Serba-Serbi Mengenai Vaksin Sinovac

Xperience Team
10 Mar 2021 - Waktu baca 3 menit

(Artikel ini selalu diperbarui sesuai perkembangan informasi terbaru. Pembaruan terakhir per 10 Maret 2021)

Perjalanan mengatasi COVID-19 akhirnya menemukan titik terang. Pasalnya, berbagai pengembang vaksin corona telah mengumumkan kandidat vaksin untuk mengatasi penyakit yang telah menyerang masyarakat dunia ini. Salah satunya adalah vaksin Sinovac buatan Sinovac Biotech China.

Di Indonesia, Sinovac Biotech bekerja sama dengan PT Bio Farma untuk mengembangkan vaksin Sinovac. Pada November 2020, PT. Bio Farma telah melakukan uji klinis vaksin Sinovac pada tahap ketiga. Ketahui serba-serbi selengkapnya mengenai vaksin Sinovac berikut ini.

Tentang Vaksin Sinovac

Dikutip dari New York Times, vaksin Sinovac merupakan vaksin yang pembuatannya menggunakan metode innactivated virus. Pembuatan vaksin Sinovac melibatkan virus corona yang sudah dimatikan (inaktif) untuk kemudian dimasukkan menjadi salah satu bahan baku vaksin. Virus yang digunakan di dalam vaksin ini tidak cukup kuat untuk memicu infeksi baru, tapi bisa memicu terbentuknya kekebalan.

Sebagai informasi, vaksin dengan metode ini biasanya memerlukan beberapa kali suntikan atau pemberian untuk bisa memberikan kekebalan jangka panjang. Untuk vaksin Sinovac, pemberian akan dilakukan sebanyak dua kali dengan jarak pemberian antardosis 14 hari.

Mengenai izin penggunaannya, vaksin Sinovac telah memenuhi persyaratan untuk digunakan secara darurat sesuai dengan standar WHO. Bahkan BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan terbatas atau emergency use authorization (EUA).

Efektivitas Vaksin Sinovac

Mengenai efektivitas, sejauh ini vaksin Sinovac serta vaksin lainnya termasuk Pfizer dan Moderna baru memiliki data efikasi. Dilansir dari detikHealth, hasil uji klinis tahap III menyatakan vaksin Sinovac memiliki efikasi sebesar 65,3%. Jumlah ini sudah lebih tinggi dari standar efikasi minimal untuk vaksin Covid-19 yang dikeluarkan oleh WHO yaitu sebesar 50%.

Namun perlu diketahui, efikasi berbeda dengan efeksivitas merupakan berkurangnya persentase atau kemungkinan seseorang terkena suatu penyakit setelah menerima vaksin dalam suatu uji klinis.

Efek Samping Vaksin Sinovac

Ketua BPOM, Penny Lukito, mengungkapkan vaksin Sinovac bisa menimbulkan efek samping ringan hingga sedang. Berikut efek samping vaksin Sinovac yang dirasakan oleh relawan penerima vaksin:

Nyeri, iritasi, atau sedikit bengkak pada area bekas penyuntikkan
Badan pegal-pegal
Demam
Diare
Ruam kulit
Sakit kepala.

Efek samping ringan yang dimaksud meliputi nyeri hingga bengkak pada area bekas penyuntikkan serta demam. Sementara efek samping terberatnya yanghanya dialami oleh 0,1%- 1% meliputi diare, ruam kulit, dan sakit kepala. Perlu diketahui, efek samping yang muncul tidak berbahaya dan dapat sembuh dengan sendirinya.

Kelompok yang Tidak Bisa Diberi Vaksin Sinovac

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Nomor HK.02.02/4/ 1 /2021, berikut kelompok masyarakat yang belum bisa diberikan vaksin Covid-19 dari Sinovac:

Pernah terinfeksi Covid-19
Sedang hamil atau menyusui
Mengalami gejala ISPA seperti batuk, pilek, dan sesak napas dalam 7 hari terakhir
Ada anggota keluarga serumah yang kontak erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit COVID-19
Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah
Menderita penyakit jantung seperti gagal jantung dan penyakit jantung koroner
Menderita penyakit autoimun sistemin seperti Lupus, Sjogren Syndrome, dan Vaskulitis
Menderita penyakit ginjal
Menderita rematik autoimun alias rheumatoid arthritis
Menderita penyakit saluran pencernaan kronis
Menderita penyakit hipertiroid atau hipotiroid karena autoimun
Menderita penyakit kanker, kelainan darah, imunokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfuse.

Selama menunggu vaksin corona, kamu tetap harus menjaga kesehatan agar tidak tertular virus Corona. Selalu terapkan protokol kesehatan jika berkegiatan di luar, seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, serta menjaga jarak ketika berkumpul.

Jika Anda mengalami gejala COVID-19, seperti tidak bisa mencium bau, pilek, hingga demam, segera lakukan tes COVID-19. Kini kamu bisa mendapatkan layanan tes COVID-19 dengan mudah melalui Traveloka Xperience.

Kunjungi traveloka.com, pilih menu Aktivitas dan Hiburan, klik Xperience. Kamu bisa melihat menu Tes COVID-19 dan pilih klinik atau rumah sakit sesuai preferensimu. Kemudian booking dengan sekali klik. Nantinya kamu akan menerima email mengenai tata cara tes COVID-19 yang telah dipilih.

Tags:

covid 19

vaksin covid 19

vaksinasi covid 19

vaksinasi covid

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan