Momen menerima gaji pertama adalah sesuatu yang tidak terlupakan—penuh rasa bangga, bahagia, dan mungkin sedikit bingung. Setelah perjalanan panjang mulai dari tugas akhir, melamar pekerjaan, hingga proses wawancara, akhirnya buah dari kerja kerasmu terlihat nyata. Namun, di balik perasaan bahagia tersebut, ada tanggung jawab besar yang harus dipahami, yaitu bagaimana mengelola penghasilanmu dengan cermat.
Apa yang kamu lakukan dengan gaji pertamamu bisa menjadi pondasi penting dalam membangun kebiasaan finansial sehat ke depannya. Jangan sampai gaji yang kamu terima rasanya selalu habis begitu saja tanpa hasil untuk jangka panjang. Yuk, kita bahas cara mengatur gaji pertama dengan bijak dan mudah.
Langkah awal mengelola gaji pertama adalah mengetahui detail tentang apa saja yang membentuk gajimu. Pemahaman ini penting agar kamu tidak merasa heran ketika jumlah uang yang akhirnya sampai di rekening ternyata berbeda dari angka yang tertulis di kontrak kerja.
Gaji pokok adalah inti dari pendapatanmu. Di luar itu, ada tunjangan yang sering beragam tergantung kebijakan perusahaan. Misalnya:
Terangkan dengan HR di tempat kerja mengenai apa saja yang termasuk tunjanganmu, sehingga kamu tahu betul manfaat tambahan yang bisa dimaksimalkan.
Selain penerimaan, kamu juga harus siap dengan potongan dari gaji. Beberapa di antaranya adalah:
Memahami perhitungan ini membantu kamu dalam membuat perencanaan keuangan lebih realistis.
Setelah tahu berapa sebenarnya yang kamu dapatkan, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran. Anggaran membantu penghasilanmu menjadi lebih terarah dan tidak habis begitu saja tanpa manfaat jelas.
Metode ini menjadi panduan dasar yang sering digunakan karena mudah diaplikasikan. Berikut pembagiannya:
Dengan metode ini, kamu bisa memastikan alokasi gajimu berada pada jalur yang seimbang antara menikmati hidup sekarang dan mempersiapkan masa depan.
Buat daftar semua pengeluaranmu dan urutkan berdasarkan prioritas. Apakah bayar kos harus lebih dulu dibanding langganan aplikasi streaming? Dengan prioritas yang jelas, kamu bisa terhindar dari keputusan impulsif.
Anggaran bulanan perlu dievaluasi secara berkala. Misalnya, bulan depan kamu tahu ada acara keluarga yang membutuhkan biaya. Sesuaikan pengeluaran dari awal agar tidak panik ketika waktunya tiba.
Tidak hanya pengeluaran, kamu juga perlu memikirkan bagaimana menjadikan gaji pertamamu sebagai alat untuk membangun keamanan finansial. Meskipun angka yang kamu terima mungkin terasa “kecil,” kebiasaan untuk menyisihkan sedikit demi sedikit akan sangat berdampak di masa depan.
Mulailah dengan membuka rekening khusus tabungan. Ini bisa kamu manfaatkan untuk kebutuhan mendesak seperti perawatan kesehatan di luar BPJS atau hiburan seperti liburan singkat. Pilih rekening yang tidak memiliki banyak biaya administrasi, sehingga saldo tabunganmu tidak menyusut setiap bulan.
Jika kamu ingin lebih berani, investasi adalah pilihan bagus untuk mendapatkan return lebih besar. Berikut beberapa opsi investasi pemula:
Menabung dan investasi memang penting, tapi dana darurat adalah pengaman finansialmu. Tabunglah sedikit dari setiap gaji sehingga terbentuk dana khusus yang hanya digunakan saat benar-benar diperlukan.
Mira adalah fresh graduate yang mendapat gaji pertama Rp5 juta. Dengan metode 50/30/20, dia membagi gajinya sebagai berikut:
Dia bahkan menyisihkan uang kembalian dari pengeluaran kecil untuk menambah saldo tabungannya perlahan. Hasilnya? Pada akhir tahun, dia sudah memiliki Rp12 juta lebih sebagai simpanan—cukup untuk liburan atau bahkan modal usaha kecil-kecilan.
Beberapa perusahaan memberikan manfaat ekstra, seperti diskon karyawan untuk produk tertentu atau pelatihan gratis. Jangan sia-siakan ini, karena selain menghemat, ini bisa mendukung perkembangan dirimu. Misalnya:
Mengelola gaji pertama membutuhkan komitmen. Tapi ingat, ini bukan hanya soal angka. Kebiasaan finansial yang kamu bangun dari sekarang akan berpengaruh besar di tahun-tahun mendatang.
Kuncinya adalah fleksibilitas. Tidak apa jika kamu sesekali menikmati hasil kerjamu dengan membeli barang yang kamu suka. Namun, imbangi dengan kesadaran untuk menyisihkan uang demi masa depan. Anggap ini sebagai investasi terbesar dalam hidupmu.
Jadi, apakah kamu sudah siap membangun keuangan yang sehat? Mulailah dengan tepat, karena dengan pengelolaan yang bijak, setiap rupiah bisa membawa manfaat lebih besar.