0

Xperience Team

09 Jun 2022 - 4 min read

Waspada 5 Penyakit yang Rentan Menyerang Anak Saat Musim Liburan

Saat musim liburan sekolah tiba, orang tua harus waspada terhadap kesehatan anak. Pasalnya, ada beberapa penyakit yang rentan menyerang anak saat musim liburan. Hal ini dikarenakan terpaparnya virus dan bakteri dari lingkungan sekitar serta daya tahan tubuh yang menurun akibat kelelahan liburan. Penyakit pada anak apa saja yang rentan terjadi saat musim liburan dan bagaimana cara mencegah serta mengatasinya? Simak informasinya berikut ini.

1. Demam

Walaupun demam merupakan suatu gejala, bukan penyakit, orang tua harus waspada dan sigap dalam menanganinya. Demam merupakan respons tubuh sebagai tanda awal ketika si kecil terinfeksi bakteri atau virus. Demam terjadi ketika tubuh membuat proteksi dari virus saat hendak menyerang tubuh, dengan begitu suhu tubuh menjadi tinggi.

Adapun cara penanganan yang tepat ketika anak demam adalah sebagai berikut:

Ukur suhu tubuh anak secara berkala: Ukur suhu tubuh pada bagian ketiak atau mulut dengan thermometer setiap 4 jam sekali. Ketika suhu tubuh makin tinggi, Anda wajib membawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Pastikan anak terhidrasi: Berikan air minum karena saat demam, tubuh si kecil rentan menghadapri dehidrasi. Orang tua juga bisa memberikan buah yang mengandung kadar air tinggi serta makanan berkuah seperti sup.
Kenakan pakaian yang nyaman dan longgar: Sebaiknya jangan memakaikan jaket tebal atau selimut ketika anak demam. Sebab, hal tersebut bisa menghambat panas keluar dari tubuh. Pakaikan baju yang nyaman dan longgar pada si kecil.
Pastikan anak istirahat cukup: Ketika anak demam saat liburan, buatlah rencana liburan yang santai dan jangan paksakan si kecil melakukan aktivitas berat. Sebaiknya ajak si kecil beristirahat di penginapan.
Berikan obat penurun demam: Jika suhu mencapai 38 derajat, orang tua bisa memberikan obat penurun demam sesuai dengan aturan petunjuk pemakaian. Hindari memberikan obat penurun demam pada anak yang memiliki kejang demam.

2. Flu & Batuk

Perubahan cuaca dan suhu udara merupakan faktir utama penyebab anak mudah terkena flu dan batuk. Apalagi saat musim liburan biasanya anak-anak cenderung aktif beraktivitas serta bermain sehingga daya tahan tubuh bisa menurun. Paparan virus dari orang yang sedang terkena flu dan batuk juga bisa menjadi penyebab anak sakit saat liburan. Jika anak terkena flu dan batuk saat liburan, lakukan langkah-langkah berikut ini:

Berikan obat flu dan batuk khusus anak: Orang tua bisa memberikan obat flu dan batuk yang mengandung parasetamol dengan dosis yang dianjurkan. Namun perlu diketahui, obat flu dan batuk tak menjamin bisa meringankan peradangan.
Penuhi kebutuhan nutrisinya: Pastikan si kecil mendapatkan asupan yang bergizi serta minum air yang cukup agar tetap terhidrasi.
Pastikan anak istirahat cukup: Agar lekas sembuh, ajak si kecil beristirahat dan tak melakukan aktivitas berat. Letakkan bantal tambahan saat tidur agar posisi kepala lebih tinggi sehingga anak bisa bernapas lega saat sedang pilek.
Sedot ingus: Pada bayi, selain memberikan ASI yang cukup, orang tua bisa mengunakan alat penyedot untuk membuang ingus.

3. Diare

Orang tua perlu tahu bahwa penyebab diare pada anak sangat beragam. Namun umumnya diare yang dialami balita disebabkan oleh infeksi virus. Adapun penyebab diare lainnya pada anak yaitu infeksi bakteri, keracunan makanan, hingga efek samping obat.

