Xperience Team
09 Mar 2022 - 2 min read
Pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19 bergejala ringan dan tanpa gejala yang diizinkan menjalankan isoman di rumah dianjurkan mengonsumsi obat COVID-19 favipiravir dan vitamin. Resep favipiravir disediakan oleh pemerintah melalui layanan telemedicine. Lantas apa itu favipiravir dan berapa dosis serta efek sampingnya? Traveloka merangkum serba-serbi mengenai obat COVID-19 favipiravir dari berbagai sumber terpercaya berikut ini.
Favipiravir atau Avigan merupakan obat antivirus yang diresepkan untuk beberapa jenis virus influenza. Di masa pandemi, favipiravir diresepkan untuk mengatasi infeksi virus Corona. Obat turunan dari pyrazinecarboxamide ini memiliki proses kerja dalam melawan virus RNA dengan menghambat enzim polimerasi. Dengan begitu, virus tidak dapat berkembang biak.
Dikembangkan oleh perusahaan Jepang, Fujifilm Toyama Chemical, obat ini juga bermanfaat untuk membantu menghambat replika jenis virus lainnya. Seperti alphavirus, arenavirus bunyavirus, flavivirus, filovirus, dan norovirus. Pemilihan favipiravir untuk mengobati COVID-19 didasarkan pada penelitian bahwa tingkat keberhasilan obat ini lebih tinggi dibandingkan obat antivirus lainnya, seperti lopinavir dan ritonavir.
Berdasarkan penelitian, berikut panduan dosis obat COVID-19 favipiravir:
Adapun total pemberian obat favipiravir adalah lima hari. Untuk anak-anak, dosis favipiravir belum ditetapkan sehingga Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Perlu diingat, penggunaan favipiravir dalam penanganan COVID-19 harus melalui pertimbangan dokter sesuai kondisi pasien dan tingkat keparahan yang dialami. Pasien dilarang menambahkan atau mengurangi dosis dan menggunakan obat lebih lama dari waktu yang dianjurkan.
Untuk cara konsumsinya, favipiravir bisa dikonsumsi bersama atau tanpa makanan. Bagi penderita nyeri lambung, pasien dianjurkan mengonsumsi favipiravir bersama makanan atau setelah makan. Demi keefektifan obat bekerja, pasien juga dianjurkan mengonsumsi favipiravir pada waktu yangs ama tiap harinya.
Favipiravir memiliki beberapa efek samping pada sebagian orang dengan gejala dan tingkat keparahan yang bervariasi. Berikut efek samping yang bisa ditimbulkan akibat konsumsi favipiravir:
Jika Anda mengalami efek samping tersebut atau muncul reaksi alergi seperti gatal dan ruam pada kulit, bibir atau kelopak mata bengkak, dan sulit bernapas, segera konsultasikan kepada dokter demi mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Harap diketahui, obat favipiravir merupakan obat yang diresepkan sehingga Anda bisa mengonsumsi setelah melakukan konsultasi dan mendapatkan resep. Jangan sampai salah langkah dalam mengonsumsi obat COVID-19 favipiravir ya!
Referensi:
US National Library of Medicine. 2020. Favipiravir: A new andemerging antiviral option in COVID-19. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7467067/
US National Library of Medicine. 2021. Effectiveness offavipiravir in COVID-19: a live systematic review. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8335450/
The Indonesian Food and Drug Authority. 2020. Information ofCOVID-19 Drugs in Indonesia. https://www.pom.go.id/new/admin/dat/20201203/Informatorium_COVID-19_Indonesian_FDA_(english_version)_edit.pdf
Healthline. 2021. Current Treatments for COVID-19. https://www.healthline.com/health/coronavirus-treatment
Medical News Today. 2020. Is the anti-flu drug Aviganeffective in treating COVID-19? https://www.medicalnewstoday.com/articles/anti-flu-drug-effective-in-treating-covid-19