Bagasi Kabin |
---|
7 kg |
Batas Waktu Check-in |
---|
1 jam sebelum keberangkatan |
Dengan tiket Smart Combo dari Traveloka, Anda bisa pesan tiket pesawat maskapai premium lebih murah hingga 40%. Nikmati penerbangan dengan harga yang lebih terjangkau. Nikmati penerbangan dengan Air France, Cathay Pacific, Etihad, Garuda Indonesia, KLM, Lufthansa, dan Singapore Airlines dengan harga yang lebih terjangkau. Caranya mudah, temukan penerbangan bertanda Smart Combo, lalu pilih yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Didirikan pada 2003, Wings Air merupakan anak perusahaan dari Lion Air dengan fokus utama pada penerbangan domestik dan perintis. Kebanyakan rute penerbangan Wings Air merupakan rute lanjutan dari maskapai lainnya dalam Lion Air Group, seperti Batik Air, Malindo Air, dan Lion Air. Dengan posisinya sebagai maskapai bertarif rendah dan maskapai perintis, Wings Air hanya menawarkan penerbangan dalam Kelas Ekonomi.
Sebagai maskapai yang melayani penerbangan dengan durasi tidak lebih dari satu jam, Wings Air hanya menyediakan penerbangan dalam Kelas Ekonomi. Meskipun sandaran kursi tidak dapat diubah pengaturannya, kursi Kelas Ekonomi tetap terasa nyaman untuk penerbangan jarak pendek. Kabin Kelas Ekonomi memiliki kapasitas penumpang sebanyak 78 kursi, dengan ruang yang cukup luas untuk memuat bagasi kabin. Setiap penumpang Wings Air mendapatkan kapasitas bagasi kabin dengan berat maksimum 7 kg dan ukuran tidak lebih dari 40 cm x 30 cm x 20 cm. Tidak hanya itu, penumpang juga dapat membawa bagasi terdaftar hingga 10 kg.
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Tidak Tersedia
Mengenakan terusan lengan pendek dengan potongan kerah yang tinggi, seragam pramugari Wings Air menciptakan kesan sederhana yang tidak membosankan. Seragam ini didominasi oleh warna merah, senada dengan logo dan livery Wings Air. Dengan panjang di atas lutut, seragam ini biasanya dipadukan dengan stocking berwarna hitam. Seragam ini juga dilengkapi dengan logo Wings Air pada bagian dada sebelah kiri.
Rute Penerbangan | Kelas Penerbangan | Bagasi Kabin | Bagasi Terdaftar |
Semua rute | Kelas Ekonomi | Maks. 7 kg (Dimensi: 40 x 20 x 30 cm) | Maks. 10 kg |
Informasi waktu check-in untuk penerbangan Wings Air dapat Anda lihat pada tabel di bawah. Waktu check-in bisa berbeda jika penerbangan dioperasikan oleh maskapai partner Wings Air. Silakan lihat e-tiket untuk memastikan waktu check-in Anda.
Rute Penerbangan | Waktu Check-in Ideal | Batas Waktu Check-in |
Domestik | 1 jam sebelum keberangkatan | 30 menit sebelum keberangkatan |
Internasional | 1 jam 30 menit sebelum keberangkatan | 45 menit sebelum keberangkatan |
Check-in online untuk penerbangan Wings Air dapat Anda lakukan melalui langkah-langkah berikut:
Secara umum, refund dapat diajukan untuk alasan pribadi, sakit, kehamilan, kematian penumpang, pembatalan/pengubahan jadwal oleh maskapai, force majeure, atau pemesanan ganda. Namun, hal ini tetap bergantung pada kebijakan masing-masing maskapai. Silakan kunjungi halaman Kebijakan Refund Wings Air untuk informasi lengkap mengenai refund.
Untuk mengubah jadwal penerbangan, Anda dapat menggunakan fitur Easy Reschedule. Beberapa maskapai mengizinkan penggantian tanggal, jam, rute, dan maskapai. Tapi ada pula yang hanya mengizinkan penggantian tanggal dan jam penerbangan.
Silakan kunjungi halaman Syarat & Ketentuan Reschedule Wings Air untuk panduan lengkap mengenai pengubahan jadwal penerbangan Anda. Jika pengubahan jadwal tidak dapat Anda lakukan melalui Easy Reschedule, silakan langsung hubungi Wings Air.
Wings Air (kode IATA: IW) merupakan salah satu anak perusahaan Lion Air, serupa dengan Batik Air, Malindo Air, dan Lion Air. Maskapai ini melayani penerbangan domestik ke 75 destinasi di Indonesia, yang umumnya merupakan penerbangan jarak pendek dengan durasi tidak lebih dari satu jam. Semua armada Wings Air merupakan pesawat baling-baling, yang memungkinkan maskapai ini untuk melayani penerbangan ke jalur-jalur sulit dan bahkan landasan yang tidak bisa dicapai oleh pesawat besar. Beroperasi dari Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, penerbangan Wings Air berfokus untuk menjangkau seluruh daerah di Indonesia. Ini merupakan tujuan yang penting mengingat wilayah Indonesia yang terdiri dari banyak pulau sehingga memerlukan transportasi penghubung yang efektif. Untuk menjalani misi ini, Wings Air memiliki beberapa bandara penghubung di kota-kota terbesar di Indonesia, seperti Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Medan, dan Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam. Pada awal peluncurannya, logo Wings Air berbentuk dua buah sayap yang melingkar, sesuai dengan namanya. Namun, pada akhirnya logo ini diubah menjadi kepala singa mengikuti perusahaan induknya, Lion Air. Dengan slogan “Flying is Cheap”, Wings Air menawarkan penerbangan berkualitas dengan harga yang terjangkau. Wings Air senantiasa berupaya untuk memberikan pelayanan yang ramah dan hangat, mencerminkan budaya khas masyarakat di Indonesia. Hal ini dapat dilihat melalui pelayanan yang ramah baik di kabin maupun di bandara, dengan staf profesional yang selalu siap menawarkan bantuan bagi para penumpangnya. Wings Air telah membuktikan kualitas keamanan dan pelayanannya dengan mendapatkan sertifikasi IATA Standard Safety Assessment (ISSA) dari International Air Transport Association (IATA) pada 2015. ISSA merupakan sertifikat audit keamanan yang diberikan kepada maskapai yang sudah memenuhi standar keamanan. Sebelum Lion Air memperkenalkan dirinya sebagai maskapai bertarif rendah, Wings Air awalnya ditujukan sebagai maskapai bertarif rendah dalam Lion Air Group. Namun, sejak Lion Air menggeser targetnya ke pasar penerbangan bertarif murah, Wings Air secara perlahan berubah menjadi maskapai pengumpan bagi Lion Air. Karena itu, sangat umum ditemukan rute-rute penerbangan Lion Air atau Batik Air yang disambung menggunakan maskapai Wings Air, terutama untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Sebagai maskapai pengumpan dan perintis, Wings Air hanya menawarkan penerbangan dalam Kelas Ekonomi dengan kapasitas 78 kursi. Karena hanya melayani penerbangan jarak pendek, Wings Air juga tidak menyediakan layanan makanan dan hanya menyediakan air mineral bagi penumpangnya. Setiap penumpang mendapatkan kapasitas bagasi terdaftar seberat 10 kg dan bagasi kabin seberat 7 kg dengan ukuran maksimum 40 cm x 30 cm x 20 cm. Bagasi kabin yang melebihi ukuran tersebut harus dimasukkan sebagai bagasi terdaftar. Penumpang bisa melakukan check-in sejak dua am sampai hinga 45 menit sebelum keberangkatan. Sementara itu, gerbang keberangkatan akan ditutup 15 menit sebelum lepas landas. Untuk semakin memudahkan penumpang, Wings Air menyediakan beberapa cara untuk melakukan check-in. Selain melakukan check-in langsung di bandara, penumpang juga dapat melakukan check-in secara online melalui situs resmi Lion Air (http://www.lionair.co.id/). Check-in secara online dapat dilakukan mulai dari 24 jam hingga empat jam sebelum keberangkatan.
Sejarah Wings Air tidak terlepas dari sejarah Lion Air Group sebagai perusahaan induknya. Pemilik Lion Air Goup, Rusdi Kirana, memulai bisnisnya sebagai penjual tiket pesawat dan melakukan layanan antar jemput serta check-in penumpang. Pengalaman ini membuat Rusdi Kirana mengerti kebutuhan pasar akan maskapai yang bisa membawa penumpang ke pelosok nusantara dengan harga yang terjangkau. Karena itu, Wings Air muncul sebagai maskapai berkualitas dengan harga yang terjangkau, untuk melayani penerbangan di wilayah Indonesia. Pada 2003, Wings Air awalnya didirikan sebagai maskapai bertarif rendah dalam Lion Air Group. Wings Air memiliki nama udara “Wings Abadi Air”, yang merupakan nama Wings Air ketika pertama kali didirikan. Namun, karena nama tersebut dianggap terlalu panjang, nama tersebut dipersingkat menjadi “Wings Air”. Sejak awal didirikan, Wings Air berada di bawah pimpinan Rusdi Kirana sebagai CEO dan Edward Sirait sebagai Presiden Direktur. Meskipun Lion Air Group telah mempromosikan maskapai utamanya seperti Batik Air dan Lion Air, Wings Air tidak membuat banyak iklan dan promosi karena penjualan tiket biasanya disatukan dengan promosi Lion Air. Namun dalam perkembangannya, Lion Air mulai memposisikan dirinya sebagai maskapai bertarif rendah sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itu, Wings Air pun diubah menjadi maskapai pengumpan dan perintis bagi maskapai utama dalam Lion Air Group, yaitu Lion Air, Batik Air, dan Malindo Air. Pada masa awal penerbangannya, Wings Air menggunakan armada pesawat tipe MD-80 dan MD-82, yang dulunya digunakan Lion Air. Namun, pesawat tipe MD-80 dan MD-82 ini dianggap sudah cukup kuno. Karena itu, Wings Air mulai memperbarui armadanya dengan membeli pesawat berteknologi Prancis, yaitu pesawat tipe ATR. Pesawat tipe ini dipilih sebagai jenis pesawat utama Wings Air karena mesin baling-baling gandanya yang merupakan teknologi buatan Prancis, yang sesuai untuk penerbangan perintis. Pada 15 November 2009, Wings Air menandatangani persetujuan untuk memesan 15 pesawat tipe ATR 72-500 dengan 15 pesawat cadangan tipe ATR 72-600, yang merupakan model terbaru dari ATR. Dalam persetujuan ini, tiga pesawat ATR 72-500 akan mulai diantarkan pada Januari 2010. Pada 25 Februari 2011, Lion Air memesan 15 pesawat ATR 72 tipe terbaru untuk armada Wings Air, menggantikan 15 pesawat ATR 72-600 yang dipesan pada 2009. Pada 27 November 2014, Lion Air juga menandatangani persetujuan pemesanan 40 pesawat tipe ATR 72-600 untuk armada Wings Air, menjadikan Lion Air Group sebagai maskapai pengguna pesawat ATR terbanyak. Pesawat ATR 72-500 dan ATR 72-600 dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi serta biaya operasional yang rendah. Dengan performa yang baik pada landasan jarak pendek, pesaawat tipe ini dirasa tepat untuk melayani penerbangan ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan medan yang sulit. Selain itu, mesin ATR 72-500 dan ATR 72-600 juga memiliki ketahanan yang baik pada cuaca panas dan dingin serta ketinggian yang beragam. Penambahan jumlah armada ini tentunya disertai dengan bertambahnya rute dan frekuensi penerbangan Wings Air. Beberapa rute jarak pendek yang awalnya dilayani Lion Air mulai dioperasikan oleh Wings Air. Sebagai hasilnya, Wings Air pun terus mengembangkan rute penerbangannya di Indonesia dan menghubungkan lebih banyak lagi kota-kota terpencil di berbagai wilayah. Kota-kota atau wilayah terpencil yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh pesawat besar kini bisa dikunjungi dengan mudah, baik untuk keperluan bisnis maupun wisata. Terdapat beberapa kekhawatiran yang muncul karena Wings Air beberapa kali mengalami kecelakaan kecil dalam penerbangannya. Untuk menanggapi kekhawatiran ini, Wings Air mengajukan dirinya untuk menjalani audit keamanan dari IATA dan akhirnya memperoleh nilai keamanan yang memadai. Setiap pesawat dalam armada Wings Air telah mendapatkan sertifikasi IATA Standard Safety Assessment (ISSA), yang membantu menarik kembali simpati publik untuk terbang bersama Wings Air sebagai maskapai pilihan. Saat ini, Wings Air memiliki setidaknya lima bandara penghubung yang tersebar di titik-titik strategis di Indonesia, seperti Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Medan, dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. Kelima bandara tersebut tersebut dipilih karena letaknya yang strategis, demi memastikan penerbangan Wings Air dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia melalui rute-rute penerbangan utama. Rute penerbangan utama tersebut mencakup menuju Bali, Medan, Jakarta, Singapura, Thailand, dan Australia. Pada awal 2017, Wings Air menambahkan beberapa rute baru antara Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Rute ini menjangkau kota-kota seperti Banjarmasin, Makassar, Batulicin, dan Kendari. Dengan memperkuat akses antar pulau, Wings Air telah membantu mobilitas masyarakat untuk bepergian dari kota kecil ke kota besar atau sebaliknya. Hal ini tentunya membawa keuntungan tersendiri bagi daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh transportasi udara. Dengan menghubungkan beragam daerah dengan transportasi yang lebih aman dengan harga yang terjangkau, Wings Air telah membawa keuntungan baik bagi pelaku bisnis maupun turis yang ingin menjelajah Indonesia.
Berikut ini adalah langkah untuk memesan tiket Wings Air secara online:
Pembayaran untuk tiket Wings Air Anda dapat dilakukan melalui transfer bank (ATM/SMS Banking/e-banking/teller bank), kartu kredit, dan Indomaret.
Untuk informasi selengkapnya mengenai berbagai metode pembayaran yang tersedia, silakan kunjungi halaman Cara Pembayaran.
E-tiket Wings Air dapat berlaku sebagai bukti pemesanan penerbangan Wings Air Anda. Tunjukkan e-tiket Anda pada saat melakukan check-in di loket Wings Air di bandara, atau gunakan e-tiket untuk melakukan check-in mandiri (di bandara maupun online), untuk mendapatkan boarding pass Anda. Jika Anda tidak menerima e-tiket dalam waktu 60 menit setelah melakukan pembayaran, segera hubungi Customer Service Traveloka.