(Artikel ini selalu diperbarui sesuai perkembangan informasi terbaru. Pembaruan terakhir per 12 Maret 2021)
Pada awal Maret 2021, Indonesia telah kedatangan jutaan dosis vaksin AstraZeneca. Menurut juru bicara vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto, seperti dikutip dari detikHealth, vaksin AstraZeneca didapatkan dari skema kerja sama multilateral global untukVaksin dan Imunisasi (GAVI) COVAX Facility.
Tandanya, akan ada dua jenis vaksin COVID-19 yang akan segera bisa digunakan di Indonesia, yakni vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca. Simak selengkapnya mengenai vaksin AstraZeneca di bawah ini.
Per 15 Maret 2021 seperti dikutip dari Kompas.com, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan penggunaan vaksin AstraZeneca ditunda sementara di Indonesia. Sebab, pihakknya masih menunggu hasil penelitian dari organisasi kesehatan dunia (WHO) terkait efek samping dari vaksin AstraZeneca.
Sebelumnya diberitakan, ada delapan negara Eropa yang menghentikan sementara penyuntikan vaksin AstraZeneca karena adanya laporan pembekuan darah pasien usai vaksinasi. Denmark merupakan negara pertama yang mengumumkan penangguhan ini. Namun Otoritas Kesehatan Denmark mengatakan penangguhan dilakukan sebagai tindakan pencegahan, tetapi belum dipastikan ada hubungan antara vaksin dengan pembekuan darah.
Sementara itu, Badan Obat-obatan Eropa (EMA) mengungkapkan, sampai 9 Maret ada 22 kasus pembekuan darah dari 3 juta orang lebih yang divaksinasi di Wilayah Ekonomi Eropa.
Vaksin AstraZeneca atau AZD1222 buatan AstraZeneca-Oxford dikembangkan dengan platform vektor adenovirus, yakni virus yang biasanya menginfeksi simpanse dan dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia. Virus tersebut membawa sebagian materi dari virus corona, yaitu protein spike.
Soal efikasinya, mengutip dari hasil penelitian Lancet, efikasi dari vaksin AstraZeneca mencapai 70,4 persen berdasarkan analisis interim uji klinis tahap ketiga di Brasil, Afrika Selatan, dan Inggris.
Menurut WHO, vaksin AstraZeneca memiliki efikasi 63,09% untuk melawan gejala infeksi SARS-CoV-2. Adapun interval dosis yang memakan waktu lebih lama dalam rentang 8 hingga 12 minggu bisa berpengaruh pada kemanjuran vaksin yang lebih besar.
Di Indonesia, vaksin AstraZeneca dialokasikan bagi mereka yang masuk dalam tahap vaksinasi kedua. Adapun tahap kedua vaksinasi COVID-19 akan menyasar para lansia dan petugas layanan publik, termasuk pedagang pasar, ojek online, serta para guru, dan tenaga pendidik.
Dilansir dari GOV.UK, vaksin AstraZeneca pada umumnya bisa memicu reaksi yang ringan hingga sedang. Efek samping lokal yang umum dirasakan seperti nyeri, gatal, dan bengkak atau memar di tempat suntikan. Sementara efek samping sistemik yang bisa dialami di antaranya:
Dikutip dari halaman resmi WHO, vaksin AstraZeneca direkomendasikan untuk orang dengan penyakit yang telah diidentifikasi meningkatkan risiko COVID-19 parah, seperti obesitas, penyakit kardiovaskular, penyakit pernapasan, dan diabetes.
Untuk pengidap HIV atau kondisiautoimun, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca. Namun bagi mereka yang telah disetujui oleh ahli kesehatan melalui konseling bisa mendapatkan vaksin AstraZeneca.
Vaksin AstraZeneca dapat diberikan kepada ibu menyusui jika bagian dari kelompok yang diprioritaskan untuk vaksinasi. WHO tidak merekomendasikan penghentian menyusui setelah vaksinasi.
Sementara menurut studi penelitian, golongan yang tidak direkomendasikan untuk menerima vaksin AstraZeneca sejauh ini adalah orang dengan riwayat reaksi alergi parah terhadap komponen vaksin serta anak berusia di bawah 18 tahun (sambil menunggu hasil penelitian lebih lanjut).
Walaupun telah ada beberapa vaksin yang digunakan oleh Indonesia, Anda tetap harus waspada dalam mencegah penularan COVID-19. Jika Anda mengalami gejala COVID-19, seperti hilangnya indera perasa dan penciuman, nyeri tenggorokan, batuk kering, pilek, demam, hingga diare, segera lakukan tes COVID-19. Anda bisa mendapatkan layanan tes COVID-19 dengan mudah melalui Traveloka Xperience.
Kunjungi traveloka.com, pilih menu Aktivitas dan Hiburan, klik Xperience. Kamu bisa melihat menu Tes COVID-19 dan pilih klinik atau rumah sakit sesuai preferensi. Kemudian booking dengan sekali klik. Nantinya Anda akan menerima email mengenai tata cara tes COVID-19 yang telah dipilih.
Tags:
covid 19
vaksin covid 19
vaksinasi covid 19
vaksinasi covid