Ini Dia Urutan Mata Uang Terendah di Dunia 

Financial Bestie
27 Mar 2025 - Waktu baca 2 menit

Saat merencanakan perjalanan ke luar negeri, nilai tukar mata uang menjadi salah satu aspek penting yang perlu dipertimbangkan. Nilai mata uang suatu negara memengaruhi anggaran perjalanan dan daya beli Anda saat berada di destinasi tersebut. Namun, bagaimana jika Anda memanfaatkan mata uang "terendah" sebagai peluang untuk berhemat?

Di artikel ini, kita akan membahas urutan mata uang terendah di dunia, alasan di balik nilai rendah tersebut, serta bagaimana hal ini dapat memberi keuntungan bagi Anda, terutama sebagai traveler atau konsumen yang cerdas. Tak lupa, kami juga akan memberikan tips dan solusi menggunakan TPayLater Traveloka untuk mempermudah rencana perjalanan Anda.

Apa yang Menentukan Nilai Suatu Mata Uang?

Nilai mata uang suatu negara tidak muncul secara acak. Ada berbagai faktor yang memengaruhinya, seperti:

Stabilitas Ekonomi: Negara dengan ekonomi yang stabil cenderung memiliki nilai mata uang lebih kuat. Sebaliknya, negara dengan ekonomi rapuh atau fluktuatif memiliki nilai tukar rendah.
Inflasi: Inflasi tinggi menurunkan daya beli sehingga turut melemahkan nilai mata uang.
Kebijakan Pemerintah dan Geopolitik: Ketidakstabilan politik atau masalah geopolitik dapat mengecilkan kepercayaan investor terhadap mata uang negara tersebut, menjadikannya lebih rendah.

Selain faktor tersebut, fluktuasi nilai mata uang dapat berlangsung setiap hari, bergantung pada pergerakan pasar dan kebijakan ekonomi global.

10 Mata Uang dengan Nilai Tukar Terendah di Dunia

Berikut adalah daftar beberapa mata uang dengan nilai tukar terendah di dunia beserta alasan mengapa mereka masuk kategori ini.

1. Rial Iran (IRR)

Nilai mata uang Rial Iran sangat rendah akibat sanksi internasional, inflasi tinggi, dan masalah politik yang berkepanjangan.

2. Dong Vietnam (VND)

Sebagai negara berkembang, rendahnya nilai Dong Vietnam mencerminkan tantangan dalam pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global.

3. Rupiah Indonesia (IDR)

Meskipun stabil, Rupiah memiliki nilai tukar yang rendah di pasar internasional karena tingginya likuiditas dan kondisi ekonomi domestik yang memengaruhi permintaan.

4. Franc Guinea (GNF)

Nilainya tertekan akibat kurangnya investasi asing, kelemahan infrastruktur, serta tingginya tingkat pengangguran di negara tersebut.

5. Kip Laos (LAK)

Laos berjuang dengan ekonomi berbasis agraria. Terbatasnya sektor industri dan perdagangan internasional membuat Kip bernilai rendah.

6. Leone Sierra Leone (SLL)

Negara ini masih bergulat dengan pemulihan pasca-konflik dan tantangan infrastruktur, yang turut melemahkan nilai Leonenya.

7. Riel Kamboja (KHR)

Meski nilai mata uangnya rendah, Kamboja sangat bergantung pada dolar AS dalam kegiatan ekonominya. Hal ini menyebabkan rendahnya permintaan terhadap Riel.

8. Som Somalia (SOS)

Kondisi politik yang kurang stabil, inflasi tinggi, dan minimnya perdagangan internasional memengaruhi nilai tukar Som.

9. Birr Ethiopia (ETB)

Tingkat inflasi yang tinggi menjadi salah satu alasan utama nilai mata uang Birr Ethiopia rendah secara global.

10. Rubel Belarusia (BYN)

Sanksi ekonomi dan hubungan geopolitik turut mendorong lemahnya nilai Rubel Belarusia.

Mengapa Mata Uang Rendah Menarik untuk Traveler?

Bagi wisatawan Indonesia, bepergian ke negara dengan nilai mata uang lebih rendah atau setara dengan Rupiah bisa menjadi keuntungan. Berikut adalah beberapa manfaatnya:

Biaya Hidup Lebih Rendah: Dengan nilai tukar yang mendukung, Anda bisa menikmati lebih banyak fasilitas, akomodasi, dan kuliner dengan anggaran lebih kecil.
Meningkatkan Daya Beli: Anda bisa membeli produk lokal dengan harga lebih terjangkau dibandingkan di dalam negeri.

Namun, perlu diingat bahwa sering kali negara-negara dengan mata uang terendah juga memiliki ekonomi yang masih berkembang. Oleh karena itu, riset lebih lanjut tetap diperlukan untuk memastikan pengalaman yang aman dan nyaman.

Cara Memanfaatkan Kurs Mata Uang yang Lemah

Bagaimana cara terbaik untuk memanfaatkan kurs rendah agar perjalanan Anda tetap hemat tanpa ribet? Berikut beberapa tips praktis:

1.
Lihat Peluang Destinasi: Cari destinasi yang memiliki kondisi nilai tukar menguntungkan terhadap Rupiah. Negara-negara seperti Vietnam atau Laos bisa menjadi pilihan.
2.
Terapkan Tips Budgeting: Buat anggaran pengeluaran harian sebelum berangkat. Pastikan Anda memanfaatkan potensi daya beli tanpa berlebihan.
3.
Gunakan Diskon atau Promo: Jangan ragu menggunakan promosi tambahan, seperti potongan harga untuk traveler.

Solusi Hemat Bersama TPayLater

Perjalanan jadi lebih praktis dan fleksibel dengan TPayLater dari Traveloka. Dengan metode pembayaran ini, Anda dapat memesan berbagai kebutuhan perjalanan tanpa perlu membayar langsung di muka.

Mengapa pilih TPayLater?

Bisa digunakan untuk memesan tiket pesawat, hotel, hingga aktivitas lainnya.
Pilihan cicilan dengan bunga rendah, mulai dari 2.55%-4.8% per bulan.
Proses registrasi cepat hanya dalam 10 menit!

Tidak hanya untuk pembayaran di Traveloka, TPayLater juga dapat digunakan untuk belanja di merchant offline yang bekerja sama langsung dengan Traveloka. Segera daftar sekarang dan nikmati kemudahan lebih dalam setiap transaksi Anda.

Rencana Cerdas, Perjalanan Hemat

Memahami nilai tukar mata uang seperti urutan mata uang terendah di dunia adalah langkah strategis, baik untuk traveler maupun konsumen sehari-hari. Dengan riset yang hati-hati dan penggunaan solusi finansial seperti TPayLater Traveloka, Anda dapat menikmati liburan hemat dengan pengalaman yang tak kalah berkesan.

Jadi, sudah siap merencanakan perjalanan berikutnya? Jangan ragu untuk memanfaatkan tips yang telah kami bagikan dan percayakan kemudahan pembayaran Anda pada TPayLater.

Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan