Mengenal Varian COVID-19 Delta, Mulai Gejala hingga Penularan

Dr. Jean Melanny
06 Jul 2021 - Waktu baca 2 menit

Lebih dari setahun sejak virus SARS-CoV-2 pertama kali terdeteksi di Wuhan, varian Covid baru terus ditemukan. Setelah varian Alpha, Beta, dan Gamma, kini varian Delta menyusul ditetapkan sebagai Variant of Concern (VOC) oleh WHO.

Varian Delta atau B.1.617.2 pertama kali diidentifikasi di India pada bulan Oktober 2020 dan kemudian menjadi salah satu penyebab utama gelombang kedua COVID-19 yang mematikan di negara tersebut.

Namun, meski menakutkan, kita tetap dapat melindungi diri dari keganasan varian ini. Temukan informasi lengkap tentang varian Delta Covid di sini!

Gejala varian Delta

Berdasarkan ribuan data yang dihimpun ZOE Covid Symptom Study, perubahan indra penciuman — yang sebelumnya umum ditemukan pada penderita COVID-19 — tidak masuk ke dalam daftar 10 gejala paling banyak dilaporkan. Selain demam, gejala utama yang ditemukan pada penderita varian Delta meliputi sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung meler.

Dengan gejala yang tidak spesifik seperti itu, Anda disarankan untuk melakukan tes untuk memastikan apakah Anda sakit pilek biasa atau tertular COVID-19.

Belum ada cukup data untuk menyimpulkan apakah varian Delta lebih mematikan daripada varian lainnya, tapi sebuah studi yang dipublikasikan di The Lancet mengemukakan bahwa tingkat rawat inap pasien dengan varian ini sekitar 85% lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang terinfeksi varian Alpha COVID-19.

Persebaran Varian Delta

Dalam konferensi pers pertengahan Juni lalu, WHO menyatakan bahwa varian Delta kini menjadi strain dominan COVID-19 di seluruh dunia. Varian ini telah menyebar ke lebih dari 80 negara, tak terkecuali Indonesia. Hingga 20 Juni 2021, Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan mencatat 160 kasus varian Delta di 9 provinsi. Kasus terbanyak ditemukan di Jawa Tengah 80 kasus, DKI Jakarta 57 kasus, dan Jawa Timur 10 kasus.

Penularan Varian Delta

Karakter varian B.1.617.2 yang cepat menular merupakan salah satu alasan mengapa persebarannya sangat luas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa varian asal India ini 60% lebih mudah menular daripada varian Alpha. Temuan di Australia menyatakan varian Delta dapat menular dalam 5 – 15 detik interaksi tanpa masker.

Adapun cara penularan varian Delta sama dengan virus Corona lainnya, yaitu melalui droplet dan aerosol. Maka karena itu, Satgas COVID-19 merekomendasikan masker dobel, yakni memakai masker medis dilapis masker kain.

Dalam sebuah webinar yang disiarkan di YouTube, Plt Dirjen P2P Kemenkes Maxi Rondonuwu menyebutkan, varian Delta cenderung menyasar semua kelompok usia, mulai dewasa hingga anak di bawah 10 tahun. Ini berbeda dari varian awal yang muncul di Wuhan.

Efektivitas Vaksin Terhadap Varian Delta

Saat ini, para ilmuwan masih mengumpulkan data tentang efikasi dan efektivitas vaksin terhadap varian Delta. Namun, temuan dari Public Health England menunjukkan bahwa dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech dan AstraZeneca lebih dari 90% efektif dalam mencegah perawatan di rumah sakit karena strain Delta.

Layanan Tes COVID-19 di Sekitar Anda

Lihat Harga

Nah, setelah mengetahui segala hal tentang varian Delta, tidak perlu cemas dan tetap waspada. Anda dapat meminimalkan penularan virus COVID-19 dengan mengikuti vaksinasi, memakai dua lapis masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Jika Anda pernah kontak erat atau merasakan gejala seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung meler, jangan tunda untuk melakukan tes. Kini, Anda dapat menemukan tes terdekat serta informasi terbaru tentang varian COVID-19 tanpa repot melalui Traveloka Xperience.

Sementara jika kamu memiliki keluhan kesehatan lainnya, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Kini kamu bisa menggunakan fitur Chat dengan Dokter dari Traveloka, layanan telekonsultasi yang memungkinkan kamu untuk berbicara dengan dokter secara online tentang gejala dan/atau kesehatan secara umum. Traveloka menerapkan proses penyaringan yang ketat untuk memastikan dokter di platform Traveloka merupakan praktisi medis terdaftar. Fitur ini hanya berlaku di aplikasi Traveloka (Android/iOS).

Referensi:

CNBC Indonesia. 2021. “Cegah Varian Delta dengan Masker Double, Ini Penjelasannya!” CNBC Indonesia. June 26, 2021. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210626205029-4-256224/cegah-varian-delta-dengan-masker-double-ini-penjelasannya.

‌Iqbal, Muh. 2021. “Agak Beda, Ini Gejala Utama Jika Terpapar Varian Corona Delta.” CNBC Indonesia. June 16, 2021. https://www.cnbcindonesia.com/news/20210616103512-4-253493/agak-beda-ini-gejala-utama-jika-terpapar-varian-corona-delta.

Lewis, Tanya. 2021. “How Dangerous Is the Delta Variant, and Will It Cause a COVID Surge in the U.S.?” Scientific American. June 29, 2021. https://www.scientificamerican.com/article/how-dangerous-is-the-delta-variant-and-will-it-cause-a-covid-surge-in-the-u-s/.

Lovelace Jr., Berkeley. 2021. “WHO Says Delta Is Becoming the Dominant Covid Variant Globally.” CNBC. June 18, 2021. https://www.cnbc.com/2021/06/18/who-says-delta-is-becoming-the-dominant-covid-variant-globally.html.

Syambudi, Irwan. 2021. “Kemenkes: Varian Delta COVID-19 Menular dalam 5 Detik Tanpa Masker.” Tirto.id. June 26, 2021. https://tirto.id/kemenkes-varian-delta-covid-19-menular-dalam-5-detik-tanpa-masker-ghe5.

Tags:

covid 19

highlight article

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan