Kesalahan Finansial yang Sering Dilakukan Anak Muda & Cara Menghindarinya

Financial Bestie
28 Feb 2025 - Waktu baca 3 menit

Mengelola keuangan saat masih muda bisa menjadi tantangan tersendiri. Masa muda sering kali identik dengan mencoba hal baru, termasuk eksplorasi gaya hidup, mengejar impian, hingga mengelola pendapatan pertama. Namun, tanpa pengetahuan yang cukup, banyak dari kita yang tanpa sadar membuat kesalahan dalam mengatur finansial. Kesalahan ini, jika dibiarkan, dapat memengaruhi kemampuan keuangan Anda dalam jangka panjang.

Supaya perjalanan finansial Anda lebih mulus, mari ketahui beberapa kesalahan finansial yang yang sering terjadi dan solusi untuk menghindarinya. Dengan sedikit perencanaan dan pengetahuan, Anda bisa mengambil langkah besar menuju stabilitas dan keamanan finansial.

Abaikan Budgeting: Hidup Tanpa Rencana Keuangan

Kenapa penting membuat anggaran? Karena itu kunci untuk hidup finansial yang terarah.

Tanpa anggaran yang jelas, keuangan Anda bisa menjadi kacau. Anda mungkin merasa gaji terasa "cepat habis," tanpa tahu ke mana uang menghilang. Anak muda sering kali berpikir bahwa membuat anggaran hanya untuk mereka yang sudah berkeluarga atau memiliki banyak tanggungan. Namun, sebenarnya budgeting adalah langkah pertama untuk mulai mengontrol pengeluaran Anda.

Solusi Praktis:

Gunakan pendekatan sederhana seperti formula 50/30/20. Ini berarti 50% penghasilan Anda digunakan untuk kebutuhan dasar (makanan, transportasi, tagihan), 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Jika terlalu kompleks, mulai dengan membuat daftar pengeluaran harian atau mingguan. Hal ini bisa menjadi langkah awal memahami ke mana uang Anda mengalir.
Anda juga bisa menetapkan tujuan spesifik, seperti "ingin liburan" atau "membeli laptop baru," sehingga pengeluaran Anda lebih terfokus.

Dengan anggaran yang rapi, Anda bisa membayar tagihan tepat waktu, menyisihkan uang untuk menabung, dan bahkan menikmati hobi Anda tanpa rasa bersalah.

Boros dalam Pengeluaran: Membeli Hal yang Tidak Terjangkau

Kalimat pembenaran seperti, "Aku pantas mendapatkannya," kadang jadi musuh terbesar dompetmu.

Saat ini, kita hidup di era yang serba instan. Promo online, diskon flash sale, dan rekomendasi barang di media sosial sering menggoda kita untuk membeli barang, meskipun sebenarnya tidak membutuhkannya. Kesalahan ini sering kali muncul tanpa sadar, terutama jika Anda belum memiliki kontrol terhadap keinginan dan anggaran.

Langkah-Langkah Mengatasi Boros:

Terapkan aturan 30 hari. Tunda belanja impulsif selama 30 hari. Jika setelah waktu itu Anda masih membutuhkannya, baru pertimbangkan kembali. Metode ini sangat efektif dalam mengurangi pengeluaran yang tidak penting.
Buat daftar belanja sebelum berbelanja, terutama ketika Anda pergi ke supermarket atau berburu diskon online.
Fokus pada nilai jangka panjang. Misalnya, alih-alih membeli barang yang murah tapi cepat rusak, investasikan pada produk berkualitas yang tahan lama.

Dengan mendisiplinkan diri, Anda akan lebih mudah memilah mana yang benar-benar penting dan mana yang hanya keinginan sementara.

Hutang Kartu Kredit yang Menumpuk

Kartu kredit itu seperti dua sisi mata uang—bisa membantu atau menjebak Anda.

Kartu kredit sering kali menjadi senjata bagi anak muda untuk "bergaya" atau memenuhi keinginan mendadak. Sayangnya, banyak yang lupa bahwa bunga kartu kredit bisa sangat tinggi jika Anda tidak melunasinya secara penuh. Bayangkan—apa yang awalnya hanya berharga Rp1 juta bisa menjadi jauh lebih mahal karena bunga yang terus menumpuk.

Strategi agar Kartu Kredit Tidak Jadi Beban:

Bayar tagihan full setiap bulan. Ini akan mencegah bunga tambahan yang dapat membengkak.
Manfaatkan kartu kredit hanya untuk keperluan tertentu, seperti belanja dengan cashback atau promosi diskon yang menguntungkan. Tetap pastikan anggaran Anda mampu melunasinya di akhir bulan.
Jika sudah terlanjur terjebak hutang, susun rencana pelunasan seperti skema "snowball" (bayar utang dari yang terkecil hingga terbesar).

Dengan disiplin, Anda bisa memaksimalkan keuntungan kartu kredit, tanpa tenggelam dalam jebakannya.

Tidak Menabung untuk Pensiun Sejak Dini

Usia muda adalah waktu terbaik untuk mulai memikirkan masa depan.