Umumnya, gejala diare akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 hari. Namun ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar diare tidak bertambah parah, berikut caranya:

Cukupi kebutuhan air: Pastikan orang tua rutin memberikan air minum yang bersih dan matang agar tak dehidrasi. Namun untuk bayi kurang dari 6 bulan, dilarang memberikan air minum, melainkan berikan ASI
Berikan asupan yang mudah dicerna dengan porsi sedikit tapi sering: Makanan yang dianjurkan untuk mengatasi diare adalah makanan yang mudah dicerna, lembut, dan padat kalori. Kemudian berikan makanan dalam porsi kecil, tetapi jumlah durasi makan lebih sering
Berikan obat diare: Perlu diketahui, pemberian obat diare dilakukan ketika diare tak kunjung sembuh. Obat diare yang diberikan pun tak boleh sembarang, orang tua disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

4. Infeksi Kulit & Alergi

Penyakit lain yang rentan menyerang anak saat musim liburan adalah infeksi atau alergi pada kulit. Apalagi pada bayi yang memiliki risiko terkena penyakit kulit/alergi lebih besar dibandingkan orang dewasa. Pada musim liburan, kebersihan lingkungan, makanan, hingga faktor cuaca dan suhu udara bisa menjadi penyebab infeksi kulit, seperti gatal-gatal hingga muncul bintik dan ruam merah.

Pada anak-anak infeksi kulit atau alergi yang kerap terjadi adalah munculnya biang keringat seperti bintik-bintik di lipatan leher dan bagian kepala. Hal ini umumnya disebabkan produksi keringat yang berlebih dan tidak mengenakan pakaian yang menyerap keringat. Ada pula biduran yang sering muncul akibat alergi makanan atau udara dingin. Selain itu, keberadaan tungau dan binatang lain pada kamar penginapan bisa menyebabkan infeksi kulit. Berikut cara mencegah dan mengatasi infeksi kulit pada anak saat liburan:

Kenakan pakaian dengan bahan yang mudah menyerap keringat serta tidak terlalu ketat
Bersihkan kamar, terutama kasur dan bantal agar tidak terpapar tungau
Gunakan lotion untuk membuat kulit tetap lembap
Selalu sedia sabun antibakteri, krim hydrocortisone, atau lotion calamine untuk untuk pertolongan pertama ketika anak tergigit serangga.

5. Mual & Muntah

Saat musim liburan, tak bisa dipungkiri anak terpapar virus dan bakteri sehingga menyebabkan gastosenteritis atau kerap disebut muntaber. Paparan virus/bakteri tersebut membuat saluran pencernaan iritasi. Namun mual dan muntah juga bisa disebabkan faktor lain seperti alergi makanan, makan dalam porsi yang banyak, mabuk kendaraan, serta keracunan makanan.

Penanganan mual dan muntah pada anak berbeda berdasarkan penyebabnya. Namun umumnya jika anak mengalami mual dan muntah, lakukan cara berikut sebagai penanganan pertama:

Berikan air minum yang cukup agar anak tetap terhidrasi. Faktanya, saat muntah, anak akan mengeluarkan banyak cairan
Jangan langsung beri makan. Anda bisa memberikan asupan setelah 30 menit dengan pilihan makanan yang mudah dicerna seperti bubur. Secara bertahap, berikan makanan padat seperti nasi dan lauk. Hindari memberikan makanan berlemak dam pedas.
Berikan obat-obatan. Jika anak mual dan muntah akibat mabuk kendaraan, bisa diberikan antihistamin. Sebelum memberikan obat, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Jika anak mengalami gejala yang cukup parah atau tak kunjung sembuh, segera bawa ke fasilitas kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Sebagai langkah antisipasi, Anda wajib membawa P3K berisi obat-obatan. Adapun obat-obatan yang wajib dibawa antara lain obat penurun demam, obat flu & batu, obat mual, muntah & diare, serta P3K untuk mengobati luka ringan seperti kasa steril, antiseptik povidone iodin, dan plester. Bawa juga vitamin untuk menjaga kesehatan anak selama liburan.

Selalu sedia obat-obatan dalam tas dan selamat liburan bersama keluarga!

Medical News Today. 2019. Flu in toddlers: Everything you need to know. https://www.medicalnewstoday.com/articles/327110

WebMD. 2020. Common Skin Allergies in Kids. https://www.webmd.com/allergies/common-skin-allergies-kids

WebMD. 2021. Why Is My Child Throwing Up With No Fever? https://www.webmd.com/children/guide/child-throw-up-no-fever

WebMD. 2020. Diarrhea in Children: Common Causes and Treatments. https://www.webmd.com/children/guide/diarrhea-treatment

Tags:
penyakit-anak
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan