron di Indonesia dapat terkendali!
Referensi:
CDC. 2021. “Omicron Variant: What You Need to Know.” CDC. December 20, 2021. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html.
Golemi-Kotra, Dasantila. 2021. “Omicron FAQ: How Is It Different from Other Variants? Is It a ‘Super-Variant?’ Can It Evade Vaccines? How Transmissible Is It?” The Conversation. December 13, 2021. https://theconversation.com/omicron-faq-how-is-it-different-from-other-variants-is-it-a-super-variant-can-it-evade-vaccines-how-transmissible-is-it-160359.
Holton, Kate, and William James. 2022. “Omicron Hospitalisation Risk around One Third of Delta, UK Analysis Shows.” Reuters, January 1, 2022, sec. Healthcare & Pharmaceuticals. https://www.reuters.com/business/healthcare-pharmaceuticals/hospitalisation-risk-omicron-around-one-third-delta-uk-analysis-shows-2021-12-31/.
Weg, Arielle. 2021. “People Are Wondering Whether COVID-19 Tests Detect Omicron—We Asked the Experts.” Prevention. December 8, 2021. https://www.prevention.com/health/a38452374/covid-test-detect-omicron/.
WHO. 2021. “Update 70 – Update on SARS-CoV-2 Variant of Concern Omicron.” WHO. December 14, 2021. https://www.who.int/publications/m/item/update-70-update-on-sars-cov-2-variant-of-concern-omicron.