Banyak yang merasa bahwa menabung untuk pensiun adalah prioritas usia 30-an atau 40-an. Padahal, mulai menabung sejak kini berarti Anda memberi peluang lebih besar untuk dana tersebut berkembang karena efek compounding. Kesalahan ini sering terjadi karena anak muda lebih memilih menunda hal-hal yang terlihat "jauh" di masa depan.

Tips untuk Mulai Menabung Pensiun:

Mulailah dengan persentase kecil dari penghasilan Anda, misalnya 5-10%, kemudian tingkatkan jumlah tersebut seiring waktu.
Pilih instrumen investasi yang sesuai, seperti reksa dana, saham, atau deposito berjangka. Jika memungkinkan, gunakan rencana pensiun dari pihak yang terpercaya untuk hasil yang optimal.

Waktu adalah sekutu terbaik Anda, jadi jangan tunggu terlalu lama untuk mulai menabung.

Investasi Tanpa Penelitian

"Tergiur cerita sukses orang lain tanpa memahami risikonya adalah langkah yang berbahaya."

Investasi memang menjadi tren di kalangan anak muda, terutama dengan keberadaan platform online yang semakin mudah diakses. Namun, salah satu kesalahan besar adalah mengikuti tren tanpa memahami detail produk investasi yang dipilih. Kurangnya pengetahuan sering membuat kita berinvestasi terlalu agresif atau pada produk yang tidak sesuai dengan tujuan keuangan kita.

Langkah Bijak dalam Berinvestasi:

Edukasi diri sebelum berinvestasi. Pelajari jenis-jenis investasi seperti saham, obligasi, reksa dana, hingga emas, lalu tentukan mana yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Jangan mudah termakan janji "profit tinggi dalam waktu singkat." Jika terdengar terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, biasanya memang ada yang tidak beres.
Diversifikasi portofolio Anda untuk meminimalkan risiko secara keseluruhan.

Investasi yang baik membutuhkan waktu dan riset, jadi jangan terburu-buru menaruh uang Anda di mana saja.

Tidak Memiliki Dana Darurat

Hidup penuh dengan kejutan, dan dana darurat adalah penyelamat Anda.

Bayangkan Anda kehilangan pekerjaan mendadak atau harus membayar biaya medis yang besar. Jika tidak memiliki dana darurat, Anda mungkin harus berutang. Sayangnya, banyak anak muda yang melewatkan langkah ini karena "merasa aman."

Cara Mengumpulkan Dana Darurat:

Tentukan target dana darurat Anda, biasanya sekitar 3-6 bulan pengeluaran bulanan. Jika Anda lajang atau tanpa tanggungan, 3 bulan mungkin cukup. Namun, jika sudah memiliki keluarga, targetkan 6 bulan atau lebih.
Mulai kecil. Sisihkan sebagian dari gaji Anda tiap bulan, meski hanya 10-20%. Lama-lama, dana ini akan bertumbuh.

Dengan disiplin, dana darurat dapat menjadi penyeimbang Anda saat menghadapi ketidakpastian hidup.

Tambahkan Literasi Finansial untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Meningkatkan literasi keuangan adalah investasi terbaik untuk masa depan Anda. Kesalahan finansial yang Anda hindari akan menjadi pondasi kuat untuk membangun kehidupan yang lebih stabil.

Berikut adalah beberapa langkah tambahan untuk mengembangkan literasi keuangan Anda:

Ikuti workshop atau seminar finansial. Banyak institusi menyediakan program edukasi keuangan gratis atau dengan biaya terjangkau.
Bergabung dalam komunitas diskusi keuangan. Anda bisa bertukar cerita dan belajar dari pengalaman orang lain.
Gunakan alat bantu atau buku keuangan. Pilih platform atau bacaan yang terpercaya untuk meningkatkan pengetahuan Anda tentang manajemen dan investasi keuangan.

Dengan pengetahuan yang tepat, Anda tidak hanya mengelola keuangan lebih baik, tetapi juga membuka peluang baru untuk berkembang. Ambil langkah kecil dari sekarang, dan Anda akan terkejut dengan perubahan positif yang dirasakan. Finansial sehat = hidup nyaman!

Dalam Artikel Ini

• Abaikan Budgeting: Hidup Tanpa Rencana Keuangan
• Solusi Praktis:
• Boros dalam Pengeluaran: Membeli Hal yang Tidak Terjangkau
• Langkah-Langkah Mengatasi Boros:
• Hutang Kartu Kredit yang Menumpuk
• Strategi agar Kartu Kredit Tidak Jadi Beban:
• Tidak Menabung untuk Pensiun Sejak Dini
• Tips untuk Mulai Menabung Pensiun:
• Investasi Tanpa Penelitian
• Langkah Bijak dalam Berinvestasi:
• Tidak Memiliki Dana Darurat
• Cara Mengumpulkan Dana Darurat:
• Tambahkan Literasi Finansial untuk Masa Depan yang Lebih Baik
Hotel
Tiket Pesawat
Things to Do
Selalu Tahu Kabar Terbaru
Dapatkan berbagai rekomendasi travel & gaya hidup serta info promo terkini dengan berlangganan newsletter kami.
Langganan